Sistem Penilaian Pembelajaran Fisika Kurikulum 2013

keterbatasan pengetahuan tentang teknologi, sehingga penggunaan LCD belum dapat digunakan dengan baik. Padahal dalam proses pembelajaran, seharusnya dengan menggunakan media LCD dapat menumbuhkan rasa keingin-tahuan peserta didik dan menambah minat mereka untuk mengikuti Fisika. Melihat hal tersebut sebaiknya kelengkapan sarana prasarana sekolah lebih diperhatikan dan kemampuan guru dalam bidang teknologi lebih ditempa.

4. Sistem Penilaian Pembelajaran Fisika Kurikulum 2013

Dari hasil wawancara dengan guru Fisika SMA di Kabupaten Mimika, diketahui bahwa sebagian guru telah melakukan penilaian berkaitan dengan 4 KI yang ada dalam kurikulum 2013. Penilaian berkaitan dengan nilai sikap, keterampilan, dan pengetahuan. a. Penilaian Sikap Kriteria sikap yang dinilai adalah sikap peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran, sikap peserta didik terhadap guru dan teman sekelas. Menerima, menanggapi, menghargai keragaman keunikan alam sebagai anugerah Tuhan juga termasuk dalam kriteria penilaian dari segi sikap peserta didik. Untuk penilaian Kompetensi I dan II dilakukan observasi peserta didik dengan tindakan ekstrem. Penilaian tindakan ekstrem yang dimaksud adalah penilaian kepada peserta didik yang diberikan oleh guru adalah peserta didik dengan tindakan yang paling baik dan peserta didik dengan tindakan yang paling jauh dari harapan selama proses belajar-mengajar, dengan kata lain kepada peserta didik yang tindakannya paling berbeda dengan tindakan pada umumnya peserta PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI didik lain di dalam kelas. Penilaian tindakan ekstrem memiliki dampak tertentu yaitu tidak semua peserta didik dapat dinilai secara khusus oleh guru. Peserta didik dengan tindakan normal akan disama-ratakan. Penilaian sikap dengan fokus per individu sulit dilakukan oleh guru Fisika SMA di Kabupaten Mimika karena jumlah peserta didik yang terlalu banyak dalam satu kelas. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat dilakukan penilaian peer Penilaian oleh teman. b. Penilaian Kognitif Kriteria pengetahuan yang dinilai adalah pengetahuan peserta didik tentang materi yang telah diajarkan. Penilaian kognitif dalam pembelajaran Fisika di SMA Kabupaten Mimika dilakukan dengan pengambilan nilai ulangan harian, tugas, dan ujian oleh guru. c. Penilaian Keterampilan Kriteria keterampilan yang dinilai adalah keterampilan tugas-tugas proyek atau praktikum. Guru menilai setiap kemampuan dan keterampilan dari masing- masing peserta didik dalam proses pembelajaran di setiap pertemuan. Menurut para guru, penilaian keterampilan hanya dilakukan jika materi yang sedang dipelajari relevan dengan ketersediaan alat di sekolah. Dalam penilaian keterampilan, guru menggunakan penilaian dari praktikum sederhana mengikuti ketersediaan alat praktikum di sekolah. Cara lain yang dilakukan guru dalam menilai keterampilan peserta didik adalah meggunakan penilaian makalah dan kemampuan peserta didik menyelesaikan soal yang diberikan guru secara spontan di depan kelas. Guru beranggapan bahwa keterampilan yang dimaksud dalam penilaian kurikulum 2013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dapat diartikan seperti kemampuan menyelesaikan masalahsoal. Cara tersebut bisa jadi dikarenakan guru berpikir peserta didik akan kesulitan dalam pengerjaan tugas proyek dan praktikum. Kesulitan pengerjaan tersebut berkaitan dengan keterbatasan sarana-prasarana di sekolah, sehingga guru mencari alternatif lain dengan penilaian seperti yang dijelaskan di atas. Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar guru Fisika SMA di Kabupaten Mimika telah memahami bagaimana pelaksanaan penilaian pada kurikulum 2013. Namun dalam pelaksanaan, guru mengalami kesulitan menilai keterampilan peserta didik sehingga guru mencari alternatif lain dalam menilai keterampilan peserta didik. Hal ini dapat menyebabkan pergeseran pemahaman jika dilaksanakan secara terus menerus dan kendala yang dialami tidak segera di atasi.

D. Implementasi Pembelajaran Fisika Kurikulum 2013