Perbedaan Antara PSAK No. 16 Tahun 2004 dengan PSAK Tahun 2009 PSAK No. 16 Tahun 2009

Menunjukkan posisi kekayaan yang wajar. Dengan demikian berarti pemakai laporan keuangan menerima informasi yang lebih akurat. Selisih lebih penilaian kembali tersebut digunakan tambahan cadangan modal.

2.2.5.3. Perbedaan Antara PSAK No. 16 Tahun 2004 dengan PSAK Tahun 2009 PSAK No. 16 Tahun 2009

PSAK No. 16 Tahun 2004 Perubahan Dalam Standar Akuntasi Keuangan SAK 1 Juli 2009, PSAK No. 17 Tahun 2004 tentang Akuntasi Penyusutan dihilangkan dan pengaturannya disatukan dalam PSAK No. 16 Tahun 2009 tentang Aset Tetap Dalam Standar Akuntansi Keuangan SAK 1 Oktober 2004, PSAK No. 17 Tahun 2004 tentang Akuntansi Penyusutan pengaturannya dipisahkan dengan PSAK No. 16 Tahun 2004 tentang Akitva Tetap dan Aktiva Lain- lain Penggantian Penggantian penggunaan istilah “Aktiva” menjadi “Aset” dalam seluruh PSAK. Penggantian penggunaan isitlah ini disebabkan karena istilah aset lebih deskriptif untuk mempresentasikan makna yang dikandung dalam definisi. Istilah aktva dari bahasa Jerman: aktiva yang berarti aktif mempunyai makna teknis yaitu sesuatu yang secara aktif atau fisis dikelola oleh entitas sebagai lawan dari pasiva yang merupakan asal sumber dari seuatu tersebut. Jadi, aset lebih mengadung makna semantik daripada aktiva Masih menggunakan istilah “Aktiva”. Komponen Biaya Perolehan Dalam PSAK NO. 16 Tahun 2009 Par. 17, dijelaskan bahwa yang termasuk biaya yang dapat diatribusikan secara langsung diantaranya adalah: 1. biaya imbalan kerja yang timbul Dalam PSAK No. 16 Tahun 2004 Par. 14, dijelaskan bahwa contoh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung diantaranya : 1. biaya persiapan tempat; Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. secara langsung dari pembangunan atau akuisisi aset tetap; 2. biaya penyiapan lahan untuk pabrik; 3. biaya handling dan penyerahan awal; 4. biaya perakitan dan instalasi; 5. biaya pengujian aset apakah aset berfungsi dengan baik, setelah dikurangi hasil bersih penjualan produk yang dihasilkan sehubungan dengan pengujian tersebut; 6. komisi professional 2. biaya pengiriman awal intial delivery dan biaya simpan dan bongkar muat handling costs; 3. biaya pemasangan installation costs; dan 4. biaya profesional seperti arsitek dan insinyur. Dapat kita lihat bahwa poin 1 dan 5 tidak termasuk dalam contoh biaya yang dapat diatribusikan langsung dalam PSAK No. 16 Tahun 2004 Par. 14. Bukan Komponen Biaya Perolehan Dalam PSAK No. 16 Revisi 2007Par. 21, dijelaskan mengenai hal-hal yang termasuk dalam komponen biaya perolehan aset tetap Penjelasan PSAK No. 16 Revisi 2007 Par. 21, tidak dipaparkan dalam PSAK No. 16 Tahun 2004. Pertukaran Aset Tetap Dalam hal Pertukaran Aset Tetap, PSAK No. 16 Tahun 2009 menjelaskannya dalam Par. 24., dimana tidak dibedakan antara perlakuan pencatatan atas pertukaran aset tetap yang sejenis maupun tidak sejenis. Dalam PSAK No. 16 Tahun 2004 dibedakan antara perlakuan pencatatan atas pertukaran aset tetap sejenis Par. 21 dan pertukaran aset tetap tidak sejenis Par. 20. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Kita ketahui dalam hal pengukuran awal, dimana dalam PSAK No. 16 Tahun 2009 diatur dalam Par. 15 dan dalam PSAK No. 16 Tahun 2004 diatur dalam Par. 13, dimana keduanya mengatur bahwa pada awalnya suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset harus diukur sebesar biaya perolehan. Tetapi kemudian sehubungan dengan pengukuran setelah pengakuan awal, PSAK No. 16 Tahun 2009 Par. 29 menyatakan bahwa suatu entitas mempunyai dua pilihan pencatatan akuntansi untuk pengukuran aset tetap Mengenai pengukuran setelah pengakuan awal pada dasarnya PSAK No. 16 Tahun 2004 tidak memperbolehkan penggunaan model revaluasi. Penggunaan model ini hanya mungkin dilakukan berdasarkan ketentuan pemerintah Par. 29. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. setelah pengakuan awal, yaitu a model biaya, atau b model revaluasi. Penelaahan Ulang Nilai Residu dan Umur Manfaat Dalam penelaahan ulang nilai residu dan umur manfaat PSAK No. 16 Tahun 2009 Par. 54 mengatur bahwa review nilai residu dan umur manfaat harus dilakukan minimum setiap akhir tahun buku dan apabila ternyata hasil review berbeda dengan estimasi sebelumnya maka perbedaan tersebut harus diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi sesuai dengan PSAK No. 25. Dalam PSAK No. 16 tahun 2004 Par. 39 mengatur bahwa masa manfaat suatu aktiva tetap harus ditelaah ulang secara periodik dan jika harapan berbeda secara siginifikan dengan estimasi sebelumnya beban penyusutan untuk periode sekarang dan masa yang akan datang harus disesuaikan. Dalam PSAK ini tidak dijelaskan bahwa perbedaan harus diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi. Hibah Pemerintah dan Aktiva Donasi Dalam PSAK No. 16 Tahun 2009 Par. 28 diatur mengenai hibah pemerintah. Hibah pemerintah memang termasuk ke dalam aktiva donasi, tetapi PSAK No. 16 Revisi 2007 ini tidak mengatur mengenai aktiva donasi secara umum. Dalam PSAK No. 16 Tahun 2004 Par. 22 diatur mengenai aktiva donasi tetapi tidak diatur mengenai hibah pemerintah. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Mengenai perlakuan akuntansi terhadap aset tetap yang tersedia untuk dijual, diatur dalam PSAK No. 16 Tahun 2009 Par. 25. Tidak ada pengaturan seperti yang dijelaskan dalam Par. 45 PSAK No. 16 Tahun 2009. Penyusutan PSAK No. 16 Tahun 2009 Par. 46 yang mengatur megnenai penyusutan yang menyatakan bahwa setiap bagian dari aset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup signifikan terhadap total biaya perolehan seluruh aset harus disusutkan secara terpisah. PSAK No. 16 Tahun 2004 tidak menjelaskan pengaturan seperti dalam PSAK No. 16 Revisi 2007 Par. 46. Aktiva Lain-lain Tidak ada pengaturan mengenai aktiva lain-lain. Mengenai aktiva lain-lain diatur dalam Par. 76 dan 77. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.5.4. IFRS dan Indo-GAAP