PENGARUH TEMPERATUR KURVA KARAKTERISTIK

Penentuan rugi daya yang diijinkan : Rugi daya yang berkaitan dengan temperatur sekitar : Temperatur sekitar → V U’ atau , Tamb tamb ambient = daerah sekitar Petunjuk rugi daya maksimum untuk V = 25 C Temperatur pemakaian Contoh : Diketahui temperatur sekitar V U = 25 C , temperatur lapisan penghalang maksimal V j max = 200 C, tahanan termis Rthju = 0,44 CmW Berapa besar rugi daya yang diijinkan : Jawab : P V = V R = 200 - 25 mW 400 mW thju Δ 0 44 , ≈ Data lain yang menentukan besar tahanan termis Rthju → daya hantar termis 1` R thju 1 R mW c thju ⎡ ⎣⎢ ⎤ ⎦⎥ ⇒ Pengurangan rugi daya tiap c Dengan begitu : P V = I R . V thju Δ Contoh : Hitunglah rugi daya yang diijinkan pada suatu temperatur daerah sekitar V U = 60 C dari transistor type 2 N2904 Jawab : Daya hantar = 3,34 mW C P V max = 600 mW Vj max = 200 C 3,43.140 = C . mW 60 - 200 3,43 = V R 1 = thju ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ Δ C P V P V = 480 mW Pemakaian rugi daya pada temperatur kotak bodi : Temperatur bodi V G atauT C ’ t C Case = kotak Data rugi daya maksimum pada : V G = 25 C, 45 C P V pada V C = 25 C adalah data yang semu Alat pendingin harus pada panas V U = 25 C kalau dapat dipertahankan ini merupakan kondisi kerja yang sangat baik . Rthjg Rthgk Vj maks Rthku Gambar 2.118 Pendingin Tahanan termis bersama : R th = R + R = R thjg thgk thku Rthjg = Data dalam lembar data transistor Rthgk = Tahanan antara Penyekat → kotak alat pendingin 0,1 - 0,3 CW ; Pada isolasi listrik Plat mika sebesar 1 CW Rthku = Tahanan profil pendingin → profil - daerah sekitar ; data dari perusahaan . v G Pv Watt 1 20 1 00 80 60 40 20 25 50 10 0 150 200 P V untuk tr ansistor 2N 30 55 P max v V G C o Gambar 2.119 Grafik : P V fungsi V G Sifat listrik yang di maksud adalah kurva karakteristik transistor berupa suatu grafik yang memperlihatkan kaitan satu sama lain dari parameter - parameter tertentu . Dari kurva karakteristik , kita dapat mengetahui sifat-sifat transistor KURVA KARAKTERISTIK INPUT I B = f U BE P RB A V IB UBE UCE RC + UCC 0V Gambar 2.120a Rangkaian transistor dengan 1 Potensiometer Pada gambar 2.120a , besarnya I B dapat di kontrol dengan U BE . Untuk mengubah-ubah U BE di gunakan potensio meter P . Resistor R B berfungsi sebagai pembatas arus I B . Gambar dibawah ini Gambar 2.120b memperlihatkan kurva karakteristik input I B = f U BE 50 40 30 20 10 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 BE V B A 6V 8V CE = 2V U U I Gambar 2.120b kurva karakteristik input I B = f U BE Diatas tegangan 0,7 V kenaikan U BE yang kecil , menyebabkan kenaikan yang relatif besar pada I B . Tetapi dibawah 0,6 V , kenaikan yang sama dari U BE menyebabkan kenaikan sangat kecil pada I B . Pada beberapa harga U CE tertentu, kurva mengalami sedikit penggeseran . P1 RB A IB + UCC 0V A V IC RC P 2 Gambar 2.121a Rangkaian transistor dengan 2 Potensiometer Lihat gambar 2.121a. Pada harga I B tertentu I C ditentukan oleh U CE . Besarnya U CE dapat diubah-ubah dengan potensiometer P 2 Gambar 2.121b , memperlihatkan kaitan antara arus output I C dan tegangan output U CE pada I B = Konstan 1 2 3 4 5 6 C mA I 3 6 15 18 9 I B = 6 0 µ A 50 µ A 40 µA 20 A 10 A A U CE V 30µ A µ µ µ Gambar 2.121b Hubungan arus output I C dengan tegangan output U CE pada I B = Konstan Pada U CE 0,1 V - 0,3 V arus I C mencapai harga optimum . Dalam hal ini katakan transistor bekerja pada kondisi saturasi . Pada I B = 0 , I C = I CEO = 0 dan U CE = U CE . Dalam hal ini transistor bekerja pada kondisi cut off tidak menghantar KURVA BESARAN MASUKAN DAN KELUARAN Kaitan antara arus basis I B dan arus kolektor I C pada U CE = konstan di sebut Forward Transfer Characteristic . I B dapat di kontrol dengan U BE demikian pula I C . Dengan mengatur P 1 , U B E , I B dan I C dapat diubah-ubah . lihat gambar 2.122a