5
Kegiatan Pembelajaran 1 Perkembangan Karateristik Peserta Didik
A. Tujuan
Secara umum tujuan yang dicapai setelah peserta Guru Pembelajar mempelajari Kegiatan Pembelajaran 1 ini adalah memahami perkembangan karateristik peserta
didik pada level SMA, yang digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam perencanaan bahan ajar, dan pelaksanaan proses belajar mengajar agar hasil belajar
siswa optimal. Secara rinci tujuan yang ingin dicapai adalah peserta guru pembelajaran dapat.
1. Menjelaskan pengertian perkembangan peserta didik.
2. Menjelaskan tahapan perkembangan kognitif menurut Piaget.
3. Menjelaskan tahapan perkembangan kognitif menurut Neo-Piaget.
4. Menjelaskan tahapan perkembangan sosial.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan pengertian perkembangan peserta didik.
2. Menjelaskan tahapan perkembangan kognitif menurut Piaget.
3. Menjelaskan tahapan perkembangan kognitif menurut Neo-Piaget.
4. Menjelaskan tahapan perkembangan sosial.
C. Uraian Materi
1. Pengertian Perkembangan
Perkembangan pada peserta didik terjadi karena adanya serangkaian perubahan baik yang tampak kasat mata maupun yang tidak tampak. Hurlock mengemukakan
bahwa perkembangan atau development merupakan serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Ini
berarti, perkembangan terdiri atas serangkaian perubahan baik fisik maupun psikis yang bersifat progresif maju. Perubahan progresif yang berlangsung terus
menerus sepanjang hayat memungkinkan manusia menyesuaikan diri dengan lingkungan di mana manusia hidup. Sikap manusia terhadap perubahan berbeda-
6
beda tergantung beberapa faktor, diantaranya pengalaman pribadi, streotipe dan nilai-nilai budaya, perubahan peran, serta penampilan dan perilaku seseorang.
Lefrancois 1975 berpendapat bahwa konsep perkembangan mempunyai makna yang lebih luas, mencakup segi-segi kuantitatif dan kualitatif serta aspek fisik-psikis
seperti terkandung dalam istilah-istilah pertumbuhan. Umumnya perubahan kuantitatif disebut juga
”pertumbuhan”. Pertumbuhan pada aspek fisik seperti penambahan tinggi, berat dan proporsi badan seseorang. Sedangkan perubahan
kualitatif umumnya digunakan untuk melihat perubahan aspek psikofisik, seperti peningkatan kemampuan berpikir, berbahasa, perubahan emosi, perubahan
spiritual, sikap, dan lain-lain. Faktanya pada diri individu kadangkala terjadi perubahan ke arah berlawanan atau berlawanan dengan penambahan atau
peningkatan, tetapi mengalami pengurangan seperti gejala lupa dan pikun. Jadi perkembangan bersifat dinamis dan tidak pernah statis.
Perubahan kualitatif dari peningkatan kemampuan berpikir dapat dilihat dari perkembangan kualitas kemampuan otak. Bila dikaji lebih jauh otak manusia terbagi
menjadi dua yaitu otak kiri dan otak kanan yang sebenarnya terhubung oleh corpus collosum. Pengalaman individu yang memungkinkan terlatihnya otak kanan saja,
tidak berarti akan secara otomatis melatih otak kiri, begitu pula sebaliknya. Saat seseorang berpikir keadaan corpus collosum dapat terbuka atau dapat tertutup, bila
corpus collosum terbuka, maka olahan berpikir yang dihasilkan individu tersebut di atas olahan berpikir pada umumnya. Berikut adalah kemampuan yang ada pada
otak kiri dan otak kanan.