JENIS TAHANAN MACAM-MACAM TAHANAN, BENTUK DAN BAHANNYA

Berlaku untuk umum Diperoleh : RV = R20 + R20 . ΔV RV = R . 1 + ΔV . α Keterangan : R 20 = Tahanan mula pada 20 C R V = Tahanan akhir Δ R = Perubahan tahanan Δ V = Perubahan temperatur α = Koeffisien temperatur Tergantung pada faktor bahan Perhatian : Besaran perubahan tahanan metal sebanding dengan perhitungan. Pada bahan semi konduktor hal ini tidak akan terjadi. Perubahan tahanan adalah merupakan diagram garis.

2.1.8.8. FAKTOR PERUBAHAN TAHANAN Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya tahanan

Besar kecilnya tahanan listrik suatu bahan tergantung pada besar kecilnya hantaran jenis bahan tersebut. Semakin tinggi hantaran jenisnya, maka semakin tinggi daya hantarnya, atau semakin kecil nilai tahanan bahan tersebut. Hal ini dapat dilihat dalam rumusan : R 1 . A = Ω hantar jenis dengan satuan 1 . m Ω Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya tahanan adalah : a. Jarak antar atom. b. Pengaruh suhu. c. Pengaruh larutan padat dalam bahan. d. Pengaruh pita energi energi band . Setiap bahan selalu mempunyai nilai tahanan. RV = R20 + ΔR Δ R = R20 . ΔV

2.1.8.9. TOLERANSI TAHANAN Nilai toleransi, daya, dan tegangan

a. Nilai toleransi Nilai toleransi tahanan adalah : 0, 5 , 1 , 2 , 5 , 10 , dan 20 . Untuk keperluan yang sangat khusus, ada tahanan yang toleransinya 0,001 . b. Nilai daya Nilai daya yang ada pada tahanan-tahanan berkisar 120 Watt sampai 50 Watt. Namun nilai umum yang biasa dipakai adalah 0,50 − 0,1 − 0,25 − 0,5 − 1 − 2 − 3 − 6 − 10 − 20. c. Nilai tegangan Nilai tegangan maksimum suatu tahanan didapatkan dengan rumus : U max = P. R RESISTIVITY DARI BAHAN KONDUKTOR YANG UMUM DIPAKAI Tabel 2.23 Resistivity Konduktor CONDUKTOR MATERIAL RESISTIVITY Ohm meter pada 20 C Silver 1,64 x 10 −8 Copper annealed 1,72 x 10 −8 ALuminium 2,83 x 10 −8 Tungsten 5,5 x 10 − 8 Nickel 7,8 x 10 − 8 Iron pure 12,0 x 10 −8 Constantan 49 x 10 − 8 Nichrome 110 x 10 −8 Kalau daftar diatas dikonversikan ke satuan Ω mm m 2 maka Ω mm m 2 = Ω 10 . mm m m -6 2 6 = − Ω10 KOEFISIEN TEMPERATUR Tabel 2.24 Koefisien Temperatur CONDUKTOR MATERIAL α 20 Silver 0, 0038 Copper annealed 0, 00393 ALuminium 0, 0039 Tungsten 0, 0045 Nickel 0, 006 Iron pure 0, 0055 Nichrome ΙΙ 0, 00016 Constantan 0, 000008 Carbon 0, 0005 Tabel koefisien temperature a 1K Tembaga 3,9 . 10 -3 Nikelin 0,15 . 10 -3 Aluminium 3,8 . 10 -3 Manganin 0,02 . 10 -3 Ketentuan dalam suhu 20 o C 2.1.9. PEMBAGI ARUS DAN TEGANGAN 2.1.9.1. HUKUM OHM Bila diantara dua tiitk kita hubungkan dengan sepotong penghantar maka arus listrik mengalir lewat penghantar itu. Arus ini akan mendapatkan didalam penghantar yang disebut tahanan R dan diukur dalam satuan ohm. Hal ini menimbulkan pemikiran mengenai hubungan antara tegangan ; arus dan tahanan. Telah ditentukan bahwa antara kedua tiitk diatas 1 volt dan tahanan penghantar 1 ohm, maka kuat arus yang mengalir 1 ampere. Jadi tegangan 1 volt itu ialah tinggi tegangan yang dapat mengalirkan arus 1 ampere melalui