kurikulum SMK YPKK 1 Sleman dapat diselesaikan dalam penyusunan, yaitu KTSP Kompetensi keahlian Rekayasa Perangkat Lunak dari Kompetensi
Keahlian Akuntasi.
F. Kurikulum SMK YPKK 1 Sleman
Sebagaimana diamanatkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Badan Standar Nasional Pendidikan
BSNP telah menyelesaikan standar isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses, Standar Penilaian Pendidikan yang kemudian dikukuhkan menjadi
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 dan No. 23 Tahun 2006, No. 41 Tahun 2007, No. 20 Tahun 2007 serta no. 24 Tahun 2006 tentang Keputusan
Pelaksanaannya. Berdasarkan kajian dari Komite sekolah, Kepala Sekolah dan Stockholder dari dunia industriy serta pengesahan dari Dinas Pendidikan Provinsi
DIY, maka model KTSP Kompetensi keahlian Rekayasa Perangkat Lunak dan Kompetensi Keahlian Akuntansi resmi diberlakukan mulai Tahun Pembelajaran
2011 – 2012.
1. Muatan Pelajaran
a. Kelompok Program Normatif
1 Pendidikan Agama
2 Pendidikan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Pendidikan Jasmani
5 Seni Budaya
b. Kelompok Program Adaptif
1 Bahasa Inggris
2 Matematika
3 Ilmu Pengetahuan Alam
4 Ilmu Pengetahuan Sosial
5 KKPI
6 Kewirausahaan
c. Kelompok Program Produktif
1 Dasar Kompetensi Kejuruan
2 Kompetensi Kejuruan
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kulikuler yang mengembangkan kompetensi peserta didik yang disesuaikan dengan ciri khas sumber daya
sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai kota pendidikan, budaya dan pariwisata, khususnya potensi kabupaten sleman.
Muatan lokal merupakan bagian dari struktur dan muatan kurikulum yang terdapat pada standar isi di dalam kurikulum SMA
YPKK 1 Sleman. Keberadaan mata pelajaran muatan lokal merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang tidak terpusat, sebagai upaya
agar penyelenggaraan pendidikan dimasing-masing sekolah lebih meningkat relevansinya terhadap keadaan dan kebutuhan daerah yang
bersangkutan. Hal ini sejalan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan nasional sehingga keberadaan kurikulum muatan lokal mendukung dan
melengkapi kurikulum nasional. Muatan lokal untuk Program Keahlian Akuntansi yang dikembangkan adalah bahasa jawa, mengetik, dan
ekonomi. 3.
Kegiatan Pengembangan Diri Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat setiap
peserta didik, dan kondisi sekolah. Pengembang diri difasilitasi dan dibimbing oleh konselor, guru atau tenaga kerja kependididkan, dan
bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif
bukan kuantitatif. Pengembangan diri pada SMK terutama ditujukan untuk pengembangan kreatifitas dan bimbingan karir. Pengembangan diri
meliputi kegiatan terprogran dan tidak terprogram. Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegiatan tidak terprogram dilaksanakan secara langsung oleh pendidik dan tenaga kependidikan di
sekolah yang diikuti oleh semua peserta didik. a.
Kegiatan terprogram terdiri atas tiga komponen: 1
Pelayanan konseling, meliputi pengembangan: a
Kehidupan pribadi b
Kemampuan sosial c
Kemampuan belajar
d Wawasan dan perencanaan karir
2 Pengembangn kreatifitas dalam bentuk ekstra kurikuler,
meliputi kegiatan: a
Keagamaan seni baca Al Qur’an b
Kepramukaan c
Karawitan d
Band e
Palang merah remaja f
Seni tari g
Olah raga basket, futsal, bola voli, sepak takrauw h
English speaking club ESC i
Karya ilmiah remaja KIR 3
Dakwah sistem langsungmentoring agama Dakwah sistem langsungmentoring agama dimaksudkan
untuk membentuk sikap mental peserta didik dengan materi keagamaan, peserta didik menunjukan perilaku Akhlaqul
Karimah yang tercermin dalam cara memberi salam, cara berbicara, perilaku aktualisasi kehidupan ditampilkan dalam
kehidupan sehari-hari,
tercermin kejujuran
dalam mengerjakan tugas-tugas, mandiri dan bebas dari perbuatan
tercelanyontek sehingga prestasi yang diukir selalu ada peningkatan seiring dengan berjalannya waktu.
Kesungguhan dan kesadaran peserta didik dalam mengikuti seluruh kegiatan secara benar, senang dan hati yang lapang
akan membuka kunci kesuksesan dalam mempersiapkan diri
menjadi manusia yang produktif, mandiri dan religius. Dakwah sistem langsung di SMK YPKK 1 Sleman
dilaksanakan terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran agama, dengan alokasi waktu sekitar 20 menit dengan metode
yang variatif, melibatkan peserta didik untuk berperan aktif, riang, diselingi dengan kreatifitas disela-sela waktu antar
materi untuk menyeimbangkan syaraf otak kanan dan kiri. a
Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai berikut:
1 Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan secara terjadwal
seperti: upacara bendera ibadah khusus keagamaan bersama tadarus pagi untuk yang muslimpembinaan
rohani untuk yang non muslim, keberaturan, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri kesiapan dokter setiap hari
senin; 2 Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti: pembentukan perilaku memberi
salam, membuang sampah pada tempatnya, antri, mengatasi
silang pendapat
pertengkaran; 3
Keteladanan, dalam bentuk perilaku sehari-hari seperti: berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca,
memuji kebaikan atau keberhasilan orang lain, datang tepat waktu.
4. Pengaturan Beban Belajar
Tabel 4.1 Muatan Mata Pelajaran
No MATA PELAJARAN
Beban BelajarSemester Kelas X
Kelas XI Kelas XII
Sm1 Sm2
Sm1 Sm2
Sm1 Sm2
I NORMATIF
1.Pendidikan Agama 2
2 2
2 2
2 2.Pendidikan kewarganegaraan
2 2
2 2
2 2
3.Bahasa Indonesia 2
2 2
2 3
4 4.Pend Jasmani OR Kesehatan
2 2
2 2
2 2
5.Seni Budaya 2
2 2
2 2
2 Jumlah Normartir
10 10
10 10
11 12
II ADAPTIF
1.Bahasa Inggris 4
4 4
4 5
6 2.Matematika
4 4
4 4
6 8
3.Ilmu Pengetahuan Alam 2
2 2
2 2
4.Ilmu Pengetahuan Sosial 2
2 2
2 2
2 5.KKPI
3 3
3 3
2 6.Kewirausahaan
2 2
2 2
2 2
Jumlah Adiptif 17
17 17
17 17
20 III
PRODUKTIF A
Dasar Kompetisi Kejuruan DKK Mapel: Dasar Kejuruan
1.Menr.prins.praktik prof dlm bekerja 3
2.Menr.prak.kes keslm di tmpt kerja 2
3.Melakukan Komn bisnis yg efektif 1
B Kompetisi kejuruan KK
1.Mapel dasar akuntansi: 1.1.Mengerjakan persamaan dasar akunt
1 1.2.Mengelola bukti transaksi
2 2
1.3.Memproses entry jurnal 2
3 1.4.Memproses buku besar
2 2
1.5.menyusun laporan keuangan 5
5 Jumlah
12 12
2.Mapel Akuntansi Kas: 2.1.Memproses dok dana kas kecil
2
2.2.Memproses dok dana kas di bank 2
3.Mepel akuntansi piutangutang: 3.1.Mengelola kartu piutang
3 3.2.mengelola kartu utang
3 4.Mapel akuntansi persediaan:
4.1.Mengelola kartu persediaan 3
5.Mapel akuntansi aktiva tetap: 5.1.Mengelola kartu aktiva tetap
3 6.Mapel akuntansi manufaktur:
6.1.Menyajikan laporan H.P produk 6
6.2Menyusun lap keuangan manufaktur 6
7.Mapel akuntansi perpajakan 7.1.Menyiapkan surat pemberitahuan
pajak 3
3 2
2 8.Mapel akuntansi modal:
8.1.Mengelola akuntansi modal 3
8.2.Mengelola akuntansi infestasi 3
9.Mapel akuntansi penjualan angsuran 3
3 10.Spreatsheet
2 11.mengoprasikan aplikasi komp.akunt
2 2
3 3
12.Mengerjakan siklus akuntansi 6
6 8
8 Jumlah produktif
6 6
17 19
21 19
IV MUATAN LOKAL
1.Bahasa sastra budaya jawa 2
2 2.Mengetik
2 2
3.Ekonomi 2
2 2
2 2
2 Jumlah muatan lokal
4 4
4 4
2 2
V Pengembangan diri
1.Ekstrakurikuler 4
4 4
2.Bimbingan Konseling 1
Jumlah 49
49 47
47 49
49
Keterangan pengaturan beban mengajar: a.
Pendidikan SMK diselenggarakan dalam bentuk pendidikan sistem ganda
b. Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit
c. Minggu efektif pendidikan SMK adalah 36 minggu
d. Lama penyelenggaraan pendidikan SMK 3 tahun
e. Alokasi waktu penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
tersruktur sampai dengan 60 dari kegiatan tatap muka, pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan kebutuhan peserta didik
dalam mencapai kompetensi
f. Dua jam pembelajaran kegiatan praktek di sekolah atau empat jam
praktek di DUDI setara dengan satu jam pembelajaran tatap muka yang tercantum dalam struktur program: 1 PI dilaksanakan selama 3
bulan dengan perhitungan: 25 hari kerja setiap hari 7 efektif 60 menit: 25 x 3 x 7 = 525 jam45 menit = 12 jam dialokasikan ke 4
mapel; 2 Program praktek industri dilaksanakan pada kelas XI semester 4, mata pelajaran yang relevan: a Memproses dokumen dana
kas kecil; b Mengelola kartu persediaan; c Mengelola kartu piutang; d Mengerjakan siklus akuntansi
5. Ketuntasan Belajar
Kriteria Ketuntasan Minimal KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar untuk setiap kompetensi dasar yang ditentukan oleh satuan
pendidikan, berkisar antara 0 -100. Kriteria kentutasan minimal didasarkan pada beberapa pertimbangan, diantaranya input peserta didik,
tingkat kompleksitas dari masing-masing KDmata pelajaran, dan kemampuan daya dukung.
Berdasarkan pertimbangan tersebut ditentukan kriteria ketuntasan minimal ≥ 70. Ketuntasan belajar tercapai bila 80 dari jumlah peserta
didik sudah mencapai KKM, dan guru dapat melanjutkan ke materi atau kompetensi berikutnya, dengan tetap memperhatikan hal-hal sebagai
berikut: a.
Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti program perbaikan remidial
b. Peserta didik yang sudah mencapai KKM dapat mengikuti
program pengayaan enrichment Ada pun kriteria ketuntasan minimal masing-masing mata pelajaran
di SMK YPKK 1 Sleman untuk masing-masing kompetensi keahlian adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Muatan KKM Mata Pelajaran
No MATA PELAJARANKOMPETENSI
KKM I
II III
1 Pendidikan Agama
75 76
77 2
Pendidikan Kewarganegaraan 65
68 72
3 Bahasa indonesia
70 65
70 4
Pendidikan jasmani olah raga dan kesehatan 70
70 70
5 Seni budaya
76 76
76 6
Matematika 63
70 69
7 Bahasa Inggris
70 70
70 8
Ilmu pengetahuan alam 75
75 75
9 Ilmu pengetahuan sosial
65 70
70 10
Ketrampilan komputer dan pengelolaan informasi
70 70
70 11
Kewirausahaan 70
71 70
12 DasatTeori kompetensi kejuruan
72 75
71 13
Kompetensi kejuruan 70
70 70
G. Guru SMk YPKK 1 Sleman