2.2.5.1. Pengukuran Aset Tetap
Adapun mengenai pengukuran aset tetap 2009 dapat dibagi kedalam dua bagian, yaitu:
1. Pengukuran awal ketika aset tersebut diperoleh.
Aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk dikategorikan sebagai aset tetap pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan adalah
jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar dari imbalan lain yang diserahkan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau
konstruksi atau, jika dapat diterapkan, jumlah yang diatribusikan ke aset pada saat pertama kali diakui sesuai dengan persyaratan tertentu dalam
PSAK lain. 2.
Pengukuran setelah pengakuan awal. Pengukuran aset tetap selain dilakukan pada awal perolehan juga dilakukan
pada periode setelah aset tetap tersebut diperoleh. Di dalam PSAK 16 2009 terdapat perubahan yang signifikan mengenai perlakuan akuntansi
aset tetap terutama tentang pengukuran nilai asset tetap setelah perolehan. PSAK 16 2009 mengakui adanya dua metode dalam perlakuan akuntansi
aset tetap tersebut. Kedua metode itu adalah:
a. Metode biaya PSAK 2004 dan PSAK 2009.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dengan metode ini setelah diakui sebagai aset tetap, aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi
rugi penurunan nilai aset. b.
Metode revaluasi PSAK 2009. Dengan metode ini setelah diakui sebgai aset tetap, suatu aset tetap yang
nilai wajarnya dapat diukur secara andal harus dicatat pada jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi. Revaluasi harus dilakukan dengan keteraturan yang
cukup reguler untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai
wajar pada tanggal neraca.
2.2.5.2. Revaluasi Aset
Tetap
Revaluasi aset tetap adalah penilaian kembali aset tetap perusahaan, yang diakibatkan adanya kenaikan nilai aset tetap tersebut di pasaran atau
penurunan nilai aset tetap yang disebabkan oleh devaluasi atau sebab lain. Sehingga nilai aset tetap dalam laporan keuangan keuangan tidak lagi
mencerminkan nilai yang wajar. Tujuan revaluasi aset tetap perusahaan dimaksudkan agar perusahaan
dapat melakukan perhitungan penghasilan dan biaya lebih wajar sehingga mencerminkan kemampuan dan nilai perusahaan yang sebenarnya. Dengan
dilakukannya penilaian kembali terhadap aset tetap perusahaan maka terdapat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
selisih lebih aset tetap, dan terjadi penambahan nilai aset tetap sebesar selisih lebih tersebut, dan mengakibatkan besarnya beban penyusutan semakin
bertambah. Tindakan penilaian kembali ini dilakukan karena aset tetap yang didasarkan pada harga perolehan historical cost, dianggap kurang
mencerminkan nilai atau potensi nyata yang dimiliki perusahaan, sebagai akibat adanya fluktuasi harga atau nilai tukar yang cukup tinggi. Melalui penilaian
kembali ini nilai aset tetap bertambah besar menyebabkan beban penyusutan di tahun-tahun mendatang akan bertambah besar yang dapat berakibat pajak
penghasilan terutang berkurang. Selisih lebih antara nilai revaluasi dengan nilai buku aset tetap
dibukukan dalam akun-akun selisih penilaian kembali aset tetap. Akun ini dibukukan lansung sebagai kenaikan modal dan tidak dapat diperlakukan
sebagai laba luar biasa. Jurnal yang diperlukan sehubungan dengan penilaian kembali Agustin, 2004:
a. Untuk mencatat penilaian kembali
Aset tetap
xxx Selisih lebih penilaian kembali aset tetap
xxx b.
Untuk mencatat perubahan akumulasi penyusutan Beban
penyusutan xxx
Akumulasi penyusutan xxx
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
c. Untuk mencatat pembebanan dan pembayaran pajak
Pajak penghasilan
revaluasi xxx
Kas xxx
Dalam penilaian profesi appraisal, digunakan beberapa istilah sebagai berikut:
1. Nilai pasar wajar fair market value.
Nilai pasar wajar adalah harga yang dilekatkan pada proses jual beli di pasar pada saat tertentu di mana penjual dan pembeli masing-masing melakukan
secara sadar tanpa paksaaan serta mengetahui atau memiliki pengetahuan mengenai keadaan pasar serta kegunaan aset yang dimaksud.
2. Biaya produksi baru cost of replacement new.
Biaya produksi baru adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu aset atau barang sesuai dengan jenisnya yang dihitung
berdasarkan harga pasar setempat saat itu untuk bahan-bahan, upah kerja, alat produksi, biaya tak terduga, yang dikeluarkan dari keuntungan jasa kontraktor
tetapi tidak termasuk ongkos lembur atau potongan-potongan yang diberikan oleh leveransir atau pedagang.
3. Nilai sehat sound value.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Nilai sehat adalah nilai berdasarkan atas biaya reproduksi baru dikurangi penyusutan atau dengan memperhatikan sifatcirri fisik, kegunaan dan
pemanfaatan dari aset atau barang dimaksud Harahap, 2002:126. Penyusutan aset tetap yang telah dinilai kembali dapat dihitung dengan
dihitung dari jumlah harga perolehannya, yaitu : a.
Nilai penilaian kembali akan tampak di neraca dan penghasilan biaya atas dasar harga perolehan yang ditujukkan dalam laporan rugi-laba.
b. Depresiasi dicatat dengan mendebet rekening depresiasi dan mengkredit
rekening akumulasi depresiasi. c.
Untuk menghilangkan rekening modal penilaian kembali, maka setiap tahunnya selama umur penggunaan aset, modal penilaian kembali
diturunkan jumlahnya dengan mendebet rekening modal penilaian kembali dan mengkredit akumulasi depresiasi penilaian kembali.
Ada beberapa pendekatan yang digunakan dalam melakukan penilaian kembali revaluasi aktiva tetap berwujud, yaitu sebagai berikut:
1. Cost Bases
a. Current Cost Bases
Pendekatan Current Cost Bases dapat berupa Current Reproduction Cost biaya reproduksi sekarang. Biaya reproduksi sekarang aset
tetap adalah estimasi biaya yang diperlukan untuk memproduksi kembali aset tetap baru yang sejenis, pada harga sekarang dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
menyesuaikan jumlah akumulasi npenyusutannya. Sedangkan biaya penggantian sekarang aset tetap adalah estimasi biaya yang
diperlukan untuk memperoleh aset tetap baru yang sejenis pada harga sekarang dengan menyesuaikan akumulasi penyusutannya.
b. Adjusted Historical Cost
Biaya historis yang disesuaikan merupakan dasar penilaian harga perolehan yang disesuaikan dengan tingkat harga umum. Dalam hal
ini, penyesuaian terhadap nilai aset tetap tersebut dilakukan dengan menggunakan indeks harga umum.
2. Income Capital Kapitalisasi Pendapatan
Pertimbangan utama dalam pendekatan kapitalisasi pendapatan adalah manfaat masa depan dari aset tetap yang digunakan. Masa manfaat
depan ini bias dinyatakan dalam nilai sekarang present value dari laba bersih atau arus kas bersih yang diharapkan dari aset tersebut.
3. Market DataComparative Approach
Pendekatan harga pasar dilakukan dengan cara membandingkan aset tetap yang akan direvaluasi dengan aset sejenis yang ada di pasaran.
Dasar penilaian lain yang merupakan variasi dari pendekatan data pasar adalah Fair Market Value nilai pasar wajar, yaitu suatu tingkat harga
dimana transaksi terjadi tanpa adanya tekanan Agustin, 2004. Dalam melaksanakan penilaian dipakai beberapa pendekatan antara lain:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. Pendekatan data pasar.
Pendekatan data pasar adalah suatu metode penilaian di mana perkiraan nilai pasar berdasarkan atas nilai yang terjadi pada saat transaksi yang sejenis
sewaktu itu. 2.
Pendekatan biaya. Pendekatan biaya adalah suatu metode penilaian di mana nilai aset diperoleh
dari biaya reproduksi baru dikurangi penyusutan.
3. Pendekatan Pendapatan.
Pendekatan pendapatan adalah suatu metode penilaian di mana keuntungan bersih dianalisis guna mendapatkan besarnya jumlah investasi dalam
menghasilkan keuntungan tersebut Harahap, 2002:126. Langkah revaluasi aset tetap dapat memberikan beberapa manfaat:
1. Laporan laba rugi
Kenaikan nilai aset tetap, mempunyai konsekuensi naiknya beban penyusutan aset tetap yang dibebankan kedalam laba rugi, atau dibebankan
ke harga pokok produksi, yang dapat berpengaruh pada besarnya PPh badan terutang.
2. Neraca
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Menunjukkan posisi kekayaan yang wajar. Dengan demikian berarti pemakai laporan keuangan menerima informasi yang lebih akurat. Selisih
lebih penilaian kembali tersebut digunakan tambahan cadangan modal.
2.2.5.3. Perbedaan Antara PSAK No. 16 Tahun 2004 dengan PSAK Tahun 2009 PSAK No. 16 Tahun 2009