1.4 Industri Pemakai
Pengelompokan industri yang menggunakan sistem DDC dan DCS diperlihatkan pada tabel 1 -1, berikut ini:
Tabel 1 -1 : Kelompok Industri Pemakai SISTEM OTOMASI DCS
SISTEM OTOMASI DDC Industri Logam Dasar
Industri Obat Industri Konstruksi Logam
Industri Pengolahan Makanan Industri Minyak dan Gas
Industri Pengolahan Minuman Industri Kimia
Industri Kosmetik Industri Peralatan Elektronika
Industri Pengolahan Kayu Industri Peralatan Listrik
Industri Taman Hiburan Industri Otomotif
Gedung Bertingkat Industri Peralatan dan Mesin
Produksi Industri Pipa
Industri Pesawat Terbang Industri Kapal Laut
Industri Telekomunikasi Industri Pengolahan Biji Plastik
Industri Gelas dan Keramik Industri Plastik
Industri Kertas
1.5 Sistem Kontrol Otomasi Industri
Unsur penghubung pengukuran dan elemen kendali paling akhir output adalah pengontrol, sebelum adanya penggunaan komputer,
pengontrol pada umumnya berupa pengontrol single-loop PID. Hal ini menyebabkan banyaknya produksi pengontrol berupa pengontrol PID
dan hanya bisa melaksanakan fungsi kontrol PID, saat kini sebuah pengontrol dapat melakukan banyak hal bagaimanapun permasalahan
yang harus diselesaikan, perkembangan terakhir 80 sampai 90 pengontrol PID masih banyak digunakan. Sekarang sudah banyak sistem
yang menggunakan diskrit yang dalam implementasinya menggunkan komputer, melalui bahasa pemrograman dapat dibangun sistem kontrol
Fuzzy logic, Neural Network, Knowledge base dll. Sudah tentu bahwa sangat sukar untuk katakan pengontrol analog lebih baik daripada
pengontrol digital, yang jelas kedua pengontrol dapat bekerja sesuai dengan fungsinya untuk mencapai pekerjaan yang diberikan. Pengontrol
analog didasarkan pada perubahan yang diakibatkan oleh komponen elektrikmekanik dan menyebabkan perubahan pada proses yaitu dari
elemen kendali yang paling akhir. Pada elemen kendali akhir inilah merupakan bagian yang bergerak terus menerus tidak ada batasan waktu
selalu memberikarikan tanggapan pada proses, sehingga ada sedikit perubahan selalu pasti ada perubahan pada proses. Berikut beberapa
contoh gambar industri yang telah menggunakan sistem kontrol dalam melaksanakan proses produksinya.
Gambar 1 -5 Sistem kontrol menggunakan PLC berikut panel kontrol otomasi
Gambar 1-6 Operator konsol Gambar 1-7 Ruang Kontrol Otomasi
Gambar 1-8 Sistem Master Kontro ABBl
BAB II KOMPONEN ELEKTRONIKA
2.1. PENGETAHUAN LISTRIK DAN ELEKTRONIKA 2.1.1. BESARAN DAN SATUAN
2.1.1.1. SISTIM SATUAN
− Panjang m − Massa kg
− Waktu s − Arus listrik A
− Suhu K − Kuat cahaya cd
− Jumlah unsur mol − Sudut bidang Datar rad
− Sudut ruang Sr − Luas
m
2
− Isi m
3
− Kecepatan m
s −Percepatan
m s
2
− Luas m
2
− Isi m
3
−Kecepatan m
s −Percepatan
m s
2
2.1.1.2. SATUAN - SATUAN
: -amper
-volt -ohm
-siemens -watt
-joule -Coulomb
-farad -weber
-tesla -henry
-hertz
2.1.1.3. AWALAN SATUAN :
exa 10
18
tera 10
1 2
mega 10
6
hekto 10
2
penta 10
1 5
giga 10
9
kilo 10
3
deka 10
1
dezi 10
-1
milli 10
- 3
nano 10
- 9
femto 10
-15
centi 10
-2
mikro 10
- 6
piko 10
- 12
atto 10
- 18
SISTEM SATUAN INTERNASIONAL
SATUAN DASAR SATUAN TAMBAHAN
SATUAN TURUNAN
2.1.1.4. DAFTAR AWALAN SATUAN Tabel 2.1
Awalan Satuan
KELIPATAN AWALAN
LAMBANG
= 1 mega
kilo _
milli mikro
nano piko
M k
_ m
µ n
p
1 kA =
1 kilo ampere =
1000 A =
10
3
A 1 mA
= 1 milli ampere
=
1000 1
A =
10
-3
A 1 µA
= 1 mikro ampere
=
1000000 1
A =
10
-6
A 1 MV
= 1 megavolt
= 1000000 V
= 10
6
V 1 kV
= 1 kilovolt
= 1000 V
= 10
3
V 1 mV
= 1 millivolt
=
1000 1
V =
10
-3
V 1 µV
= 1 mikrovolt
=
1000000 1
V =
10
-3
V 1 MΩ
= 1 mega ohm
= 1 000 000 Ω
= 10
6
Ω 1 k Ω
= 1 kilo ohm
= 1000 Ω
= 10
3
Ω 1 mΩ
= 1milli ohm
=
1000 1
Ω =
10
-3
Ω Contoh :
Besaran Tanda
Satuan Pernyataan
Kuat Arus Listrik I
ampere A
Tegangan Listrik U
volt V
Daya tenaga P
watt W
Tahanan Listrik R
ohm Ω
2.1.1.5. SATUAN DASAR : Tabel 2.2
Satuan Dasar
Besaran Dasar
Tanda Satuan
Pernyataan
Panjang l
meter m
Massa m
kilogram kg
Waktu t
detik s
Arus Listrik I
ampere A
Suhu T
kelvin K
Kuat cahaya Iv
candela cd
Jumlah unsur N
mol mol
2.1.1.6. SATUAN TAMBAHAN Tabel 2.3
Satuan Tambahan
Besaran Tanda
Satuan Pernyataan
Sudut Bidang datar α , β , χ,
radian rad
Sudut Ruang ω , Ω
steradian Sr
2.1.1.7. SATUAN TURUNAN Tabel 2.4
Satuan Turunan
Besaran Turunan
Tanda Satuan
Pernyataan
Luas A
meter persegi m
2
Isi Volume V
meter kubik m
3
Kecepatan v
meter perdetik ms
-1
atau
s m
Percepatan a
meter perdetik kwadrat
ms
-2
atau
2
s m