Subjek Penelitian Metode dan Alat Pengumpulan Data

Sangat Setuju SS : memperoleh skor 4 Setuju S : memperoleh skor 3 Tidak Setuju TS : memperoleh skor 2 Sangat Tidak Setuju STS : memperoleh skor 1 b. Pernyataan negatif unfavourable Perolehan skor untuk pilihan jawaban adalah: Sangat Setuju SS : memperoleh skor 1 Setuju S : memperoleh skor 2 Tidak Setuju TS : memperoleh skor 3 Sangat Tidak Setuju STS : memperoleh skor 4 Tabel 3. Skor Berdasarkan Kategori Jawaban Jawaban Skor Favourable Unfavourable Sangat Setuju SS 4 1 Setuju S 3 2 Tidak Setuju TS 2 3 Sangat Tidak Setuju STS 1 4 Dalam penelitian ini, skala yang digunakan tidak menyediakan jawaban tengah atau netral. Hal ini menurut Hadi 2001, didasarkan pada tiga alasan, yaitu: a. Kategori undecided itu mempunyai arti ganda, bisa diartikan belum memutuskan atau memberi jawaban, bisa juga diartikan netral, setuju PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tidak, tidak setujupun tidak atau bahkan ragu-ragu. Kategori jawaban yang mempunyai arti ganda ini tentu saja tidak diharapkan dalam suatu instrumen. b. Tersediannya jawaban tengah menimbulkan kecenderungan menjawab tengah central tendency effect terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas arah kecenderungan jawabannya. c. Jika disediakan kategori jawaban tengah, akan banyak menghilangkan data penelitian, karena tidak jelas kecenderungan pendapat subjek, sehingga mengurangi banyaknya informasi yang dapat disaring dari subjek.

F. Validitas, Seleksi Aitem dan Realibilitas 1 Validitas

Dalam pengertian umum, validitas adalah ketepatan dan kecermatan skala dalam menjalankan fungsi ukurnya, artinya sejauh mana skala itu dapat mengukur atribut yang akan diukurnya. Azwar 2012 menyatakan untuk mengetahui skala psikologi mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya diperlukan uji validitas. Skala yang memiliki validitas tinggi merupakan skala yang mampu mengungkapkan seluruh aspek yang seharusnya diukur. Teknik yang digunakan untuk menguji validitas alat ukur, dalam hal ini skala diuji validitasnya dengan menggunakan professional judgement. Pada penelitian ini yang bertindak menjadi professional judgement adalah dosen pembimbing. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Untuk mendukung validitas skala pengukuran, perlu dilakukan prosedur seleksi aitem dengan cara menguji karakteristik masing-masing aitem yang menjadi bagian dari skala pengukuran 2 Seleksi Aitem Seleksi aitem dilakukan untuk mendapatkan aitem yang valid sehingga layak digunakan untuk penelitian. Seleksi aitem ini dilakukan dengan melihat koefisien korelasi aitem total r ix tiap aitem. Perhitungan koefisien aitem total akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows versi 16.00. Biasanya, kriteria yang digunakan sebagai batasan aitem adalah r ix ≥ 0,30 Azwar, 2009. Maka dari itu, pada penelitian ini aitem yang mempunyai r ix 0,30 akan digugurkan. Aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 dianggap memiliki daya beda yang memuaskan. Semakin tinggi koefisien korelasi positif antara skor aitem dengan skor skala berarti semakin tinggi konsistensi antara aitem dengan skala secara keseluruhan yang berarti semakin tinggi daya bedanya. Uji coba skala dilakukan peneliti pada tanggal 1 Februari 2016 terhadap siswa kelas XII Teknik Pemesinan B, Teknik Audio Video, dan Teknik Kimia Analis. Terdapat 85 siswa yang mengisi skala kemandirian dan juga kematangan karir. Berdasarkan data uji coba pada tanggal 1 Februari 2016 di SMKN 2 Depok, Yogyakarta terhadap 85 siswa kelas XII Teknik Pemesinan B, Teknik Audio Video, dan Teknik Kimia Analis, prosedur analisis aitem dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows versi 16.00. Pada skala kematangan karir, dari pengujian terhadap 60 aitem skala kematangan karir menunjukkan bahwa aitem lolos seleksi. Adapun yang gugur itu adalah aitem no aitem no 1, 4, 5, 7, 9, 15, 19, 21, 32, 50, dan 56. karena memiliki r ix 0,30. Dalam rangka menyeimbangkan jumlah aitem pada tiap aspek maka peneliti memilih menggugurkan aitem skala pada setiap aspek yaitu aitem 8, 16, 24, 27, 30, 36, 41, 42, dan 45. Tabel 4 Blue print Kematangan Karir sebelum uji coba Aspek No. Aitem Jumlah Aitem Favourable Unfavourable Perencanaan 15,22,29,35,42,44 10,16,27,38,43,52 12 Eksplorasi 9,14,26,32,34,59 1,6,11,23,24,39 12 Informasi 3,17,30,33,36,48 4,13,20,40,49,56 12 Pengambilan Keputusan 8,12,25,37,50,60 2,7,21,51,53,54 12 Kemampuan 5,18,41,46,47,55 19,28,31,45,57,58 12 Jumlah 60 Keterangan = aitem yang gugur Tabel 5 Blue print Kematangan Karir setelah uji coba Aspek No. Aitem Jumlah Aitem Favourable Unfavourable Perencanaan 12,17,21,27 4,23,26,33 8 Eksplorasi 8,15,20,39 3,5,13,24 8 Informasi 2,9,19,30 7,11,25,31 8 Pengambilan Keputusan 6,14,22,40 1,32,34,35 8 8 Kemampuan 10,28,29,36 16,18,37,38 Jumlah 40 3 Reliabilitas Reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung arti kecemasan pengukuran. Pengukuran yang tidak reliabel tidak akan konsisten dari waktu ke waktu Azwar, 2012. Alat ukur yang memiliki reliabilitas tinggi adalah alat ukur yang memiliki koefisien korelasi mendekati nilai satu 1,00, begitu sebaliknya semakin mendekati nol 0, maka semakin rendah reliabilitasnya. Analisis reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik Alpa Cronbach dengan program SPSS for windows versi 16.00. Koefisien reliabilitas yang diperoleh pada skala kemandirian sebelum uji coba adalah sebesar 0.887 dan setelah uji coba sebesar 0,901 Pada skala kematangan karir koefisien yang diperoleh adalah 0,930. Dengan demikian, skala tersebut dinyatakan reliabel. Hal ini didasarkan pada teori yang menyatakan bahwa suatu alat ukur dinyatakan reliabel apabila memiliki koefisien Alpha-Chronbach ≥ 0.600 Azwar, 2011

G. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan Penelitian

Dalam tahap persiapan ini ada beberapa hal yang dilakukan oleh peneliti, yaitu:

a. Pembuatan alat ukur

Skala kemandirian menggunakan skala yang dibuat oleh Yuanda 2014. Alat ukur ini mengukur aspek-aspek kemandirian yang dikemukakan oleh Steinberg 2002, yaitu kemandirian emosional, kemandirian perilaku dan kemandirian nilai. Sedangkan kematangan karir diukur dengan menggunakan skala kematangan karir yang disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek kematangan karir yang dikemukakan oleh Super 1974, dalam Alvarez, 2008 dan Crites 1971, yaitu Perencanaan, Eksplorasi, Informasi, Pengambilan Keputusan dan Kemampuan. Pada kedua skala tersebut terdiri dari aitem favourable dan unfavourable dengan menggunakan empat pilihan jawaban yaitu, SS = Sangat Setuju, S = Setuju, TS = Tidak Setuju, STS = Sangat Tidak Setuju. Kategori jawaban akan diskor 1 – 4 menurut tingkat dukungan dan penolakan isi pernyataan, seperti pada aitem favourable jawaban SS : 4, S : 3, TS : 2, dan STS :

1. Sedangkan untuk aitem unfavourable akan diskor sebaliknya. b. Mencari Informasi

Sebelum peneliti melakukan pengambilan data, terlebih dahulu diawali dengan mencari informasi tentang sekolah yang dapat dijadikan subjek penelitian yang sesuai dengan kriteria subjek yang akan digunakan. Setelah ditemukan, peneliti mencari informasi-informasi yang diperlukan serta jumlah siswa di sekolah tersebut. Peneliti juga melakukan wawancara kepada beberapa siswa kelas XII dan guru Bimbingan Konseling di SMK Negeri 2