Pelaksanaan Penelitian kepada Guru ke-1 Pelaksanaan Penelitian kepada Guru ke-2

1

BAB IV DATA DAN ANALISA

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Dalam penelitian terdapat 4 orang guru yang menjadi subyek penelitian. Pengambilan data atau wawancara dilakukan selama 2 hari berturut-turut yaitu pada 17 – 18 Februari 2016. Sekolah yang diteliti merupakan sekolah-sekolah yang masih menjalankan kurikulum 2013 dalam pembelajaran. Berikut jadwal pelaksanaan penelitian dan durasi wawancara: Tabel 4.1. Jadwal pelaksanaan dan durasi wawancara Sekolah Tanggal Guru Waktu Durasi X 17 Februari 2016 ke-1 11:23 WIT – 11:48 WIT 33’ Y 18 Februari 2016 ke-2 10:03 WIT - 10:33 WIT 30 ’ 4” ke-3 10:35 WIT – 10:56 WIT 20’ 14” Z 18 Februari 2016 ke-4 11:41 WIT – 12:36 WIT 55’ 20”

1. Pelaksanaan Penelitian kepada Guru ke-1

Subyek penelitian pertama yang diwawancarai adalah seorang Guru dari SMA Swasta Katolik dan telah mengajar di sekolah tersebut sejak tahun 2010. Selain mengampu matapelajaran Fisika, Guru ke-1 juga merangkap sebagai Wakil Kepala Sekolah bagian kurikulum. Wawancara dilakukan di laboratorium komputer sekolah dan dilakukan secara 4 mata. Kondisi Sekolah – khususnya laboratorium komputer - tergolong hening, dikarenakan wawancara bertepatan dengan persiapan ujian try out sekolah yang akan dilakukan esok hari, di mana try out dilakukan di laboratorium komputer. Pemakaian laboratorium bersangkutan dengan disesuaikan kondisi ujian try out dengan kondisi Ujian Nasional di mana ujian yang dilaksanakan berbasis komputer. Sekolah X menjadi satu-satunya SMA di Kabupaten Mimika yang melaksanakan ujian berbasis komputer tersebut. Durasi wawancara terbilang singkat. Hal ini disebabkan Guru ke-1 harus menyiapkan ruang ujian untuk esok hari. Di tengah-tengah wawancara pun terdapat gangguan berupa panggilan telepon dan seorang guru yang memiliki keperluan dengan Guru ke-1 sehingga wawancara harus berhenti sejenak. Di luar gangguan telepon dan panggilan guru lain, wawancara terbilang lancar. Guru ke-1 menjawab dengan santai walaupun sebelum wawancara dimulai Guru terlihat gugup. Hal tersebut dapat diketahui dari Guru ke-1 yang terus bertanya kepada pewawancara mengenai pertanyaan yang akan diberikan. Hal ini dapat disebabkan oleh jarangnya penelitian serupa yang dilakukan di sekolah- sekolah Kabupaten Mimika.

2. Pelaksanaan Penelitian kepada Guru ke-2

Subyek penelitian kedua yang diwawancarai adalah seorang Guru dari SMA Negeri favorit di Kabupaten Mimika. Guru ke-2 juga menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah bagian kurikulum. Jabatan tersebut membuat Guru ke-2 terlihat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sangat bersemangat menceritakan bagaimana kurikulum 2013 dijalankan di Sekolahnya. Wawancara dilakukan di ruang guru saat jam istirahat. Kondisi Sekolah – khususnya ruang guru – tergolong sangat ramai. Ruang guru penuh dengan senda gurau para guru, suara tv yang menyala, dan canda peserta didik di luar ruangan. Hal ini mengakibatkan pewawancara kesulitan mendengarkan jawaban Guru ke-2 atas pertanyaan yang diberikan. Keriuhan selama wawancara berlangsung juga menyebabkan konsentrasi Guru-2 terganggu. Di tengah wawancara, Guru ke-2 melakukan tindakan seperti mendekatkan kursi Guru dengan pewawancara, mengecilkan volume tv, dan meminta para guru di ruang tersebut jumlah guru di ruangan sekitar 20 orang guru untuk tenang. Selain terganggunya komunikasi selama wawancara, tindakan Guru ke-2 membuat pewawancara menjadi sungkan sehingga tidak leluasa bertanya. Durasi wawancara terbilang singkat. Hal ini disebabkan Guru ke-2 harus mengisi kelas pada jam berikutnya. Di luar gangguan ruang yang bising, Guru ke- 1 terlihat menjawab dengan gugup, tergesa-gesa, dan kurang jelas. Terlihat dari jawaban Guru ke-2 yang kurang menjawab pertanyaan, terdapat banyak topik yang bergeser dan sungkan dijawab, dan di akhir-akhir wawancara jawaban Guru semakin singkat.

3. Pelaksanaan Penelitian kepada Guru ke-3