liniearitas. Pengujian asumsi dan analisa data dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows versi 16.00.
Jumlah skala yang disebarkan kepada subjek penelitian sebanyak 353. Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap skala tersebut maka keseluruhan skala
tersebut telah memenuhi syarat untuk dilakukan analisis.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian telah menyebar secara normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan One
Sample Kolmogorrov-Smirnov Test. Data dikatakan memiliki sebaran normal jika probability value atau p-value sig berada diatas nilai 0,05 p5. Nilai
p skala kemandirian 0,122 dan nilai p skala kematangan karir 0,085. Hasil tersebut menunjukkan bahwa distribusi sebaran data skala kemandirian dan
kematangan karir adalah normal karena nilai p berada diatas 0,05. Hasil uji normalitas dapat terlihat pada tabel berikut ini:
Tabel 11 Hasil Perhitungan uji Normaltitas Kolmogorov-Smirnov
Kemandirian Kematangan Karir
Kolmogorov-Smirnov
1,183 1,256
Asymp Sig. 2 tailed 0,122
0,085
b. Uji Liniearitas
Uji liniearitas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara skor variable kemandirian dan variabel kematangan karir pada siswa SMK
merupakan garis lurus atau tidak. Kedua variabel dikatakan memiliki hubungan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang linier jika nilai p 0,05 dan tidak linier jika nilai p 0,05. Hasil uji linieritas variabel kemandirian dengan kematangan karir, diperoleh nilai p=
0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai p 0,000 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data dari variabel kemandirian dengan kematangan karir
memiliki hubungan yang linier. Hasil dari pengujian tersebut akan terlihat lebih jelas dalam tabel berikut:
Tabel 12 Hasil pengujian Linearitas
Sum of Squares
df Mean
Square F
Sig.
Kema ndiria
n KK
Between Groups
Combined 15482.210
43 360.051
7.205 .000
Linearity 13437.249
1 13437.249 268.899 .000
Deviation from Linearity
2044.961 42
48.690 .974
.521
Within Groups 15441.149
309 49.971
Total
30923.360 352
2. Uji Hipotesis
Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat hubungan antara kemandirian dengan kematangan karir, maka digunakan uji statistik Pearson
Product Moment dan menggunakan taraf signifikansi 0,001 dengan uji satu ekor one-tailed. Jika nilai p 0,05 maka Ho akan ditolak sementara Ha akan
diterima. Jika p 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Hasil korelasi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 13 Korelasi antara Kemandirian dengan Kematangan Karir
Berdasarkan hasil analisa data, menunjukkan adanya korelasi positif antara kemandirian dengan kematangan karir siswa SMK. Korelasi r antara kedua
variabel tersebut adalah sebesar 0,659, koefisien determinasi sebesar 0,434 dengan p 0,001. Dengan demikian menunjukkan bahwa hipotesis nihil Ho
ditolak sehingga hipotesis alternatif Ha menyatakan bahwa ada hubungan positif antara kemandirian dan kematangan karir siswa SMK dapat diterima.
Hubungan ini diartikan semakin tinggi kemandirian yang dimiliki maka semakin tinggi pula kematangan karir yang dimiliki siswa SMK tersebut.
Koefisien determinasi merupakan gambaran besarnya sumbangan atau kontribusi variabel tergantung terhadap variabel bebas. Pada penelitian ini
koefisien determinasi dapat dicari dengan mengkuadratkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,659 sehingga diperoleh koefisien determinasi sebesar 0,434.
Angka ini menunjukkan besarnya kontribusi skala kemandirian terhadap Kemandirian Kematangan Karir
Kemandirian Pearson Correlation
1 .659
Sig. 1-tailed .000
N 353
353 KK
Pearson Correlation .659
1 Sig. 1-tailed
.000 N
353 353
. Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kematangan karir adalah 43,4 sedangkan sisanya sebesar 56,6 yang disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak masuk dalam penelitian.
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil uji korelasi pearson product moment dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif antara kemandirian dengan kematangan
karir pada siswa kelas XII SMK N 2 Depok, Sleman, Yogyakarta. Hasil pengujian korelasi antara kemandirian dengan kematangan karir yang
menunjukkan nilai r=0.659 dengan p=0.000 yang berarti hipotesis penelitian diterima, dimana semakin tinggi kemandiriannya, maka semakin tinggi pula
kematangan karirnya dan sebaliknya. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Super dalam Crites, 1973 bahwa seseorang yang memiliki
kematangan karir adalah ketika orang tersebut mandiri dalam membuat keputusan. Steinberg 2002 menyatakan bahwa remaja yang mampu membuat
keputusan dan dapat bertanggung jawab terhadap keputusannya termasuk remaja yang mandiri.
Siswa yang memiliki kemandirian maka siswa tersebut dapat bertanggung jawab pada diri sendiri dan tidak bergantung secara emosional pada orang tua.
Siswa tidak lagi menganggap orang tua sebagai sumber informasi. Mereka akan mencari informasi mengenai hal yang benar dan yang salah dengan
caranya sendiri. Mereka juga harus percaya pada dirinya sendiri dan tidak terpengaruh pada orang lain dalam membuat suatu keputusan. Remaja yang
mandiri tersebut mampu membuat keputusan dengan baik menurutnya dirinya sendiri.