Kondisi Peristiwa Belajar Standar Proses Pembelajaran

1 Apakah perlu menggunakan tes standar? 2 Bagaimana membuat tes yang akurat? Yakni dapat mewakili isi dan keterampilan yang sempat dipelajari Siswa. 3 Tingkat kognitif apa yang akan diukur?

C. Standar Proses Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran yang harus diperhatikan guru sebagai pengajar adalah belajar sebagai proses. Artinya, pada dasarnya belajar adalah tahapan perubahan perilaku siswa yang relatif positif dan menetap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Oleh karena itu belajar merupakan proses dari perubahan itu sendiri. Untuk sampai pada perubahan yang lebih ke arah positif tadi, peserta didik memerlukan motivasi dari lingkungan sekitarnya, mulai dari kondisi kelas dan dorongan dari guru. Menurut Majid 2013: 56 dorongan yang perlu dilakukan oleh guru adalah:

1. Kondisi Peristiwa Belajar

Agar dapat mewujudkan pembelajaran yang efektif, maka mengajar harus ditujukan untuk mempengaruhi proses pembelajaran internal. Mengajar adalah serangkaian peristiwa eksternal yang secara sadarsengaja dirancang untuk mendukung proses pembelajaran internal. Pembelajaran internal ini dapat diransang dengan pembelajaran eksternal yang dilakukan oleh guru. Maka untuk memacu pembelajaran internal, yang perlu diperhatikan guru dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut: a. Mendapatkan Perhatian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ada berbagai macam teknik yang dapat menarik perhatian peserta didik, antara lain dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis perangkat untuk mendapatkan perhatian, seperti penggunaan media pembelajaran berupa video. Namun cara terbaik adalah dengan menarik minat peserta didik. Guru mengetahui dengan baik semua kesulitan untuk dapat memotivasi siswa agar memiliki minat terhadap pengajaran yang mereka berikan. John Keller dalam Majid, 2013 telah mencoba menjelaskan hal ini dengan mengembangkan Model Motivasi ARSC Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction . Model ARCS ini meningkatkan daya tarik motivational dari bahan ajar. Model ini didasarkan pada penelitian yang berkaitan dengan motivasi yang menunjukkan bahwa seseorang termotivasi untuk terlibat dalam suatu kegiatan jika dianggap berhubungan dengan pemuasan kebutuhan pribadinya, dan jika ada harapan positif untuk sukses. Menurut Keller dalam Majid, 2013, keempat kondisi tersebut harus dipenuhi agar orang menjadi dan tetap termotivasi: 1 Perhatian Mendapatkan perhatian Siswa merupakan prasyarat untuk belajar. guru harus memperhatikan bagaimana cara untuk mendapatkan dan mempertahankan perhatian Siswa. 2 Relevansi Hal ini terkait dengan bagaimana membuat pengajaran menjadi relevan dengan kebutuhan peserta didik di masa kini dan masa depan. 3 Keyakinan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Keyakinan dapat mempengaruhi ketekunan dan prestasi peserta didik. 4 Kepuasan Ini meliputi membuat peserta didik merasa senang dengan prestasi mereka. Ini juga penting untuk membuat siswa sadar bahwa mereka memiliki kontrol atas perilaku yang mengarah pada reward. b. Memberitahukan Tujuan Pembelajaran Kepada peserta Didik Siswa harus diberitahu jenis kinerja apa yang akan digunakan untuk menentukan apakah mereka telah belajar dan apa yang harusnya mereka pelajari. Namun pada umumnya peserta didik harus diberitahu upaya apa yang harus mereka upayakan untuk dipelajari. c. Merangsang Pengulangan Kembali Prasyarat Belajar Menurut teori pemrosesan informasi kognitif, pembelajaran yang paling baru tergantung pada hubungan yang dibuat dengan pelajaran sebelumnya. Ketika pembelajaran baru akan segera dilakukan, informasi sebelumnya harus dapat diakses secara internal sehingga dapat dijadikan bagian dari peristiwa belajar. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan tentang apa yang telah diketahui atau mengulang kembali. d. Menyajikan Material Ajar Peristiwa ini terjadi ketika informasi baru disajikan kepada peserta didik. Misalnya, ketika peserta didik harus belajar serangkaian fakta baru maka fakta- fakta tersebut harus dikomunikasikan kepada mereka dalam berbagai bentuk. Elemen penting lainnya adalah guru sebaiknya memberikan berbagai contoh dan non contoh. Hal ini akan membantu dalam proses pembedaan yag selanjutnya mendukung perolehan konsep. e. Menyediakan Bimbingan Belajar Bimbingan belajar biasanya berupa komunikasi antara guru dan peserta didik yang dapat membantu peserta didik untuk pencapaian tujuan. Komunikasi ini merangsang arah pemikiran dan membantu menjaga peserta didik berada pada proses pembelajaran, yang mengarah pada situasi belajar yang lebih efisien. Beberapa siswa mungkin membutuhkan bimbingan intensif dalam belajar, tetapi beberapa lainnya mungkin lebih menyukai metode belajar mandiri dengan bimbingan yang sangat sedikit. f. Membangun Kinerja Praktik Peristiwa selanjutnya memungkinkan peserta didik berkomunikasi dengan guru tentang apakah mereka bisa atau tidak melakukan keterampilan yang tengah mereka pelajari. Maka semua item praktik harus sesuai dengan kinerja dan kondisi yang ditunjukkan dalam tujuan pembelajaran. Menurut Majid 2014 : 147 item praktik yang baik harus memenuhi unsur-unsur berikut: 1 Harus secara jelas menentukan format praktik dan sifat respon Siswa; 2 Harus relevan dengan tujuan; 3 Harus mendapat kinerja yang tepat sesuai dinyatakan dalam tujuan; 4 Harus menghadirkan ketentuan yang tepat sebagaimana dinyatakan dalam tujuan; 5 Praktik secara individual maupun kelompok perlu dilakukan; 6 Praktik harus dilakukan sesering dan segera setelah instruksi diberikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI g. Memberikan Umpan Balik Peserta didik tidak cukup hanya dibekali dengan latihan praktik, mereka harus diberi umpan balik mengenai kinerja mereka. Umpan balik dapat diberikan dalam bentuk lisan, tulisan, komperisasi, atau dalam bentuk yang lain. Hal ini juga harus diberikan sesegera mungkin setelah praktik dilakukan. Umpan balik juga dapat digunakan sebagai penguat positif ketika peserta didik melakukan kinerja dengan benar. Menurut Majid 2014: 149 umpan balik yang baik harus mencakup hal-hal berikut: 1 Harus memberikan komentar tentang kinerja peserta didik; 2 Harus diberi segera dan sesering mungkin; 3 Jika sempat beri kesempatan pada Siswa untuk mengoreksi kesalahan mereka sendiri; 4 Harus mempetimbangkan penggunaan berbagai jenis umpan balik: pengetahuan tentang hasil yang benar, analisis, pemberian motivasi. h. Menilai Kinerja Dalam peistiwa ini, guru menunjukkan kinerja dari peserta didik untuk menentukan apakah pembelajaran yang diinginkan telah terjadi. Siswa dinilai apakah instruksi tersebut telah memenuhi rencana yang diinginkan. i. Meningkatkan Retensi dan Transfer Banyak orang merasa ketika tes selesai begitu juga pembelajaran, namun sebagai langkah terakhir adalah penting untuk mengetahui cara-cara untuk meningkatkan peluang bahwa keterampilan yang telah diajarkan akan digunakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dengan baik oleh peserta didik ketika mereka menggunakannya di luar konteks pembelajaran. Karena belajar pada umumnya merupakan situasi khusus, cara terbaik untuk membantu dalam retensi dan transfer adalah menyediakan konteks yang berarti untuk menyajikan pengajaran guru. Jika keterampilan yang harus dipelajarai merupakan keterampilan yang digunakan dalam dunia nyata, guru harus menciptakan sebuah “ruang kelas” lingkungan belajar yang mendekati konteks dunia nyata sedekat mungkin, sehingga ketika peserta didik masuk ke dunia nyata, perubahan tidak akan terlalu besar.

2. Pembelajaran yang Berorientasi pada Standar Proses