Pelajaran 7 Ekonomi
145
A. Menuliskan Hal-hal Penting dalam Wawancara
Pembelajaran mengenai wawancara telah kita lakukan pada pelajaran sebelumnya. Pada pelajaran terdahulu, kalian diharapkan
dapat menyimpulkan pikiran, pendapat, dan gagasan seorang tokoh atau narasumber yang disampaikan dalam wawancara. Pada
pembelajaran kali ini, kalian diharapkan dapat menuliskan dengan singkat hal-hal penting yang disampaikan narasumber dalam
wawancara. Untuk lebih memahami materi ini, simaklah wawancara berikut beserta uraiannya sebagai bahan pembelajaran
kalian.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan belajar kalian adalah dapat
menuliskan hal-hal penting yang
disampaikan narasumber dalam
wawancara.
Bagaimana pendapat Anda tentang bank asing yang akhirnya menyalurkan dana ke
sektor UMKM Usaha Makro, Kecil, dan Menengah lewat BPR?
Kalau kita lihat, memang ada kecenderungan bank-bank asing mengikuti
perkembangan perbankan Indonesia. Hal yang sama terjadi juga pada bank syariah.
Jadi, bukan hanya bank pemerintah atau bank lokal, unit bisnis syariah pun melihat ini
sebagai potensi.
Sebetulnya yang mereka lihat, bisnis ter- sebut merupakan sisi kesempatan memper-
oleh keuntungan ke depan. Semuanya melihat kemungkinan itu.
Apa hal ini akan diikuti bank asing lainnya?
Bank-bank asing kelihatannya akan memanfaatkan semua kemungkinan yang ada
untuk mengembangkan bisnis mereka. Terutama jika penyaluran kredit ke sektor riil
dan sektor industri sudah mulai terbatas.
Pasalnya perkembangan ekonomi kita saat ini ternyata tidak membaik. Bahkan tahun
2008 ini cenderung menunjukkan gejala- gejala yang tidak positif, baik karena pengaruh
global maupun lokal.
Cenderung untuk meminimalisasi risiko, begitu?
Sekarang yang dilihat adalah cara menyalurkan kredit ke sektor UMKM, kredit
usaha rakyat, dan kredit konsumsi. Semua kredit tersebut relatif lebih kecil risikonya,
meskipun hasilnya tidak akan sebesar kredit yang besar-besar.
Dengan cara seperti itu, potensi kredit macetnya tidak akan sebesar diversifikasi ke
dalam jumlah yang lebih besar. Meskipun macet, tidak akan sebesar dana macet ban-
dit-bandit Bantuan Likuiditas Bank Indone- sia BLBI yang sampai jutaan dolar atau
triliunan.
Perbankan lebih melihat saluran kredit skala menengah ke bawah. Setiap perbankan
sebenarnya memiliki target berbeda-beda. Namun, untuk saat ini kecenderungan
perbankan lebih memilih menyalurkan dananya untuk hal-hal seperti itu.
Pasalnya, makin besar jumlah kreditnya maka makin besar risiko macetnya. Maka itu,
dicarilah alternatif perusahaan-perusahaan menengah ke bawah. Dengan alasan masalah-
masalah yang terjadi pada perusahaan- perusahaan tersebut lebih mudah diatasi jika
terjadi kredit macet.
Lantas berapa besaran kredit bagi sektor riil atau UMKM yang realistis?
Jangan terlampau besar. Kita harus melihat juga kemungkinan mereka mengelola
dana yang mereka pinjam. Apabila terlampau besar akan berpotensi bermasalah. Mengenai
besaran kredit, bank sudah punya strategi tersendiri, yang bisa berbeda dengan bank
yang lain.
Dengan suku bunga kredit yang tinggi, apakah ini akan membebani pengusaha?
Asing Terpikat UMKM
Di unduh dari : Bukupaket.com
Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1
146
Penyaluran kredit melalui mekanisme ini tentu akan rentan terhadap bunga kredit
yang tinggi. Namun, umumnya pengusaha tidak mempersoalkan suku bunga. Hal ini
dikarenakan usahanya memiliki pendapatan yang tinggi, sehingga bisa menutup pemba-
yaran bunga.
Jadi, ini bukan berarti kredit untuk sektor UMKM lebih menarik daripada sektor
konsumsi? Kalau itu, saya rasa sektor konsumsi
sudah mulai jenuh, bahkan naiknya tingkat suku bunga sangat berpotensi untuk menjadi
kredit macet. Dengan tingginya tingkat inflasi, pengeluaran bertambah. Sementara gaji tetap,
dan di lain pihak bunganya naik.
Berarti biaya bunga yang harus diba- yarkan makin besar, sampai pada satu titik
tidak mampu membayar angsuran. Akhirnya yang dikorbankan adalah kredit yang diperoleh
selama ini.
Bagaimana kondisi kredit konsumsi saat ini?
Saya kira sekarang sudah bubble credit
konsumsinya. Seperti yang terjadi di Amerika, ketika orang mengambil kredit untuk beli
apartemen dan properti, bunganya masih 1. Ketika bunga naik terus hingga 5,25, dam-
paknya luar biasa.
Akibatnya terjadi ledakan kredit macet. Hal ini dapat mengguncang seluruh perbankan
dan ekonomi, bukan hanya di Amerika tetapi global.
Apakah Indonesia berpotensi ke sana? Ya, Indonesia berpotensi ke sana, karena
terjadi perkembangan luar biasa di sisi kredit sektor konsumsi dalam beberapa tahun
terakhir. Orang mengambil kartu kredit, kredit motor, kredit mobil, kredit perumahan, dan
kredit apartemen. Semua bank berlomba- lomba di sisi ini. Kalau saya melihat, ini sudah
mendekati tingkat-tingkat yang perlu diwas- padai, karena potensi perusahaan yang
mengalami masalah.
Sumber: www.google.co.id, dengan pengubahan
Setelah menyimak dialog tersebut, kalian dapat mencatat hal- hal penting yang terdapat dalam dialog.
1. Sekarang ini bank pemerintah, bank asing, dan bank syariah menyalurkan dana ke sektor UMKM lewat BPR.
2. Alasan bank pemerintah, bank asing, dan bank syariah menyalurkan dana ke sektor UMKM adalah memperoleh
keuntungan ke depan. 3. Bank-bank asing akan memanfaatkan semua kemungkinan
untuk mengembangkan bisnisnya, apabila penyaluran kredit ke sektor riil dan sektor industri terbatas.
4. Perkembangan ekonomi dunia saat ini tidak membaik dan cenderung menunjukkan gejala-gejala yang tidak positif.
5. Kredit ke sektor UMKM, kredit usaha rakyat, dan kredit konsumsi merupakan cara berbisnis yang risikonya relatif
lebih kecil, walaupun hasilnya tidak akan sebesar kredit yang besar-besar.
6. Dengan cara menyalurkan kredit ke sektor UMKM, kredit usaha rakyat, dan kredit konsumsi, potensi kredit macetnya
tidak akan sebesar diversifikasi ke dalam jumlah yang lebih besar.
Sumber: Dok. Penerbit
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pelajaran 7 Ekonomi
147
7. Bank memiliki strategi tersendiri dalam menyalurkan besaran kredit.
8. Pengusaha tidak mempersoalkan suku bunga, karena usahanya memiliki pendapatan yang tinggi, sehingga bisa
menutup pembayaran bunga. 9. Perkembangan kredit konsumsi begitu luar biasa, sehingga
harus diwaspadai. Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa isi dialog
tersebut adalah berikut. Dewasa ini banyak bank pemerintah, bank asing, dan bank
syariah menyalurkan dana ke sektor UMKM lewat BPR. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan memperoleh keuntungan
ke depan. Apabila penyaluran kredit ke sektor riil dan sektor industri mulai terbatas, maka bank-bank asing akan memanfaat-
kannya dengan mengembangkan bisnis tersebut. Apalagi perkembangan dunia saat ini sedang tidak membaik dan menun-
jukkan gejala-gejala yang tidak positif. Dengan demikian, bisnis menyalurkan dana ke sektor UMKM merupakan salah satu
cara yang bijak. Hal ini dikarenakan risiko yang akan diterima relatif lebih kecil, walaupun hasilnya tidak sebesar kredit yang
besar-besar. Selain itu, potensi kredit macetnya pun tidak akan sebesar kredit ke dalam jumlah yang lebih besar. Berkaitan
dengan besaran kredit, bank sudah memiliki strategi sendiri. Pengusaha tidak mempersoalkan suku bunga, karena usahanya
memiliki pendapatan yang tinggi, sehingga bisa menutup pembayaran bunga. Perkembangan kredit konsumsi yang telah
terjadi di Indonesia begitu luar biasa dan harus diwaspadai.
Selain memuat beberapa informasi yang terungkap secara jelas, dialog tersebut memuat beberapa informasi secara tersirat.
Informasi yang diungkapkan secara tersirat dari dialog tersebut dapat kalian simpulkan seperti berikut ini.
1. Saat ini perkembangan ekonomi di Indonesia kurang kondusif.
2. UMKM memerlukan dana untuk mengembangkan usaha- nya.
3. Adanya anggapan penyaluran kredit ke sektor riil dan industri sudah mulai terbatas.
4. Pengusaha merasa senang dengan adanya dana yang disalurkan dari bank asing.
5. Kredit konsumsi yang tinggi berpengaruh terhadap seluruh perbankan dan ekonomi secara global yang membawa
dampak buruk.
Bingkai Bahasa
Pada teks dialog di atas terdapat kalimat
majemuk setara dengan konjungtor dan.
Dalam kalimat majemuk setara, kata penghubung
dan merupakan konjungtor yang
menyatakan hubungan makna ‘penjumlahan’.
Artinya, hubungan makna yang terdiri antara
klausa yang satu dengan klausa yang lain bersifat
penjumlahan, menambahkan, atau
menggabungkan.
Contoh: a. Kegiatan otonomi
Indonesia dari yang paling bawah dan
yang paling dalam. b. Setiap pagi Ali
menyapu dan mengepel lantai.
c. Dia membuka tali rambutnya dan mulai
bersisir. d. Penerbang itu turun
dan berdiri di samping pesawat.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1
148
Uji Kemampuan 1
Simaklah wawancara dengan Bagas Kurniawan, pemilik Ninety Nine Trees Community Kampung Rusa berikut
Bisnis Lestarikan Alam
Menjalankan sebuah bisnis tidak mesti dengan merusak alam. Sebaliknya, bisnis
dapat berjalan berdampingan dengan pe- lestarian alam. Tidak hanya itu, bisnis juga
dapat menumbuhkan kehidupan sosial yang berwawasan alam.
Dapat diceritakan konsep-konsep pendirian Ninety Nine Trees Community di
Kampung Rusa? Sebenarnya, ini merupakan konsep
bisnis petani yang ingin kami sampaikan kepada anak cucu. Kami memiliki tanggung
jawab moral kepada anak-anak yang tidak dapat menghadapi sosialisasi secara
lingkungan. Jadi mereka hanya jago kandang, kehidupan konsumtif, setiap akhir pekan pasti
ke mal, main
playstation, atau hanya nonton televisi. Nah, pola hidup seperti itu ke depan
pasti akan susah. Jadi dasarnya seperti itu. Dasar seperti ini adalah kehidupan
hunian yang menyatu dengan alam. Jadi, kami membuat paradigma terbalik. Apabila orang
mencari uang harus ke luar rumah, tapi kami dengan mempunyai hunian atau rumah, uang
dapat datang ke rumah.
Bagaimana caranya? Caranya minimal kita punya rumah,
kolam ikan, dan punya tanaman untuk diolah. Jadi kita berkebun. Lahan ini minimal luasnya
300 meter. Perinciannya 100 meter untuk didirikan rumah, kemudian kolam ikan 100
meter, dan sisanya untuk berkebun tanam- tanaman. Jadi, kehidupan itu dapat berjalan
apabila kita berintegrasi dengan alam. Dengan kita membuat makanan yang diambil
dari alam, otomatis kehidupan kita secara ekonomi maupun sosial lainnya akan lebih
baik.
Gagasan itu dimulai kapan? Mulai efektif Juni 2005. Sebenarnya
kami membuat Kampung Rusa ini baru 18 bulan. Hampir semua tanaman yang ada di
sini adalah tanaman baru. Nah, penghuni rumah-rumah yang ada di sini tidak boleh
merusak atau menebang pohon yang sudah ada. Kami dalam sehari minimal menanam
10 pohon kertas. Jadi, kami sebenarnya memulai bukan dengan membuat rumah,
tetapi menanam pohon setiap hari.
Mengapa demikian? Dulu sebelum kami menempati daerah
ini, suhu di sini mencapai 40 derajat Celcius. Ini dikarenakan di sini dulunya tidak ada
pohon sama sekali. Tadinya ini lembah yang gundul. Nah, yang ada sekarang ini adalah
tanaman yang kita tanam. Ada pohon trembesi, mahoni, dan jati putih. Itu pohon
yang wajib kita tanam, karena ketiga pohon itu tidak perlu perawatan secara khusus. Tidak
perlu disiram, tapi tetap dapat hidup. Intinya, dengan hanya menanam pohon, banyak hal
yang kita dapat. Di antaranya, kayunya dapat kami gunakan untuk membuat rumah-rumah
ini. Untuk tanaman berbuah yang lain, misal- nya nangka dan rambutan, yang nanti
buahnya dapat mendatangkan rupiah. Jadi, semuanya ada nilai ekonomisnya.
Kami membangun secara organik. Begitu tanamannya sudah ada, terus kita
pikirkan cara supaya air yang mengalir kita manfaatkan untuk mengairi pertanian yang
ada. Saya optimis, jika soal membayar utang selama 20 tahun ke negara kreditor, terus
setiap orang Indonesia menanam dua pohon, tidak usah banyak-banyak, satu pekan sekali,
utang itu pasti terbayar. Nah, pesan moral ini sebetulnya yang kami tanamkan kepada
anak-anak kami.
Berapa luas lahan di Kampung Rusa ini? Belum luas, baru lima hektare saja.
Tindakan selanjutnya?
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pelajaran 7 Ekonomi
149
Kita lantas perlu hunian. Kita membuat rumah yang menunjang kampung ini, dengan
rumah yang ada studio musiknya dan di ruang bawah digunakan untuk arena bermain anak-
anak. Di rumah sebelah itu guest house. Di
ruangan bawah dapat digunakan untuk main gending.
Berapa jumlah keluarga di sini? Ada 10 keluarga dengan
catering-nya hanya ada satu. Memang jika ada salah satu
keluarga yang ingin masak makanan tertentu, ya tidak masalah. Namun, untuk makan siang
dan makan malam dapat pesan ke catering.
Nah, anak-anak di sini sudah dapat mening- galkan makanan yang instan, karena kami
dapat membuat aneka macam makanan seperti kue, yang juga kami jual ke Jakarta.
Rumah yang ada semuanya meng- gunakan bahan baku kayu. Kira-kira berapa
dana yang diperlukan? Rumah ini misalnya memerlukan kayu
sekitar 15-20 kubik. Nah, kami menggunakan kayu kampung. Contohnya kayu pinus, durian,
dan nangka yang kita rendam di lumpur agar tidak dimakan oleh rayap. Jadi, kayu ini
memiliki nilai ekonomis, meskipun kayu kampung. Apabila kayu bengkirai saja, satu
kubik harganya dapat mencapai Rp8 juta.
Apa saja kegiatan yang dapat direalisasi menjadi bisnis?
Suasana alam di sini sangat memung- kinkan dijadikan sebagai tempat
outbound. Selain itu, juga ada
catering dan loundry. Ada anggota keluarga di sini yang hobinya mem-
buat rumah kayu, dia sehari-harinya membuat rumah kayu.
Suasana alam di sini juga dapat untuk melakukan
gathering family. Di antaranya ada acara membakar ikan, dapat belajar bercocok
tanam di sawah dan kebun yang ada di sini, dan dapat juga memberi makan rusa. Di sini
kami berlakukan closing area. Jadi, jika sudah
ada satu keluarga besar yang menyewa tempat ini, kami menerima tamu lain.
Lembaga apa saja yang mayoritas melakukan outbound di sini?
Rata-rata sekolah yang franchise, misal-
nya Santa Laurensia, Little School, Singapore School, dan Al-Azhar. Sekolah lokal jarang
datang kemari. Memang sekolah-sekolah seperti itu sudah memandang perlunya
mengenal alam. Terakhir yang datang kemari adalah siswa-siswi dari Jakarta International
School JIS yang hanya ingin melihat pe- nanaman padi.
Di sekitar sini, banyak sawah yang dita- nami. Apa ini juga milik Ninety Nine Trees
Community ?
Ya, sawah-sawah itu milik kita untuk mencukupi keperluan. Sawah-sawah itu juga
memberdayakan petani Sali yang ada di sini. Kita juga prihatin ya, banyak warga asli sudah
tidak punya lahan. Sebagian sudah dikuasai developer, sehingga warga yang ingin bertani
kita arahkan untuk bercocok tanam secara or- ganik di sawah yang kita miliki. Namun, tidak
mudah juga, sebab petani di sini terbiasa menggunakan pestisida. Kami arahkan me-
reka untuk bertani ala organik. Saat ini, baru dua petani yang bersedia menggunakan cara
organik.
Sumber: Seputar Indonesia, Februari 2007, dengan
pengubahan
Kerjakanlah perintah soal berikut dengan benar di buku tugasmu
1. Apakah tema pokok yang disampaikan dalam wawancara di
atas? 2.
Tulislah hal-hal penting yang disampaikan oleh narasumber dalam wawancara di atas
3. Tuliskan hasil wawancara tersebut secara singkat
4. Diskusikan hasil kerjamu bersama kelompokmu
Di unduh dari : Bukupaket.com
Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1
150
B. Menanggapi Pembacaan Cerpen