yang dapat dijawab oleh responden. Penelitian ini menggunakan kuesioner
tertutup atau terstruktur dimana pilihan jawaban mengunakan skala likert.
3.5 Instrumen Penelitian
Intrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner skala sikap, lembar observasi proses pembelajaran yang menekankan
pada aktivitas siswa, dan pedoman wawancara kepada guru kelas. Peneliti menyusun instrumen yang digunakan dengan format sebagai berikut:
3.5.1 Intrumen Wawancara
Instrumen wawancara digunakan untuk mengambil data pelengkap terkait dengan penelitian. Peneliti telah mempersiapkan format atau contoh pertanyaan
yang dapat digunakan pada saat penelitian berlangsung. Pertanyaan-pertanyaan yang disusun berdasarkan aspek sikap nasionalisme yang diajukan pada saat
melakukan wawancara yaitu: Tabel 3.1 Pertanyaan wawancara
Aspek Pertanyaan
Kognitif pemahaman
1. Bagaimanakah pemahaman siswa mengenai materi
nasionalisme? 2.
Seberapa dalamkah pengetahuan siswa mengenai Indonesia?
Afektif penghayatan
1. Bagaiamanakah hasil penilaian afektif siswa terkait
dengan kehidupan nasionalisme di sekolah?
2. Sejauh mana kemauan warga sekolah, terutama
siswa dalam mewujudkan nasionalisme?
Konatif pelaksanaan
1. Bagaimanakah keseharian antar siswa kelas V?
Apakah setiap siswa mau berteman dengan siapa saja tanpa membeda-bedakannya?
2. Apakah semua siswa mampu menerapkan sikap
nasionalisme di sekolah?
3.5.2 Observasi
Peneliti juga telah menyusun format observasi kegiatan belajar yang menekankan pada aktivitas siswa, yang akan digunakan oleh peneliti pada saat
pelaksanaan penelitian. Adapun format tersebut adalah: Tabel 3.2 Format observasi pembelajaran di kelas
No Aspek yang Diamati
1 Proses Pembelajaran
2 Membuka pelajaran
3 Penyajian materi
4 Metode pembelajaran
5 Penggunaan bahasa dan waktu
6 Aktivitas belajar siswa
7 Pengelolaan Kelas
8 Penggunaan Media
9 Cara menutup pelajaran
10 Evaluasi
Catatan pengamat:
3.5.3 Instrumen Kuesioner Skala Sikap
Penyusunan kuesioner yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan indikator skala sikap nasionalisme. Skala sikap merupakan kecenderungan penolakan atau
penerimaan individu terhadap suatu objek atau stimulus tertentu Ali, 2014: 267. Berikut adalah kisi-kisi sikap nasionalisme yang akan digunakan untuk membuat
instrumen penelitian. a.
Indikator, Rosita 2013: 54 1
Persatuan bangsa 2
Cinta tanah air 3
Sikap yang mencerminkan nasionalisme PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 Menghargai simbol-simbol nasionalisme
b. Penjabaran Indikator
Tabel 3.3 Penjabaran indikator
No Indikator
Aspek Favorable
Unfavorable
1 Persatuan
bangsa Kognitif
Indonesia mempunyai banyak tantangan dari
berbagai negara. Pemekaran wilayah
dari beberapa provinsi menjadi
banyak provinsi merupakan tanda
pecahnya NKRI.
Saya menyadari bahwa berteman
dengan teman dari daerah lain itu baik.
Negara Kesatuan Republik Indonesia
adalah negara yang hanya memeiliki 1
wilayah karena Indonesia adalah
negara kesatuan.
Saya mengetahui bahwa negara
Indonesia adalah negara yang memiliki
beraneka bahasa. Indinesia hanya
memiliki 1 provinsi karena Indonesia
hanya terdiri dari 1 wilayah.
Saya memiliki pandangan bahwa
Negara Kesatuan Rebublik Indonesia
adalah Negara yang memiliki wilayah
tertentu. Indonesia dapat
dipisahkan dengan sangat mudah karena
Indonesia tidak mempunyai rasa
persatuan.
Saya mengetahui di Indonesia mempunyai
33 Provinsi.
Saya meyakini bangsa Indonesia tidak dapat
dipisahkan.
Afektif Sebagai anggota
keluarga kita harus saling menghormati
dan menerima. Saya merasa
perbedaan budaya menjadi penghambat
persatuan dan kesatuan.
Saya menghargai teman yang sedang
beribadah, meskipun Saya hanya
menghargai dan menerima budaya
teman itu berbeda agama dengan saya.
yang berasal dari daerah saya sendiri.
Konatif Saya bersedia
berteman dengan siapa saja.
Membantu teman kelas yang tawuran itu
baik.
Saya bersedia membantu, apabila
teman saya berkelahi.
Saya perlu memilih teman bergaul yang
menguntungkan di sekolah.
2 Cinta Tanah
Air Kognitif
Saya menyadari bahwa saya bagian
dari Indonesia NKRI. Saya mengetahui
bahwa NKRI hanya menyangkut wilayah
saja.
Saya mengetahui bahwa pada awal
kemerdekaan, NKRI hanya terdiri dari 8
provinsi. Menurut saya NKRI
terbentuk hanya karena jasa pahlawan.
Saya menyadari Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah negaraku.
Negara Kesatuan Republik Indonesia
adalah bukan negaraku karena Negara
Indonesia mempunyai banyak wilayah.
Afektif Saya merasa perlu
menghargai jasa para pahlawan.
Saya tertarik dengan produk luar negeri
yang kualitasnya lebih bagus dari produk
lokal.
Saya mengendalikan diri sedapat mungkin
memakai produk dalam negeri.
Saya hanya menghargai dan
menerima budaya dalam negeri.
Saya tertarik mempelajari sejarah
terbentuknya NKRI. Saya tidak mencintai
bangsa Indonesia karena bangsa
Indonesia tidak patut dibanggakan.
Saya merasa memiliki fasilitas umum.
Saya tidak merasa bangga ketika
menyanyikan lagu nasional menginagt
keadaan negara yang tidak layak dilagukan.
Saya mencintai bangsa Indonesia.
Saya tidak suka melihat setiap daerah
melestarikan budaya Indonesia karena
budaya daerah bayak budaya yang rendah.
Saya merasa bangga ketika menyanyikan
lagu nasional.
Saya tertarik untuk belajar budaya
Indonesia.
Saya merasa bangga melihat setiap daerah
melestarikan budaya Indonesia.
Konatif Saya ikut belajar
tentang budaya daerah lain di Indonesia.
Saya berusaha hanya memakai produk
dalam negeri.
Sejarah mengarahkan pikiran kita untuk
tidak melakukan kerjasama dengan
negara yang pernah menjajah.
Saya ingin agar negara yang pernah menjajah
NKRI tidak diberi peluang untuk
kerjasama.
Saya tidak peduli dengan budaya daerah
lain di Indonesia karena budaya
daerahku lebih bagus daripada daerah lain.
Saya tidak tertarik belajar budaya
Indonesia yang beraneka ragam.
3 Sikap yang
mencerminkan nasionalisme
Afektif Saya mengharap
NKRI hanya terdiri dari satu suku saja
agar tercipta PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
persatuan. Konatif
Saya berkewajiban menghargai pendapat
dengan baik agar tidak terjadi perdebatan
yang membuat kekacauan di kelas.
Menurut saya apabila ada teman yang
berkelahi maka saya harus ikut membantu.
Saya ikut mewujudkan keutuhan
NKRI dengan bergotong-royong.
Saya lebih baik membiasakan
menggunakan bahasa daerah saya sendiri.
Saya rela memberikan sumbangan untuk
PMI Palang Merah Indonesia
Saya tidak mau menyubangkan darah
saya untuk PMI karena kalau saya
menyumbangkan darah saya, saya akan
mati.
Saya lebih suka menggunakan produk-
produk dalam negeri. Saya tidak pernah
menggunakan produk Indonesia karena
produknya luar negeri lebih bagus.
Saya menghargai agama lain.
Saya tidak menghargai agama lain karena
agama saya yang paling benar.
Saya selalu mengingatkan teman
untuk beribadah. Saya selalu
mengganggu teman saat beribadah
Saya tidak serius saat menyanyikan lagu
daerah karena lagu daerah tidak saya
sukai
4 Kognitif
Saya mengetahui bahwa yang menjahit
bendera merah putih di awal kemerdekaan
adalah Ibu Fatmawati. Bangsa Indonesia
hanya memiliki satu suku bangsa karena
Indonesia adalah negara kesatuan.
Saya meyakini bangsa Indonesia memiliki
beraneka suku bangsa Saya tidak pernah
menghargai Pancasila sebagi dasar Negara
Indonesia karena Pancasila
dilambangkan dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menghargai simbol-simbol
nasionalisme burung Garuda.
Saya memahami makna Bhineka
Tunggal Ika. Saya tidak tahu makna
Bhineka Tunggal Ika karena tidak perlu
diketahui
Saya mengetahui arti warna pada bendera
Indonesia.
Afektif Saya memahami isi
lagu“Dari Sabang Sampai Merauke”.
Saya senang menggunakan bahasa
Indonesia.
Saya memahami arti semboyan “Bhineka
Tunggal Ika”. Saya menghargai
Pancasila sebagai dasar Negara
Indonesia.
Saya ingin belajar lagu-lagu daerah di
Indonesia.
Konatif Saya melakukan
upacara bendera dengan khidmad.
Saya melaksanakan upacara bendera
sebagai kebiasaan rutin yang
dilaksanakan setiap senin.
Saya senang menggunakan bahasa
Indonesia. Saya tidak perlu
menghormati bendera merah putih, karena
itu hanya buatan manusia.
Saya membiasakan diri menyanyikan
lagu-lagu daerah. Saya tidak suka
belajar lagu-lagu daerah di Indonesia
karena sangat sulit dan banyak.
Saya tidak suka menggunakan bahasa
Indonesia, karena bahasa Indonesia tidak
bagus. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Kisi-kisi instrumen skala sikap
Tabel 3.4 Kisi-kisi instrumen skala sikap
Sikap Nasionalisme Indikator
Favorable Unfavorable
Kognitif Afektif
Konatif Kognitif Afektif
Konatif
Persatuan bangsa
1, 4, 18, 38, 40,
41 8, 34, 45 3
7, 17, 44, 50,
52 2, 5, 46
6, 9
Cinta tanah air 10, 16, 53
24, 26, 31, 33,
48, 51, 56
49 21, 28,
42 15, 19,
43, 58 25, 27,
32, 39, 54
Sikap yang mencerminkan
nasionalisme 12, 36,
57, 59, 61, 63
11 13, 35,
47, 55, 60, 62,
64
Menghargai simbol-simbol
nasionalisme 29, 37,
65, 70 14, 22,
67, 71, 74
20, 69 66, 73,
75 23
30, 68, 72
d.
Kriteria instrumen skala sikap
Tabel 3.5 Tabel kriteria instrumen skala sikap Masidjo, 1995: 163
Persentase Rentang Skor
Kriteria
90 - 100 4,2 - 5,0
Sangat Baik 80 - 89
3,4 - 4,1 Baik
65 - 79 2,6 - 3,3
Cukup Baik 55 - 64
1,8 - 2,5 Tidak Baik
Dibawah 55 1,0 - 1,7
Sangat Tidak Baik
Dalam penelitian ini bentuk skala sikap yang akan digunakan adalah dengan check list. Tabel di atas menjadi acuan penilaian instrumen skala sikap.
Skala yang akan digunakan adalah skala Likert untuk mengetahui sikap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
nasionalisme. Skala Likert menggunakan lima alternatif jawaban, yaitu: sangat setuju SS, setuju S, cukup setuju N, tidak setuju TS, dan sangat tidak setuju
STS. Sukardi 2003: 147 mengatakan bahwa berdasarkan pengalaman di masyarakat Indonesia, ada kecenderungan responden memberikan pilihan
jawaban kategori tengah. Jika semua responden memilih jawaban tengah, maka peneliti kemungkinan besar memperoleh informasi yang tidak pasti. Untuk
mengatasi hal itu dianjurkan para peneliti untuk menggunakan kategori pilihan genap. Berikut ini adalah tabel skala Likert yang sudah dimodifikasi dengan
kategori empat kategori pilihan. Tabel 3.6 Tabel skala Likert
Alternatif jawaban Skor
Favorable Unfavorable
Sangat setuju 5
1 Setuju
4 2
Tidak setuju 2
4 Sangat tidak setuju
1 5
3.6 Teknik Pengujian Instrumen 3.6.1 Validitas