kepuasan dari usahanya. Menurut Widiana Erina, 2013 kemandirian merupakan salah satu karakteristik yang dimiliki oleh seseorang dimana tidak
bergantung pada orang tua maupun lingkungan luar dan lebih banyak mengandalkan potensi serta kemampuan yang dimiliki. Awal kemandirian
individu dimulai pada masa remaja. Pada masa ini, ketergantungan seorang individu terhadap orang tuanya yang merupakan simbol dari masa kanak
– kanak mulai terlepas Erina, 2013.
Berdasarkan pendapat para ahli yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa kemandirian adalah kemampuan individu untuk bertindak
dengan caranya sendiri, dapat membuat keputusan tanpa dipengaruhi oleh orang lain dan mampu bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat.
2. Aspek – aspek Kemandirian
Steinberg 2002 mengemukakan aspek-aspek kemandirian sebagai berikut: a. Kemandirian Emosional
Aspek ini berhubungan dengan perubahan hubungan kedekatan individu, khususnya pada orang tua. Hubungan antara orang tua dan
anaknya berubah sepanjang kehidupan. Pada masa remaja, individu tidak terlalu tergantung secara emosional pada orangtuanya
dibandingkan ketika mereka masih kanak-kanak. Hal ini dikarenakan mereka tidak selalu datang kepada orang tuanya ketika sedang
memiliki masalah, tidak selalu menganggap orang tua mereka mengetahui segalanya dan lebih banyak menghabiskan waktu bersama
teman-teman mereka. Perubahan-perubahan hubungan antara orangtua PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan anak inilah yang menggambarkan perkembangan kemandirian emosional.
b. Kemandirian Perilaku Pada aspek ini terdapat kemampuan untuk membuat keputusan
sendiri dan selanjutnya melaksanakan keputusan tersebut. Remaja yang mandiri secara perilaku dapat meminta pendapat orang lain
ketika hal itu sesuai namun tetap membuat keputusan sendiri tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Selama masa remaja kemampuan untuk
membuat keputusan meningkat. Perkembangan kemandirian perilaku ini mengakibatkan remaja mampu untuk melihat ke depan, hasil yang
akan di dapat dari pilihan-pilihan yang tersedia serta mengetahui resikonya; remaja juga dapat menyadari bahwa ketertarikan pada
suatu hal dapat dipengaruhi nasehat dari orang lain serta menyadari nilai-nilai untuk menjadi mandiri.
c. Kemandirian Nilai Pada aspek ini remaja dapat mengetahui mengenai hal yang benar
atau salah, mengenai hal yang penting atau tidak. Remaja juga memiliki prinsip dalam melakukan berbagai hal. Perubahan konsep
moral, politik, ideologi, dan agama pada masa remaja merupakan bentuk perkembangan dari kemandirian nilai. Perkembangan
kemandirian nilai didukung dengan perkembangan emosional dan perilaku.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian
Ali dan Asrori 2004 menyatakan ada sejumlah faktor yang sering dihubungkan dengan kemandirian, yaitu sebagai berikut:
a. Gen atau Keturunan Orang Tua Orang tua yang memiliki sifat mandiri yang tinggi akan
menurunkan sifat kemandirian tersebut kepada anaknya. Namun hal ini masih menjadi perdebatan, karena sesungguhnya bukan sifat
mandiri yang diturunkan oleh orang tua kepada anaknya melainkan sifat mandiri tersebut muncul karena cara mendidik yang dilakukan
oleh orang tua kepada anaknya. b. Pola Asuh Orang Tua
Cara orang tua mengasuh anaknya akan mempengaruhi perkembangan kemandirian anak. Orang tua yang terlalu banyak
melarang anaknya tanpa disertai dengan penjelasan akan menghambat perkembangan kemandirian anak. Suasana yang aman dan interaksi
keluarga yang baik akan mendorong perkembangan anak.Ketika orang tua sering membandingkan anaknya yang satu dengan yang lainnya
akan berpengaruh kurang baik terhadap kemandirian anak. c. Sistem Pendidikan di Sekolah
Perkembangan kemandirian remaja akan terhambat jika proses pendidikan di sekolah tidak mengembangkan proses demokrasi,
artinya sekolah cenderung tidak memberikan kesempatan kepada remaja untuk berargumentasi. Proses pendidikan yang lebih
menekankan pemberian
hukuman juga
akan menghambat
perkembangan kemandirian remaja. Proses pendidikan yang memberikan penghargaan dan suasana kompetisi yang aktif akan
memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan kemandirian anak.
d. Sistem Kehidupan di Masyarakat Lingkungan masyarakat yang aman, tidak menekankan pentingnya
hirarki sosial, dan menghargai potensi remaja dalam berbagai bentuk kegiatan akan lebih mendorong perkembangan kemandirian remaja.
Namun sistem kehidupan masyarakat yang menekankan pentingnya hirarki sosial, lingkungan masyarakat yang tidak aman dan tidak
menghargai potensi remaja dapat menghambat perkembangan kemandirian remaja.
C . REMAJA
1. Pengertian Remaja
Siswa Sekolah Menengah Kejuruan yang berusia di antara 15-18 tahun berada pada masa remaja. Remaja adalah masa transisi perkembangan yang
dimulai dari usia 10 atau 11 tahun hingga awal usia dua puluhan yang berhubungan dengan perubahan fisik, kognitif, dan psikososial Papalia, Olds,
dan Feldman, 2007. Santrock 2003 mendefinisikan masa remaja sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang
mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosio-emosional. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI