Prestasi Belajar LANDASAN TEORI

D. Prestasi Belajar

1. Belajar Secara umum belajar dapat dipahami sebagai suatu tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap permanent sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif, afektif, dan psikomotorik. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan Muhibbin Syah, 2003:63. Ini berarti, berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. W.S. Winkel 1991:36 dalam bukunya yang berjudul Psikologi Pengajaran. Menurutnya belajar adalah suatu aktivitas mentalpsikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai- nilai sikap. Perubahan ini secara relatif dan konsisten. Berdasarkan uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar adalah suatu proses perubahan yang bersifat menetap sebagai hasil dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif, afektif, dan psikomotorik. 2. Prestasi Belajar Istilah prestasi belajar di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002:895, prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Menurut Sumardi Suryabrata 1996:42, prestasi belajar adalah kemampuan seseorang yang diperoleh dari hasil pengalaman belajar. Prestasi belajar ini biasanya dinyatakan dalam bentuk raport atau indeks prestasi belajar yang diperoleh dari pengukuran hasil belajar. W.S Winkel 1996:42, prestasi belajar adalah hasil dari perubahan kemampuan yang dinyatakan atau digambarkan dengan angka kuantitatif yang diberikan oleh guru melalui suatu tes baik lisan maupun tertulis. Prestasi belajar ekonomi merupakan indikator kualitas dan kuantitas dari pengetahuan yang dikuasai oleh anak didik. Dalam proses belajar mengajar ekonomi, seorang guru tidak hanya dituntut untuk dapat memberikan siswa-siswanya dalam memahami materi. Pelajaran ekonomi merupakan pelajaran yang menyenangkan dan mengasikkan bagi siswa yang mempunyai keinginan untuk masuk jurusan kejuruan. Suasana belajar yang baik dan pemberian bimbingan kepada seluruh siswa secara merata dapat mendorong siswa lebih berminat dan perhatiannya tertuju pada mata pelajaran ekonomi yang sedang berlangsung. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar ekonomi adalah hasil yang diperoleh siswa dalam bentuk evaluasi terhadap hasil belajar ekonomi, yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan pengajaran dicapai dan sejauh mana hasil dari proses belajar. 3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono 1991:130-131 yaitu: a. Faktor internal Yang tergolong faktor internal adalah: 1 Faktor jasmaniah fisiologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya. 2 Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh yang terdiri atas: a Faktor intelektif yang meliputi: 1 Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat. 2 Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki. b Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, dan penyesuaian diri. 3 Faktor kematangan fisik maupun psikis. b. Faktor eksternal Yang tergolong faktor eksternal, ialah: 1 Faktor sosial yang terdiri atas: a Lingkungan keluarga; b Lingkungan sekolah; c Lingkungan masyarakat; d Lingkungan kelompok. 2 Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. 3 Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, dan iklim. 4 Faktor lingkungan spiritual dan keamanan. Menguji merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Guru melakukan penilaian berdasarkan pada indikator yang dikembangkan dari kemampuan dasar sesuai materi pelajaran yang telah diajarkan. Guru harus menilai kemampuan siswa dalam berbagai aspek yakni kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam kompetensi dengan menggunakan indikator yang ditetapkan guru. Menurut Oemar Hamalik 1995: 159 mengemukakan bahwa evaluasi merupakan keseluruhan kegiatan pengukuran pengumpulan data dan informasi, pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Ujian yang diberikan kepada siswa bukan hanya sekedar pelengkap dari suatu pembelajaran, akan tetapi merupakan pengukuran dari suatu proses untuk mencapai tujuan dan ujian yang diberikan kepada siswa tidak terlepas dari pengembangan kompetensi dasar yang dijabarkan dalam bentuk indikator- indikator. Moekijat 1992: 69 mengemukakan teknik evaluasi belajar yang mencakup tiga aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai berikut: a. Evaluasi belajar pengetahuan, dapat dilakukan dengan ujian tulis, lisan, dan daftar isian pertanyaan. b. Evaluasi belajar keterampilan, dapat dilakukan dengan ujian praktik, analisis keterampilan dan analisis tugas, serta evaluasi oleh peserta didik sendiri. c. Evaluasi belajar sikap, dapat dilakukan dengan daftar isian sikap dari diri sendiri, daftar isian sikap yang disesuaikan dengan tujuan program, dan skala deferensial sematik SDS.

E. Hasil Penelitian Yang Relevan

Dokumen yang terkait

Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan motivasi bejalar siswa : studi kasus siswa kelas X dan XI SMK YPKK 3 Sleman.

0 0 153

Hubungan antara persepsi siswa tentang media pengajaran dan kedisplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus kelas XI SMK YPKK 3 Sleman.

0 2 147

Pengaruh media pembelajaran dan metode mengajar mahasiswa praktikan PPL terhadap motivasi berprestasi : studi kasus SMK YPKK I Sleman, Yogyakarta.

0 1 157

Hubungan antara persepsi siswa tentang profesionalisme guru dan kecerdasan emosional siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa SMK YPKK I Sleman, Yogyakarta.

0 1 155

Hubungan antara persepsi siswa tentang media pengajaran dan kedisplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi studi kasus kelas XI SMK YPKK 3 Sleman

0 2 145

Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan motivasi bejalar siswa studi kasus siswa kelas X dan XI SMK YPKK 3 Sleman

0 1 151

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, STATUS SOSIAL EKONOMI ORANGTUA, DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKTIVA TETAP SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK YPKK 2 SLEMAN TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 1 196

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA KOMPETENSI KEJURUAN AKUNTANSI KELAS XI SMK YPKK 1 SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 161

Pengaruh Minat Belajar dan Fasilitas Belajar Komputer terhadap Prestasi Belajar Mata Diklat Pemograman Web Siswa Kelas XI SMK YPKK 1 Sleman Tahun Ajaran 2010/2011.

0 1 125

Hubungan antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar - USD Repository

0 0 143