UC
UR
t t
Gambar 2.182 Denyut tegangan selama C membuang muatan Bentuk tegangan pada kondensator dan
Arus buang muatanpengosongankondensator membangkitkan tegangan denyut pada R.
Perubahan tahanan pada basis 2 diatur dengan potensiometer P
2
. P
2
mengatur amplitudo gigi gergaji, sebab dengan P
2
kita menetapkan tingginya amplitudo Up, makin besar P
2
, makin tinggi pula tegangan katoda, sehingga diperlukan tegangan U
E
yang lebih tinggi untuk menjadikan dioda menghantar.
R berguna untuk mengatasi arus pengosongan dari C supaya dioda tidak rusak. Besarnya frekuensi ditentukan oleh konstanta waktu P
1
- C dan juga oleh karakteristik UJT. Makin besar P1,makin rendah pula
frekuensinya. Selama C membuang muatan, maka arus yang lewat R akan menimbulkan tegangan bentuk denyut pulsa.
2.2.10. DIODA AC DIACS adalah salah satu jenis dari bidirectional thyristor . Rangkaian
ekuivalen DIACS adalah merupakan dua buah dioda empat lapis yang disusun berlawanan arah dan dapat dianggap sebagai susunan dua buah
latch. DIACS singkatan dari Diode Alternating Current Switch. Namun
secara umum DIACS hanya disebut dengan DIAC, komponen ini paling sering digunakan untuk menyulut TRIAC.
P N
N P
N N
P P
D1 D2
Gambar 2.183 Konstruksi Pembentukan DIAC DIACS yang tersusun dari 2 buah dioda empat lapis dengan bahan
silicon memungkinkan bekerja pada tegangan tinggi dan arus yang sebatas kemampuannya . Namun DIACS perlu mendapat perhatian
khusus karena setelah mencapai tegangan UBRF tertentu, kemudian tegangan dengan sendirinya turun tapi arus IF tiba-tiba naik secara tajam.
Untuk itu rangkaian DIACS memerlukan R seri sebagai pembatas arus. Dan karena konstruksinya yang kalau kita lihat dari simbol terdiri dari 2
dioda yang tersambung secara anti paralel, maka DIACS dapat dipergunakan pada rangkaian AC.
P
P N
N N
Gambar 2.184 DIACS yang tersusun dari 2 buah dioda empat lapis Semua alat-alat yang dikeluarkan pabrik pasti mempunyai harga
batas . Begitu pula DIACS , komponen ini mempunyai beberapa harga batas. Harga batas ini di keluarkan oleh pabrik pembuat komponen
melalui pengukuran yang teliti di laboratorium dengan suhu udara tertentu , sehingga dalam tabel yang dikeluarkan pabrik selalu mencamtumkan
suhu saat pengukuran.
Data harga batas ini sangatlah penting bagi pemakai dalam merencanakan sebuah rangkaian elektronika yang handal . Untuk
mencari harga batas tersebut , anda dapat mencarinya dalam tabel kurva di bawah ini
UF IF
IF=10 mA
IBRF IBRR
UF UBRF
UF
IR=10mA UR
UR UBRR
UR
IR I
IV III
II
IDF IDR
Gambar 2.185 Kurva Karakteristik DIACS Dari kurva diats dapat kita lihat :
U BR F artinya tegangan patah simetris arah maju
U BR R artinya tegangan patah simetris arah mundur
I BR F artinya arus patah arah maju
I BR R artinya arus patah arah mundur
Berikut ini adalah tabel DIACS A 9903
min 25,4 min 25,4
6,6 2 ,2
O 0,5
P
tot
150 mW I
max
1 A ϑ
S
-50
o
C sampai 150
o
C U
BR
32 ± 4V I
BRF
, I
BRR
0,4 mA typ 1,0 mA max
ΔU 8 V typ
6 V min α
UBR
0,1
o
C Dari tabel diatas dapat mengambil besaran angka untuk :
1. P
tot
2. I
max
3. U
BR
4. I
BRF
, I
BRR
Aplikasi DIACS Rangkaian Penyulut dengan DIACS sebagai komponen utama
R1 10K
R2 500K
DIACS C
100 nF BR100
RL 20
Ω
U 22 0V50Hz
Gambar 2.186 Rangkaian Penyulut dengan DIACS Skema Rangkaian Fase Kontrol yang sesuai untuk Dimmer Lamp;
Kontrol Panas dan Kontrol Kecepatan Motor. DIACS sebagai komponen pendukung.
12 0V AC 60 Hz
S-1 Beba n
100 µH
C 1 100 nF
200V R 1
1K 0,5 W 100 K
R3 7K5 0,5W
C2 100 nF
200V C2
100nF 100V
40583 40485
L 1
Gambar 2.187 Skema Rangkaian Fase Kontrol
2.2.11. OPERASIONAL AMPLIFIER 2.2.11.1. PENGENALAN OP-AMP
2.2.11.1.1. PENGERTIAN UMUM Penguat operasi “operational amplifier” atau sering disingkat dengan
OP-AMP merupakan komponen-komponen linier yang terdiri atas beberapa komponen diskrit yang terintegrasi dalam bentuk “chip” IC:
Integrated Circuits. OP-AMP biasanya mempunyai dua buah input, yaitu input pembalik inverting input dan input bukan pembalik non-inverting
input, serta satu buah output.
Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar simbol OP-AMP berikut ini:
Gambar 2.188 Simbol OP-AMP Input OP-AMP bisa berupa tegangan searah maupun tegangan bolak-
balik. Sedangkan output OP-AMP tergantung input yang diberikan. Jika input OP-AMP diberi tegangan searah dengan input “non-inverting” +
lebih besar daripada input inverting -, maka output OP-AMP akan positif +. Sebaliknya, jika input “noninverting” + lebih kecil daripada input
“inverting” -, maka output OP-AMP akan negatif -.
Jika input OP-AMP diberi tegangan bolak-balik dengan input “noninverting” +, maka output OP-AMP akan sefase dengan inputnya
tersebut. Sebaliknya jika input “inverting” - diberi sinyaltegangan bolak- balik sinus, maka output OP-AMP akan berbalik fase terhadap inputnya.
Dalam kondisi terbuka open besarnya tegangan output Uo adalah:
Uo = AoL Ui1 – Ui2 1.1
Keterangan: Uo = Tegangan output
AoL = Penguatan “ open loop “ Ui1 = Tegangan input Non Inverting
Ui2 =Tegangan input Inverting Ui 2
Inverting Input Ui 1
Non Inverting Input Uo
Output