2.1.6.6. PROSES PENYEPUHAN LOGAM
Dengan elektrolisa, menggunakan suatu logam : 1. Tembaga
2. Nikel 3. Krom
4. Perak 5. Emas
Dan larutan logam itu sebagai elektrolitnya, yaitu kita dapat melapisi logam dengan logam itu.
Misalnya : 1. Cincin, gelang disepuh dengan emas atau perak.
2. Bingkai sepeda disepuh dengan krom. 3. Piala disepuh dengan perak dan benda-benda logam lain yang
disepuh.
2.1.6.7. TUJUAN PENYEPUHAN
Agar logam tidak mudah berkarat dan menambah keindahan. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 2.19, menyepuh dengan tembaga.
Gambar 2.19 Penyepuhan Tembaga Galvano Plastik
Benda yang bukan logam dapat dilapisi dengan cara elektrolisa. Contoh :
Pembuatan matres matrijs untuk percetakan piringan hitam dari benda itu dibuat cetakan gips. Lalau diberi grafit supaya dapat menghantarkan
arus. Dengan cara elektrolisa benda cetakan itu disepuh dengan tembaga setelah benda cetakan disepuh baru dibuat matres yang
sesungguhnya.
2.1.6.8. CARA MENDAPATKAN LOGAM MURNI
Dalam Elektrolisa dengan larutan trusi sulfat tembaga, untuk mendapatkan tembag elektrolisa yang murni sebagai anodanya adalah
tembaga kasar yang akan dimurnikan dan sebagai katoda nya adalah sepotong tembaga murni tipis.
Dengan mengalirnya arus ion-ion tembaga menuju ke katoda, maka kotoran-kotoran yang tidak dapat hancur akan mengendap didasar.
Dengan cara endapan kita dapat menghasilkan logam-logam mulia.
Gambar 2.20 Prinsip Kerja Elemen Galvanis
Ketentuan : Kita celupkan dua logam yang berbeda didalam suatu elektrolit maka antara kedua logam terdapat tegangan listrik..
Proses :
a Suatu logam larutterurai elektrolit. Proses ini tergantung pada tingkat kekuatan elektrolitnya, artinya ion-ion logam positif menuju ke dalam
larutan, akhirnya tinggalah logam yang bermuatan negatif.
Gambar 2.21 Penguraian Elektrolit
b Pada elektrolit-elektrolit lemah, maka logam terlapisi dengan ion-ion
logam bermuatan positif yang berasal dari elektrolit.
I Anoda
Katoda
Gambar 2.22 Penyepuhan Logam dengan Ion-ion Elektrolit
2.1.6.9. DAYA LARUTAN Tabel 2.12
Daya Larutan Pelarut
Logam Air.
K, Na, Ca Air keras encer
Hydrochlorid acid dingin. Mg, Al, Mn, Be, Zn, Cr, Fe, Cd
Air keras encer Hydrochlorid acid panas.
Co, Ni, Pb, Sn Asam sendawa Nitric acid atau
asam sulfat dengan konsentrasi panas.
Sb, Bi, As, Cu, Hg, Ag
Air raja Nitrohydrochlorid acid 3 bagian idrochlorida + 1 bagian
asam nitrat . Pt, Au
2.1.6.10. URUTAN TEGANGAN KIMIA LISTRIK
Gambar 2.23 Urutan Tegangan Kimia Listrik berdasar Bahan Elektroda Tinggi rendahnya tegangan suatu elemen galvanis tergantung pada
bahan elektroda-elektrodanya.
Polaritas-polaritas elektroda ditentukan oleh urutan tegangan. Elektrolit : Misalnya H
2
SO
4
Tabel 2.13 Urutan tegangan diukur berlawanan dengan Elektroda
Hidrogen normal pada 25 C.
Tegangan Simbol
M + 1, 50 V
Emas Au
U + 0, 86 V
Platina Pt
L + 0, 80 V
Perak Ag
I + 0, 79 V
Air raksa Hg
A + 0, 74 V
Karbon C
+ 0, 34 V Tembaga
Cu + 0, 28 V
Bismut Bi
+ 0, 14 V Antimon
Sb Hidrogen
H 0, 13 V
Timbel Pb
0, 14 V
Timah Sn
0, 23 V
Nikel Ni
0, 29 V
Kobalt Co
0, 40 V
Kadmium Cd
T 0, 44
V Besi
Fe A
0, 56 V
Chrom Cr
K 0, 76
V Seng
Zn 0, 10
V Mangan
Mn