nasionalisme.  Skala  Likert  menggunakan  lima  alternatif  jawaban,  yaitu:    sangat setuju SS, setuju S, cukup setuju N, tidak setuju TS, dan sangat tidak setuju
STS.  Sukardi  2003:  147  mengatakan  bahwa  berdasarkan  pengalaman  di masyarakat  Indonesia,  ada  kecenderungan  responden  memberikan  pilihan
jawaban  kategori  tengah.  Jika  semua  responden  memilih  jawaban  tengah,  maka peneliti  kemungkinan  besar  memperoleh  informasi  yang  tidak  pasti.  Untuk
mengatasi  hal  itu  dianjurkan  para  peneliti  untuk  menggunakan  kategori  pilihan genap.  Berikut  ini  adalah  tabel  skala  Likert  yang  sudah  dimodifikasi  dengan
kategori empat kategori pilihan. Tabel 3.6 Tabel skala Likert
Alternatif jawaban Skor
Favorable Unfavorable
Sangat setuju 5
1 Setuju
4 2
Tidak setuju 2
4 Sangat tidak setuju
1 5
3.6 Teknik Pengujian Instrumen 3.6.1 Validitas
Pengujian  validitas  ini  dilakukan  untuk  mengetahui  instrumen  yang digunakan  dalam  penelitian  sesuai  dengan  yang  ingin  diukur  oleh  peneliti.
Arikunto  dalam  Taniredja,  2012:  42  mengemukakan  validitas  adalah  suatu  alat ukur yang menunjukkan tingkatan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Uji
validitas yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: validitas rupa face validity, validitas isi content validity, dan validitas konstruk construct validity.
a. Validitas Rupa Face Validity
Validitas  rupa  merupakan  validitas  yang  menunjukkan  suatu  alat ukurinstrumen  penelitian  dari  segi  rupanya  nampak  mengukur  apa  yang  ingin
diukur  Siregar,  2012:  46.  Validitas  ini  biasanya  mengacu  pada  bentuk  dan penampilan  instrumen  penelitian.  Validitas  rupa  di  dalam  penelitian  ini  dibagi
menjadi 2, yaitu validitas rupa untuk siswa dan validitas rupa untuk guru. 1
Validitas Rupa Face Validity untuk Siswa Validitas  rupa  untuk  siswa  ini  diujikan  kepada  siswa  kelas  V  A  untuk
mengetahui  seberapa  paham  mereka  atas  pernyataan-pernyataan  yang  disusun oleh  peneliti.  Peneliti  memilih  siswa  kelas  atas  dikarenakan  instrumen  yang
digunakan  pada  saat  penilitian  ditujukan  kepada  siswa  kelas V A  yang  termasuk dalam kelas atas.
2 Validitas Rupa Face Validity untuk Guru
Validitas rupa untuk guru diujikan kepada guru kelas atas, yaitu guru kelas V A.  Pemilihan  validitas  oleh  guru  karena  dimungkinkan  mereka  lebih  mengerti
bahasa  anak dalam  sehari-hari di  sekolah pada saat  mengajar  atau  kegiatan  yang lainnya.
b. Validitas Isi Content Validity
Validitas isi sangat penting diketahui dalam penelitian, karena isi alat ukur atau  instrumen  ini  yang  akan  menjadi  hasil  penelitian.  Validitas  isi  content
validity merupakan  pengukuran  yang  dilakukan  untuk  mengetahui  tingkatan
seberapa  besar  item-item  instrumen  mewakili  konsep  yang  diukur  Jogiyanto, 2008:  56.  Mengukur  validitas  isi  tidak  mudah  karena  perlu  dilakukan  dengan
expert  judgement atau  dilakukan  oleh  yang  ahli  dan  mengetahui  tentang  konsep
yang  akan  diukur.  Ahli  yang  dipilih  oleh  peneliti  untuk  mengukur  instrumen penelitian ini adalah 2 dosen dan 1 guru. Para ahli ini memberikan penilaian dan
komentar terhadap instrumen penelitian yang telah disusun oleh peneliti. Rentang nilai yang diberikan oleh para ahli adalah 1-4 dengan keterangan 1= sangat tidak
baik, 2= tidak baik, 3= baik, 4= sangat baik. Nilai-nilai  yang  diberikan  oleh  para  ahli  ini  akan  di  hitung  rata-ratanya
oleh  peniliti  dan  menjadi  tolok  ukur  peneliti  untuk  melakukan  perbaikan  atau tidak.  Peneliti  menetapkan  apabila  nilai  rata-rata    2,5  maka  peneliti  melakukan
perbaikan,  sedangkan  apabila  nilai  rata-rata  2,5  maka  peneliti  tidak  perlu melakukan perbaikan karena instrumen  yang disusun sudah baik. Alasan peneliti
mengambil  nilai  rata-rata  yang  ditentukan  sebesar  2,5  karena  termasuk  nilai tengah dari rentang nilai.
c. Validitas Konstruk Construct Validity