berlangsung, wawancara untuk mencocokkan jawaban siswa pada kuisioner yang telah diberikan. Hal-hal yang akan diamati
dalam penelitian ini antara lain : 1
Persiapan belajar siswa 2
Cara mengikuti pelajaran 3
Aktifitas belajar mandiri 4
Pola belajar siswa 5
Cara siswa mengikuti ujian
3 Test Prestasi Belajar Siswa
Tes belajar siswa ini terdiri atas soal-soal test yang diberikan setelah selesai pembahasan materi.
3. Jenis Data yang Dikumpulkan
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a.
Data cara belajar, meliputi : i data observasi ii data kuisioner iii data wawancara. Data ini berupa kata-kata atau pernyataan verbal
yang diperoleh dari hasil wawancara antara peneliti dengan siswa dan juga dari kuisioner yang telah diisi oleh siswa.
b. Data hasil belajar siswa, yaitu data hasil belajar siswa diambil dari
hasil tes yang mereka kerjakan, yang berupa skor hasil tes.
G. Metode Analisis Data
1. Analisis Validitas Tes Hasil Belajar Siswa
Ciri pertama dari tes prestasi belajar yang baik menurut Anas Sudijono 1996 : 93 adalah bahwa tes hasil belajar tersebut bersifat valid atau
memiliki validitas. Kata “valid” sering diartikan dengan : tepat, benar, absah. Jadi validitas dapat diartikan dengan ketepatan, kebenaran, atau
keabsahan. Secara metodologis menurut Sukardi 2003 dalam Pelagia Udya Leutta, 2012 : 39,40, validitas suatu tes dapat dibedakan menjadi
empat macam, yaitu validitas isi, konstruk, konkruen, dan prediksi. Keempat macam validitas ini sering dikelompokkan menjadi dua
macam menurut rentetan berpikirnya, yaitu : a.
Validitas Logik Validitas ini dilakukan berdasarkan pertimbangan teoritik atau logika
yang dilaksanakan oleh para ahli atau orang yang dianggap ahli. Ada tiga macam validitas yang termasuk didalamnya yaitu validitas isi,
validitas muka, dan validitas konstruksi. Validitas isi suatu alat evaluasi artinya ketepatan alat tersebut ditinjau dari segi materi yang
dievaluasikan. Validitas muka suatu evaluasi disebut pula validitas bentuk soal atau validitas tampilan yaitu keabsahan susunan kalimat
atau kata – kata dalam soal sehingga jelas pengertiannya atau tidak
menimbulkan tafsiran lain. Validitas konstruksi terkait dengan proses penyusunan alat pengukur data yang bersangkutan, yang menggunakan
langkah-langkah yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.