Uji Hipotesis ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

tinggi. Hal ini ditunjukan bahwa nilai prestasi dari 84 siswa yang menunjukan prestasi tinggi sebesar 100.

B. Uji Hipotesis

1. Uji Prasyarat Uji persyaratan analisis diperlukan guna mengetahui apakah analisis data untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak. Beberapa teknik analisis data menuntut uji persyaratan analisis. Analisis varian mempersyaratkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan linier. a. Uji Normalitas Uji normalitas ini digunakan rumus uji satu sampel dari Kolmogorov-Smirnov, yaitu dengan maksud menguji normalitas data dengan hipotesis. Uji Kolmogorov-Smirnov bisa dipakai untuk uji keselarasan data yang berskala minimal ordinat Singgih Santoso, 2005. Alat statistik untuk pengujian normalitas data penelitian ini adalah tes Kolmogorov-Smirnov. Uji normalitas ini menjadi prasyarat untuk semua jenis penelitian yang menggunakan uji statistik parametrik. Uji ini dilakukan untuk melihat data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak, artinya data kita tersebut kalau dipetakan membentuk kurva lonceng dengan sumbu simetrisnya merupakan rata-rata data, maksudnya data di bawah dan di atas rata-rata berjumlah sama. Berikut ini adalah analisis data uji normalitas dengan menggunakan SPSS 17 : Tabel 5.5 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 84 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 4.12445099 Most Extreme Differences Absolute .091 Positive .091 Negative -.062 Kolmogorov-Smirnov Z .830 Asymp. Sig. 2-tailed .497 a. Test distribution is Normal b. Calculated from data Sumber: data sekunder: diolah tahun 2013 Tabel menunjukan bahwa nilai probabilitas residual interaksi antara variabel penelitian sebesar 0,497, maka hal itu menunjukan bahwa variasi data antar variabel penelitian tersebut adalah berdistribusi normal. b. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Uji linearitas menggunakan persamaan regresi. Pengujian linieritas dilakukan dengan meregresi masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat. Uji linearitas menyatakan bahwa adanya hubungan antara variabel yang hendak dianalisis itu mengikuti garis lurus. Jadi peningkatan atau penurunan kuantitas di satu variabel, akan diikuti secara linear oleh peningkatan atau penurunan kuantitas variabel lainnya. Uji linearitas penting digunakan dalam suatu korelasi karena mengasumsikan hubungan antara variabelnya bersifat linear. Jika ternyata pola hubungan tidak linear, maka teknik korelasi akan cenderung melakukan underestimasi kekuatan hubungan antara dua atau lebih variabel. Jadi sangat mungkin sebenarnya kedua variabel memiliki hubungan yang kuat tetapi diestimasi tidak ada hubungan atau memiliki hubungan yang lemah, hanya pola hubungan yang tidak linear. Untuk menguji atau memutuskan apakah asumsi linear itu terpenuhi atau tidak bisa diketahui dengan melihat baris linearity, karena baris dianggap merupakan bagian yang mengikuti trend linear. Jika F untuk baris linearity signifikan, maka dapat dibilang bahwa variabelnya mengikuti garis linear cukup besar, sehingga dapat diambil dapat disimpulkan trend antara variabel independen dan dependen itu linear atau juga dapat dikatakan bahwa garis linear dapat memberikan penjelasan yang baik mengenai hubungan antar kedua atau lebih variabel, dengan kata lain fit. Uji linieritas ini digunakan dengan analisis varians dengan menggunakan rumus F: 1 Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Tabel 5.6 ANOVA Motivasi Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups Combined 2820.893 35 80.597 4.314 .000 Weighted 2502.088 1 2502.088 133.941 .000 Deviation 318.805 34 9.377 .502 .981 Within Groups 896.667 48 18.681 Total 3717.560 83 Berdasarkan data output di atas, F hitung dapat diketahui sebesar = 0,502. Sementara f tabel = 3,96 penentuan F tabel : dengan menggunakan rumus : df 1 = jumlah variabel – 1, dan df 2 = jumlah data – jumlah variabel – 1, dengan tingkat keyakinan 95, α = 5,, maka apabila f hitung = 0,502 lebih kecil f tabel = 3,96 maka disimpukan model regresi tipe linear. 2 Metode Pembelajaran Dengan Prestasi Belajar Tabel 5.7 ANOVA Metode Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups Combined 1800.893 35 51.454 2.754 .001 Weighted 1482.088 1 1482.088 79.339 .000 Deviation 318.805 34 9.377 .502 .981 Within Groups 896.667 48 18.681 Total 2697.560 83 Sumber: data primer, diolah tahun 2013 Berdasarkan data output di atas, F hitung dapat diketahui sebesar = 0,502. Sementara f tabel = 3,96 penentuan F tabel : dengan menggunakan rumus : df 1 = jumlah variabel – 1, dan df 2 = jumlah data – jumlah variabel – 1, dengan tingkat keyakinan 95, α = 5,, maka apabila f hitung = 0,502 lebih kecil f tabel = 3,96 maka disimpukan model regresi tipe linear. c. Uji Korelasi Dalam kasus ini, peneliti menggunakan uji korelasi Spearman. Berikut hasil dari analisis SPSS 17: Tabel 5.8 Correlations Motivasi Metode Prestasi Spearmans rho Motivasi Correlation Coefficient 1.000 .226 .802 Sig. 2-tailed . .038 .000 N 84 84 84 Metode Correlation Coefficient .226 1.000 .738 Sig. 2-tailed .038 . .000 N 84 84 84 Prestasi Correlation Coefficient .802 .738 1.000 Sig. 2-tailed .000 .000 . N 84 84 84 . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Sumber: data primer, diolah tahun 2013 a. Motivasi Belajar Rumusan hipotesis: H o : Tidak ada hubungan motivasi secara signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa. H a : Ada hubungan motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa. Berdasarkan output hasil 1, antara motivasi dengan prestasi yang menghasilkan angka 0,802. Angka tersebut menunjukan kuatnya korelasi di atas 0,5, dengan demikian dapat disimpulkan terdapat korelasi antara antara motivasi dengan prestasi atau menerima H a dan menolah H o b. Metode Pembelajan Rumusan hipotesis: H o : Tidak ada hubungan metode pembelajaran secara signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa. H a : Ada hubungan metode pembelajaran secara signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa. Berdasarkan output hasil 2, antara motivasi dengan prestasi yang menghasilkan angka 0,738. Angka tersebut menunjukan kuatnya korelasi di atas 0,5, dengan demikian dapat disimpulkan terdapat korelasi antara antara motivasi dengan prestasi atau menerima H a dan menolah H o d. Regresi berganda Regresi berganda digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Berikut hasil output hasil regresi berganda. Tabel 5.9 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 86.178 5.013 17.190 .000 Motivasi -.112 -.070 -.177 3.588 .016 Metode -.074 -.082 -.099 2.891 .035 a. Dependent Variable: Prestasi Sumber: data primer, diolah tahun 2013 Motivasi Belajar dan Metode Pembelajaran Rumusan hipotesis: H o : Tidak ada hubungan motivasi belajar dan metode pembelajaran secara bersama-sama dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa. H a : Ada hubungan motivasi belajar dan metode pembelajaran secara bersama-sama dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa. Tabel 5.10 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .221 a .409 .205 0.17506 1.574 a. Predictors: Constant, Metode, Motivasi b. Dependent Variable: Prestasi Sumber: data primer, diolah tahun 2013 Tabel 5.11 ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1.343 2 .448 36.023 .000a Residual 1.143 81 .012 Total 2.487 83 a. Predictors: Constant, Metode, Motivasi b. Dependent Variable: Prestasi Sumber: Data Primer, diolah tahun 2013 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga F hitung sebesar 36,023, sementara F tabel pada df 1 jumlah variabel – 1 atau 2-1 = 1 dan df 2 n-k-1 atau 84-3-1 = 80 n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen adalah sebesar 3,96 sehingga kriteria pengujian hipotesisnya 36,023 3,96 F hitung F tabel yaitu H ditolak, dengan demikian hipotesis ketiga menyatakan motivasi belajar, dan metode pembelajaran bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Untuk menguji signifikansinya dapat juga dilihat dari kolom Sig. Probabilitas ditunjukkan dengan nilai 0.000 yang berarti nilai ini berada di bawah taraf signifikan 5 0,05, oleh karena Sig ≤ 0,05 0,000 ≤ 0,05 maka dapat dikatakan Ha dterima dan Ho ditolak yang artinya motivasi belajar, dan metode pembelajaran bersama-sama berkontribusi secara signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Dari hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya motivasi belajar, dan metode pembelajaran bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa.

C. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan motivasi bejalar siswa : studi kasus siswa kelas X dan XI SMK YPKK 3 Sleman.

0 0 153

Hubungan antara persepsi siswa tentang media pengajaran dan kedisplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus kelas XI SMK YPKK 3 Sleman.

0 2 147

Pengaruh media pembelajaran dan metode mengajar mahasiswa praktikan PPL terhadap motivasi berprestasi : studi kasus SMK YPKK I Sleman, Yogyakarta.

0 1 157

Hubungan antara persepsi siswa tentang profesionalisme guru dan kecerdasan emosional siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa SMK YPKK I Sleman, Yogyakarta.

0 1 155

Hubungan antara persepsi siswa tentang media pengajaran dan kedisplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi studi kasus kelas XI SMK YPKK 3 Sleman

0 2 145

Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan motivasi bejalar siswa studi kasus siswa kelas X dan XI SMK YPKK 3 Sleman

0 1 151

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, STATUS SOSIAL EKONOMI ORANGTUA, DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKTIVA TETAP SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK YPKK 2 SLEMAN TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 1 196

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA KOMPETENSI KEJURUAN AKUNTANSI KELAS XI SMK YPKK 1 SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 161

Pengaruh Minat Belajar dan Fasilitas Belajar Komputer terhadap Prestasi Belajar Mata Diklat Pemograman Web Siswa Kelas XI SMK YPKK 1 Sleman Tahun Ajaran 2010/2011.

0 1 125

Hubungan antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar - USD Repository

0 0 143