HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA REMAJA

Skema 1 : Hubungan antar variabel Tuntutan untuk mempersiapkan diri sebelum memasuki ke jenjang karir dan mempersiapkan masa depan Kemandirian yang tinggi : Tidak bergantung secara emosional pada orang tua dan tidak menganggap orang tua sebagai sumber informasi Remaja Mampu membuat keputusan sendiri, tidak terpengaruhi orang lain dan percaya pada diri sendiri. Mampu berpikir objektif, memiliki prinsip dan keyakinan akan nilai- nilai yang kuat. Kematangan Karier Tinggi Kemandirian yang rendah : Bergantung secara emosional pada orang tua dan menganggap orang tua sebagai sumber informasi Sulit membuat keputusan sendiri, mudah terpengaruhi orang lain dan tidak percaya pada diri sendiri. Kurang mampu berpikir objektif, tidak memiliki prinsip dan keyakinan akan nilai-nilai yang kuat. Kematangan Karier Rendah

E. HIPOTESA

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dipaparkan di atas, maka hipotesa penelitian ini: “Ada hubungan positif antara kemandirian dengan kematangan karir pada siswa SMK, dimana semakin tinggi tingkat kemandirian maka semakintinggi pula tingkat kematangan karirnya ”. 34

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional Correlations Research. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara 2 variabel, yaitu kemandirian berhubungan dengan kematangan karir pada siswa SMK Sekolah Menengah Kejuruan. Selain itu dengan pendekatan secara kuantitatif, penelitian ini menekankan analisisnya pada data-data numerical angka yang diolah dengan metode statistika.

B. Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang termasuk dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas : Kemandirian 2. Variabel Tergantung : Kematangan Karir

C. Definisi Operasional

1. Kemandirian Kemandirian adalah kemampuan individu untuk tidak tergantung secara emosional dengan orang tuanya, dapat membuat keputusan sendiri serta individu memiliki prinsip yang kuat dan tidak mudah terpengaruh oleh orang lain. Kemandirian diukur dengan menggunakan skala kemandirian yang berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Steinberg 2002, yaitu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kemandirian emosional, kemandirian perilaku, dan kemandirian nilai. Peneliti menggunakan skala kemandirian yang telah diadaptasi sesuai dengan budaya Indonesia oleh Yuanda 2014. Adaptasi skala ini sudah memenuhi validitas isi dan konstruk. Dengan demikian, skala tersebut mencerminkan konsep yang sedang diteliti sehingga aitem skala juga mencerminkan domain konsep yang sedang diukur. Skor total yang diperoleh merupakan merupakan indikasi seberapa tinggi kemandirian yang dimiliki subjek. Semakin tinggi skor total maka semakin tinggi pula kemandiriannya, sebaliknya semakin rendah skor total maka semakin rendah pula kemandiriannya. Skala kemandirian berdasarkan pada tiga aspek yang dikemukakan oleh Steinberg 2002 yaitu : a. Kemandirian Emosional Adanya sikap bertanggung jawab pada diri sendiri, tidak bergantung secara emosional dengan orang tua dan tidak menganggap orang tua adalah yang mengetahui segalanya. b. Kemandirian Perilaku Kemampuan untuk membuat keputusan sendiri, tidak terpengaruhi orang lain dan percaya pada diri sendiri. c. Kemandirian Nilai Kemampuan untuk mengetahui hal yang benar dan salah sesuai dengan keyakinannya. Memiliki prinsip yang kuat dan terbentuknya keyakinan akan nilai-nilai dalam diri sendiri. 2. Kematangan karir Kematangan karir pada remaja merupakan kemampuan remaja untuk merencanakan, mempersiapkan, dan mengambil keputusan karir berdasarkan pemahaman terhadap kemampuan diri dan informasi karir. Kematangan karir pada remaja dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala kematangan karir pada remaja berdasarkan aspek-aspek yang dimodifikasi oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Super 1974, dalam Alvarez, 2008 dan Crites 1971 yang terdiri atas perencanaan, eksplorasi, informasi, pengambilan keputusan, dan kemampuan. Semakin tinggi skor yang diperoleh responden berarti semakin tinggi kematangan karir, sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh subjek berarti semakin rendah kematangan karir yang dimiliki subjek. Skala kematangan karir akan dibagi menjadi lima kategori yang dikemukakan oleh Super 1974, dalam Alvarez, 2008 dan Crites 1971, yaitu a. Perencanaan Sikap individu akan perencanaan karir yang berfokus masa depan, dibuat secara sadar dan matang b. Eksplorasi Adanya sikap individu mencari informasi tentang dunia kerja dari berbagai sumber c. Informasi Adanya sikap individu mencari informasi dan pengetahuan mengenai pendidikan, pekerjaan atau karir serta dapat menggunakan informasi tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d. Kemampuan Kemampuan individu untuk memahami informasi mengenai pekerjaan, kemampuan diri sendiri dan pandangan terhadap masa depan. e. Pengambilan Keputusan Kemampuan individu dalam mengambil keputusan tentang karir yang sesuai dengan kemampuannya.

D. Subjek Penelitian

Adapun pengambilan subjek penelitian berdasarkan teknik Purposive Sampling yaitu pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat dari populasi itu sendiri Hadi,2000. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa sebanyak 353 subjek kelas XII SMK Negeri 2 Depok, Sleman, Yogyakarta. Kriteria atau ciri-ciri subjek dalam penelitian ini adalah : 1. Subjek penelitian ini tergolong remaja usia 15 – 18 tahun. 2. Subjek terdiri dari jenis kelamin laki-laki dan perempuan 3. Subjek kelas XII SMK karena para siswa kelas XII akan dihadapkan pada pilihan untuk menentukan rencana berikutnya setelah tamat dari SMK.

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode skala. Skala yang digunakan dalam penelitian terdiri atas skala kemandirian dan skala