Pelajaran 2 Pendidikan
37
B. Bercerita
Bercerita merupakan kegiatan menyampaikan suatu cerita kepada orang lain. Saat bercerita, pendengar diharapkan dapat
menangkap dan memahami isi cerita yang disampaikan. Dalam bercerita, isi cerita harus disampaikan secara utuh dengan urutan
cerita yang baik. Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bercerita, di antaranya penggunaan lafal,
intonasi, gestur, dan mimik. Ini bertujuan agar pendengar dapat memahami isi serta tertarik dengan cerita yang disampaikan.
1. Keutuhan dan urutan cerita
Keutuhan cerita yaitu penyampaian cerita secara lengkap yang meliputi prolog, tokoh, konflik, amanat, latar, serta akhir cerita.
Adapun urutan cerita yaitu penyampaian isi cerita sesuai urutan waktu, dari prolog hingga akhir cerita. Urutan cerita berkaitan
dengan plot atau alur.
Alur atau jalan cerita yang baik harus disampaikan secara jelas dan runtut. Misalnya bagaimana kisah itu diawali, kemudian
muncul konflik antartokoh, sampai dengan proses penyelesaian konflik yang membawa ending atau akhir cerita.
2. Suara
Dalam bercerita, usahakan volume suara dapat menjangkau seluruh pendengar dan tetap terjaga dari awal sampai akhir. Selain
menjaga konsistensi volume suara, perlu juga diperhatikan warna suara. Misalnya membedakan suara antara tokoh yang satu dengan
tokoh lainnya yang memiliki perbedaan karakter watak yang tegas. Selain itu, juga membedakan suara saat berposisi sebagai narator
dan saat menyuarakan tokoh.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan belajar kalian adalah dapat
menyampaikan suatu cerita dengan urutan
yang baik, suara, lafal, intonasi, gestur,
dan mimik yang tepat.
Sumber: Dok. Penerbit
Kerjakan tugas berikut dengan cermat di buku tugas
1. Dengarkanlah berita di radio atau saksikanlah berita di televisi
malam nanti 2.
Temukan dan tuliskan pokok-pokok berita yang telah kamu simak 3.
Tuliskanlah isi berita yang kamu simak berdasarkan pokok-pokok berita ke dalam beberapa kalimat
4. Sampaikanlah isi berita yang telah kamu tulis kepada teman-teman
dan bapakibu gurumu
TAGIHAN
Di unduh dari : Bukupaket.com
Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1
38
3. Lafal
Lafal berkaitan dengan artikulasi atau kejelasan pengucapan kata. Setiap kata memiliki lafal yang berbeda dengan muatan
makna yang berbeda pula. Gunakan lafal yang jelas saat bercerita. Lafal yang tidak jelas dapat menimbulkan tanggapan yang berbeda
bagi pendengar.
4. Intonasi
Intonasi berkaitan dengan nada, penekanan ucapan, serta penjedaan dalam suatu kalimat. Penggunaan intonasi yang tepat
sangat memengaruhi pemaknaan kalimat yang diucapkan. Dapat saja terjadi bahwa satu kalimat yang sama jika diucapkan dengan
intonasi yang berbeda dapat menimbulkan makna yang berbeda pula. Perhatikan contoh penjedaan berikut
a. Musang makan belalang mati.
Artinya: Musang makan belalang yang sudah mati. b.
Musang makan belalang mati. Artinya: Saat musang makan, belalang mati.
c. Musang makan belalang mati.
Artinya: Musang makan belalang lalu mati. Selain penjedaan, intonasi dalam bercerita harus sesuai
dengan suasana yang dikisahkan atau peristiwanya. Misalnya, saat menceritakan suatu keributan harus dengan nada yang tinggi dan
cepat atau saat menceritakan suasana sedih dengan nada sendu dan lambat. Perlu kalian ingat bahwa nada cerita yang monoton
dan tidak bervariasi akan menjadikan jemu bagi pendengar.
5. Gestur