Paradigma Penelitian LANDASAN TEORI

Menggerakkan motivasi belajar dapat mendorong pencapaian prestasi belajar secara optimal. Walaupun siswa mempunyai bakat dan minat yang tinggi tetapi bila tidak disertai dengan motivasi belajar maka prestasi belajar tidak optimal begitu juga sebaliknya. Bisa juga siswa yang mempunyai intelegensi tinggi boleh jadi gagal karena kekurangan motivasi. Sehingga motivasi belajar dan metode pembelajaran memiliki andil untuk meraih prestasi belajar yang baik.

G. Paradigma Penelitian

Belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interakasi dengan lingkungan. Belajar dikatakan berhasil bila siswa sendiri dalam melakukan kegiatan berlangsung secara intensif dan optimal sehingga menimbulkan pengaruh tingkah laku yang bersifat tetap. Perubahan tingkah laku sebagai akibat belajar dipengaruhi banyak faktor. Dari faktor-faktor yang mempengaruhi secara garis besar menjadi dua yaitu faktor intern dari dalam diri subyek belajar dan faktor ekstern dari luar dari subyek belajar. Mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar tidak hanya ditekankan pada faktor intern saja melainkan juga faktor ekstern. Faktor intern menyangkut faktor jasmaniah, psikologis, dan kelelahan. Faktor intern yang relevan dengan persoalan reinforcement atau penguatan adalah faktor psikologis, sehingga faktor psikologis dijadikan tinjauan khususnya dalam faktor intern. Sedangkan faktor ekstern menyangkut keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keseluruhan faktor tersebut yang berpengaruh besar terhadap belajar yang mempunyai andil yang sama besar dalam memberikan dasar dan kemudahan dalam pencapaian tujuan belajar yang optimal. Faktor psikologis yang termasuk di dalamnya adalah intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan, kesiapan, dan lainnya yang mempunyai peran penting dalam pemahaman bahan pelajaran, dan pada akhirnya penguasaan terhadap bahan pelajaran tersebut lebih cepat dan efektif. Dimana berbagai faktor psikologis tersebut, motivasi merupakan hal yang penting dan menunjang keberhasilan dalam belajar. Motivasi merupakan salah satu unsur penting dalam melakukan kegiatan. Dalam melakukan sesuatu motivasi dapat dijadikan sebagai pendorong atau penggerak. Motivasi sangat dibutuhkan dalam pemahaman bahan pelajaran di sekolah. Bila belajar berhasil maka akan timbul motivasi dengan sendirinya dan menimbulkan keinginan untuk lebih banyak belajar. Sukses dalam belajar akan membangkitkan motivasi belajar. Masalah motivasi bukan soal memberikan motivasi, tetapi motivasi mengatur kondisi belajar sehingga memberikan reinforcement Skinner:1968. Motivasi merupakan hal yang dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan adanya motivasi maka prestasi belajar akan optimal. Semakin tepat motivasi yang diberikan guru maka kegiatan belajar mengajar akan semakin berhasil. Motivasi senantiasa menentukan intensitas usaha belajar peserta didik. Sehubungan dengan hal di atas, motivasi berfungsi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi, menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai dan menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan- perbuatan apa yang harus dikerjakan, yang serasi guna tujuan dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat Sardiman,2006:85. Selain itu motivasi juga dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dalam pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukan hasil yang baik. Mengajar pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar. Untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal banyak dipengaruhi oleh komponen belajar mengajar. Guru sebagai salah satu sumber belajar hendaknya mampu menyediakan kondisi kelas yang kondusif dalam kegiatan belajar di kelas. Sebagai perwujudan, salah satu kegiatan yang harus dilakukan guru adalah melakukan pemilihan dan penentuan metode pembelajaran yang tepat. Setiap kompetensi mempunyai karakteristik yang berbeda sehingga pemilihan metode dalam mengajar pun harus disesuaikan agar siswa tidak mendapatkan kesulitan dalam belajarnya. Keterampilan mengajar variasi dalam proses belajar mengajar meliputi tiga aspek yaitu variasi belajar mengajar, variasi dalam menggunakan media dan bahan pembelajaran, dan variasi dalam interaksi antara guru dan siswa Djamarah,2002:180. Penggunaan metode yang bervariasi akan mendorong siswa berfikir kreatif dan kritis sehingga siswa tidak akan bosan dalam belajar. Secara otomatis dalam pengguna metode pembelajaran yang bervariasi akan lebih baik dan pada akhirnya prestasi belajarnya akan lebih baik. Keterkaitan antara variabel- variabel penelitian di atas dapat disusun paradigma sebagai berikut: Gambar 2.1 Bagan Paradigma Penelitian Dari keterangan di atas, motivasi belajar mempunyai peran yang besar karena siswa yang mempunyai motivasi yang tinggi akan giat dalam belajar sehingga tujuan yang diharapkan akan menunjukan prestasi belajar baik dan akan meningkat. Penggunaan metode yang bervariasi akan mendorong siswa berfikir dan kreatif sehingga siswa tidak akan bosan dalam belajar. Secara otomatis untuk belajar akan lebih tinggi pada akhirnya prestasi belajarnya akan lebih baik. Melalui gambar di atas, maka dapat diketahui bahwa terdapar pengaruh antara motivasi belajar X1, metode pembelajaran X2, terhadap prestasi belajar Y. X1 Motivasi Belajar X2 Metode Pembelajaran Prestasi Belajar mata pelajaran ekonomi siswa Y

H. Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan motivasi bejalar siswa : studi kasus siswa kelas X dan XI SMK YPKK 3 Sleman.

0 0 153

Hubungan antara persepsi siswa tentang media pengajaran dan kedisplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus kelas XI SMK YPKK 3 Sleman.

0 2 147

Pengaruh media pembelajaran dan metode mengajar mahasiswa praktikan PPL terhadap motivasi berprestasi : studi kasus SMK YPKK I Sleman, Yogyakarta.

0 1 157

Hubungan antara persepsi siswa tentang profesionalisme guru dan kecerdasan emosional siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa SMK YPKK I Sleman, Yogyakarta.

0 1 155

Hubungan antara persepsi siswa tentang media pengajaran dan kedisplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi studi kasus kelas XI SMK YPKK 3 Sleman

0 2 145

Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan motivasi bejalar siswa studi kasus siswa kelas X dan XI SMK YPKK 3 Sleman

0 1 151

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, STATUS SOSIAL EKONOMI ORANGTUA, DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKTIVA TETAP SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK YPKK 2 SLEMAN TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 1 196

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA KOMPETENSI KEJURUAN AKUNTANSI KELAS XI SMK YPKK 1 SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 161

Pengaruh Minat Belajar dan Fasilitas Belajar Komputer terhadap Prestasi Belajar Mata Diklat Pemograman Web Siswa Kelas XI SMK YPKK 1 Sleman Tahun Ajaran 2010/2011.

0 1 125

Hubungan antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar - USD Repository

0 0 143