18
b. Iconic stage,
c. Symbolic stage.
4. Tahapan perkembangan kognitif menurut Case adalah:
a. Sensorimotor 0
–1,5 tahun, b.
interrelational 1,5 –5 tahun,
c. dimensional 5
–11 tahun, dan d.
vectorial 11 –19 tahun
5. Tiga tingkatan perkembangan kognitif menurut Fisher adalah:
a. Sensorimotor sekitar 3 bulan -24 bulan,
b. Representation sekitar 2 tahun-12 tahun,
c. Abstrak sekitar 12 tahun-26 tahun
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Kegiatan Pembelajaran 1 yang terdapat pada bagian akhir modul ini. Hitunglah ketepatan jawaban tersebut dengan
cara memberi skor masing-masing soal dengan rentangan 0 –10. Kemudian gunakan
rumus berikut ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda dalam mempelajari kegiatan pembelajaran 1 ini.
Rumus:
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: 90
– 100 = Baik sekali
80 – 89
= Baik 70
– 79 = Cukup
70 = Kurang
Jika tingkat penguasaan Anda minimal 80, maka Anda dinyatakan berhasil dengan baik. Anda dapat melanjutkan untuk mempelajari Kegiatan Pembelajaran
berikutnya. Sebaliknya, bila tingkat penguasaan Anda kurang dari 80, silakan pelajari kembali uraian yang terdapat dalam kegiatan pembelajaran ini,
khususnya bagian yang belum Anda kuasai.
19
Kegiatan Pembelajaran 2 Keragaman dalam Kemampuan dan Kepribadian Peserta
Didik
A. Tujuan
Secara umum tujuan yang dicapai setelah peserta Guru Pembelajar mempelajari kegiatan pembelajaran 2 ini adalah memahami keragaman dalam kemampuan dan
kepribadian peserta didik khususnya peserta didik pada level SMA. Pemahaman menguasai karakteristik peserta didik dari. Secara rinci tujuan yang ingin dicapai
adalah setelah mempelajari Kegiatan Pembelajaran 2 peserta Guru Pembelajar dapat:
1. Menjelaskan keragaman fisik individu
2. Menjelaskan inteligensi individu
3. Menjelaskan tipe inteligensi Sternberg
4. Menjelaskan model struktur intelektual Guilford
5. Menjelaskan inteligensi jamak individu
6. Menjelaskan gaya belajar peserta didik
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan keragaman fisik individu
2. Menjelaskan inteligensi individu
3. Menjelaskan tipe inteligensi Sternberg
4. Menjelaskan model struktur intelektual Guilford
5. Menjelaskan inteligensi jamak individu
6. Menjelaskan gaya belajar peserta didik
C. Uraian Materi
Peserta didik merupakan salah satu komponen utama dalam proses belajar mengajar. Peserta didik sebagai individu, masing-masing memiliki perbedaan dan
keunikan individu individual differences. Guru perlu mempertimbangkan perbedaan dan keunikan individu pada proses belajar mengajar. Pada sisi lain
terdapat perbedaan keragaman yang melekat pada kelompok tertentu. Siswa
20
mempunyai latar belakang keluarga yang bervariasi. Ada beberapa sumber variasi yang cukup berperan besar yaitu etnis-budaya-bahasa-agama, dan status sosial
ekonomi. Kebhinekaan Indonesia tak dapat disangkal lagi. Selalu ada kemungkinan pertemuan antaretnis di ruang kelas. Etnis budaya membawa kemajemukan tata
perilaku akibat pengaruh dari kebudayaan. Status sosial ekonomi orang tua ditinjau dari penghasilan, pekerjaan, dan latar belakang pendidikan. Berdasarkan hal
tersebut pengelompokkan siswa dapat ditinjau dari aspek jenis kelamin, jasmaniah, status sosial ekonomi, etnis-ras, budaya, perilaku, gaya belajar, dan lain-lain.
Begitu banyak keragaman dan keunikan peserta didik, namum perfektif utama tentang keberagaman yang perlu dipertimbangkan guru kelas adalah kemampuan
siswa, talenta, dan gaya belajar.
1. Inteligence
Teori tradisional menyatakan bahwa individu memiliki kemampuan mental seperti yang diukur oleh kinerja pada tugas kognitif tertentu. Abad kedua puluh Alfred Binet
di Perancis dan Lewis Terman di Amerika mengembangkan tes pertama untuk mengukur inteligensikecerdasan manusia sebagai kemampuan tunggal. Dari hasil
kerja Binet muncul ide tentang umur mental. Seorang anak yang dapat melewati sejumlah pertanyaan tes yang sama seperti yang dilewati oleh anak-anak lain di
kelompoknya akan memiliki umur mental kelompok umur itu. Berikutnya diperkenalkan konsep intelligence quotient IQ, yaitu komputasi umur mental
seseorang yang dibagi dengan umur kronologisnya dan dikalikan dengan 100.
Setelah lebih dari dua dekade terakhir, beberapa psikologi kontemporer seperti Howard Gardner 1983, 1999, 2002 dan Sternberg 1985, 1999 telah menentang
ide inteligensi umum atau tunggal. Sternberg berpendapat ada tiga tipe inteligensi yaitu:
a. Inteligensi analitis, melibatkan proses kognitif individu.
b. Inteligensi kreatif adalah insight individu untuk menghadapi berbagai
pengalaman baru c.
Inteligensi praktis adalah kemampuan individu untuk beradaptasi dan membentuk-ulang lingkungan.