Aspek - Aspek Cara Belajar
berhasil atau tidak diperlukan suatu pengukuran. Dalam kegiatan pengukuran hasil belajar, siswa dihadapkan pada tugas, pertanyaan atau persoalan yang
harus dipecahkandijawab. Hasil pengukuran tersebut masih berupa skor mentah yang belum dapat memberikan informasi kemampuan siswa. Agar
dapat memberikan informasi yang diharapkan tentang kemampuan siswa maka diadakan penilaian terhadap keseluruhan proses belajar mengajar
sehingga akan memperlihatkan banyak hal yang dicapai selama proses belajar mengajar. Misalnya pencapaian aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek
psikomotorik. Menurut Hamalik 1994: 45 prestasi belajar adalah hasil belajar yang
berupa adanya perubahan sikap dan tingkah laku setelah menerima pelajaran atau setelah mempelajari sesuatu. Berikut ini akan dipaparkan tentang
pengertian alat evaluasi yang tepat untuk mengukur keberhasilan suatu pembelajaran, indikator hasil belajar, dan batas minimal hasil belajar.
1. Alat Evaluasi Prestasi belajar
langkah pertama yang perlu ditempuh oleh guru atau calon pendidik dalam menilai prestasi belajar adalah menyusun alat evaluasi. Alat evaluasi
prestasi belajar ada dua macam, yaitu bentuk objektif dan bentuk subjektif. Bentuk objektif dapat berupa tes benar-salah, bentuk pilihan ganda, bentuk
tes mencocokkan, dan tes isian. Sedangkan bentuk subjektif dapat berupa tes essay.
2. Indikator Prestasi Belajar
Indikator prestasi belajar adalah sebuah acuan pencapaian keberhasilan suatu pembelajaran. Indikator pencapaian haruslah mencakup aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik. 3.
Batas Minimum Hasil Belajar Setelah mengetahui indikator yang hendak dicapai, maka guru perlu
menentukan batas minimum keberhasilan dari indikator tersebut. Batas minimum itu digunakan untuk mempertimbangkan batas terendah hasil
belajar siswa. Dalam penelitian, peneliti mengikuti batas KKM yang ditentukan oleh sekolah yakni 7,0.