Rangkuman Modul A Matematika SMA Guru Pembelajar

20 mempunyai latar belakang keluarga yang bervariasi. Ada beberapa sumber variasi yang cukup berperan besar yaitu etnis-budaya-bahasa-agama, dan status sosial ekonomi. Kebhinekaan Indonesia tak dapat disangkal lagi. Selalu ada kemungkinan pertemuan antaretnis di ruang kelas. Etnis budaya membawa kemajemukan tata perilaku akibat pengaruh dari kebudayaan. Status sosial ekonomi orang tua ditinjau dari penghasilan, pekerjaan, dan latar belakang pendidikan. Berdasarkan hal tersebut pengelompokkan siswa dapat ditinjau dari aspek jenis kelamin, jasmaniah, status sosial ekonomi, etnis-ras, budaya, perilaku, gaya belajar, dan lain-lain. Begitu banyak keragaman dan keunikan peserta didik, namum perfektif utama tentang keberagaman yang perlu dipertimbangkan guru kelas adalah kemampuan siswa, talenta, dan gaya belajar.

1. Inteligence

Teori tradisional menyatakan bahwa individu memiliki kemampuan mental seperti yang diukur oleh kinerja pada tugas kognitif tertentu. Abad kedua puluh Alfred Binet di Perancis dan Lewis Terman di Amerika mengembangkan tes pertama untuk mengukur inteligensikecerdasan manusia sebagai kemampuan tunggal. Dari hasil kerja Binet muncul ide tentang umur mental. Seorang anak yang dapat melewati sejumlah pertanyaan tes yang sama seperti yang dilewati oleh anak-anak lain di kelompoknya akan memiliki umur mental kelompok umur itu. Berikutnya diperkenalkan konsep intelligence quotient IQ, yaitu komputasi umur mental seseorang yang dibagi dengan umur kronologisnya dan dikalikan dengan 100. Setelah lebih dari dua dekade terakhir, beberapa psikologi kontemporer seperti Howard Gardner 1983, 1999, 2002 dan Sternberg 1985, 1999 telah menentang ide inteligensi umum atau tunggal. Sternberg berpendapat ada tiga tipe inteligensi yaitu: a. Inteligensi analitis, melibatkan proses kognitif individu. b. Inteligensi kreatif adalah insight individu untuk menghadapi berbagai pengalaman baru c. Inteligensi praktis adalah kemampuan individu untuk beradaptasi dan membentuk-ulang lingkungan. 21 Modul Matematika SMA Di beberapa kasus, perilaku yang cerdas menuntut orang untuk menyeleksi lingkungan yang kondusif bagi kesuksesan individual. Ide ini membantu memberi menjelaskan mengapa seorang siswa tertentu berhasil di sekolah tertentu dan gagal di sekolah yang lain. Guilford dalam Sternberg, 1997 memperkenalkan model struktur intelektual yang membedakan cara bekerjanya operasi pikiran menjadi dua tipe berpikir konvergen convergent thinking dan berpikir divergen divergent thinking. Individu yang berpikir secara konvergen berarti berpikir mengkerucut, sehingga umumnya berpandangan bahwa penyelesaian diperoleh melalui cara berpikir prosedural atau struktural. Sementara itu, berpikir divergen berarti membuka pikiran untuk berbagai kemungkinan termasuk Tokoh teoritis kontemporer paling terkenal adalah Howard Gardner dengan teori inteligensi sebagai suatu kemampuan lebih dari tunggal atau dengan kata lain inteligensi jamak. Teori Gardner tentang inteligensi jamak multiple intelligence menyebutkan adanya delapan macam inteligensi yang terpisah: linguistic, logical- mathematical, spatial, musical, bodily-kinesthetic, interpersonal, intrapersonal, dan naturalist. Gambar 3. Delapan Tipe Inteligensi Deskripsi dari masing masing kemampuan disajikan dalam tabel berikut.