Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap remaja terhadap pendidikan
diharapkan dapat lebih bertanggung jawab akan masa depannya dan mengetahui resiko-resiko yang ada ketika membuat suatu keputusan
Steinberg, 2002. Dengan kemandirian yang dimiliki, maka banyak hal positif yang didapatkan oleh remaja, yaitu rasa percaya diri, tidak tergantung
orang lain, tidak mudah dipengaruhi dan dapat berfikir secara lebih objektif Mu’tadin, 2002.
Remaja yang mandiri kemungkinan besar akan mampu membuat suatu keputusan dengan mempertimbangkan pilihan-pilihan yang ada dengan baik.
Semakin mandiri maka remaja akan semakin mampu untuk tidak bergantung secara emosional dengan orang tua, mampu meminta pendapat orang lain dan
mempertimbangkan pilihan-pilihan dengan berdasarkan penilaian diri sendiri, dan pemikiran objektif lalu membuat keputusan yang tepat. Hal ini
menyebabkan, remaja memiliki kemandirian yang tinggi, maka ia akan merasa mampu untuk mengambil sebuah keputusan sendiri dengan
pemikirannya yang objektif dan tanpa tergantung orang tua. Akan tetapi, tidak semua orang dapat mandiri Turner Turner, 1999.
Remaja yang tidak mandiri akan membutuhkan bantuan dan dukungan orang lain untuk menentukan keputusan dan tindakannya Turner Turner, 1999.
Selain itu, remaja yang tidak mandiri juga membutuhkan orang lain untuk dapat meningkatkan rasa percaya dirinya Turner Turner, 1999. Keadaan
ini membuat remaja tersebut membutuhkan keberadaan orang lain. Akan tetapi, tidak selalu ada orang lain untuk dapat membantu remaja tersebut. Hal
ini menyebabkan, ketika remaja yang tidak mandiri dihadapkan pada tuntutan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk memilih jenjang karier, maka ia akan merasa sulit untuk memutuskan karena tidak ada orang yang mendukung ataupun membantunya. Ketika tidak
ada yang membantunya, maka individu tersebut merasa enggan untuk memutuskan pilihannya.
Savickas 2001 menyatakan bahwa salah satu hal yang sulit dilakukan pada masa remaja adalah membuat suatu keputusan terhadap beberapa pilihan
karir yang tersedia. Menurut Super dalam Winkel, 2006 kematangan karir merupakan keberhasilan individu dalam menyelesaikan tugas-tugas
perkembangan karir yang khas bagi tahap perkembangan tertentu. Super dalam Savickas, 2001 menjelaskan bahwa individu dikatakan matang atau
siap untuk membuat keputusan karir jika pengetahuan yang dimilikinya untuk membuat keputusan karir didukung oleh informasi yang adekuat mengenai
pekerjaan berdasarkan eksplorasi yang telah dilakukan. Oleh sebab itu, untuk membuat suatu keputusan yang tepat dibutuhkan informasi mengenai minat
remaja tersebut serta pekerjaan yang ingin dicapainya di masa depan. Super dalam Syahrul, 2011 mengemukakan bahwa terdapat ciri-ciri
individu dengan kematangan karir yang tinggi, yaitu memiliki pilihan karir yang relatif konsisten dan realistik, mandiri dalam melakukan pilihan karir
dan memiliki sikap memilih karir yang positif. Sedangkan, ciri-ciri individu dengan kematangan karir yang rendah adalah pemikiran tentang karir yang
relatif berubah dan tidak realistik, belum mandiri dalam mengambil keputusan karir, dan ragu dalam mengambil keputusan karir.