Abdi Dalem kelompok Interior
Abdi dalem m engont ribusikan, t enaga dan pikiran kepada Kerat on
Keraton Yogyakarta kelompok Superior
M anfaat yang didapatkan dari
Keraton
“ Bagaim ana Abdi Dalem m em aknai m anfat yang didapat kan dari Kerat on Yogyakart a“
dipertanyakan oleh mereka karena selalu membandingkan diri mereka dengan kelompok lain yang lebih maju superior.
Dari penjabaran diatas maka dapat disimpulkan bahwa teori justifikasi sistem mencoba mengambarkan bahwa fenomena kesenjangan
status yang cenderung sering terjadi di belahan bumi timur adalah sesuatu yang alami, dan diakui secara sadar. Teori ini menarik untuk ditempatkan
sebagai kaca mata untuk melihat fenomena hubungan antara pihak Keraton sebagai kelompok superior dan Abdi Dalem sebagai perlambang kawula
alit yang diposisikan sebagai kelompok interior.
D. Kerangka Penelitian
Dari penjabaran mengenai pemaknaan, Abdi Dalem, manfaatyang didapatkan dari keraton, dan teori sosial justifikasi sistem dalam rangka
untuk mengambarkan dinamika pemaknaan Abdi Dalem Keraton Yogyakarta terhadap manfaat yang didapatkandari Keraton Yogyakarta
maka peneliti membuat kerangka penelitian yang digambarkan melalui skema berikut:
Skema 1 : Kerangka Penelitian
Untuk mengetahui
pemaknaan Abdi
Dalem terhadap
manfaatdidapatkan dariKeraton Yogyakarta, pertanyaan utama dalam penelitian ini adalah bagaimana Abdi Dalem memaknai manfaat yang
didapatkan Keraton Yogyakarta? Sedangkan sub pernyataan yang akan mendukung pertanyaan utama adalah:
1. Bagaimana Abdi Dalem memposisikan diri dalam tata masyarakat Yogykarta?
2. Apa saja pengalaman-pengalaman yang dialami Abdi Dalem selama beraktivitas di keraton Yogyakarta?
40
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengali secara mendalam tentang pemaknaan Abdi Dalem terhadap manfaat yang didapatkan dari Keraton
Yogyakarta. Penelitian ini mengunakan metode fenomenologi. Metode
fenomenologi berpijak pada cara berpikir tanpa berprasangka dan tidak bertitik tolak dari suatu teori atau gambaran tertentu dalam mengetahui isi
dari suatu fenomena Creswell, 1998. Tujuan Metode Fenomenologi adalah mengungkap pengalaman manusia dalam menghadapi peristiwa-
peristiwa yang terjadi di sekitarnya dengan cara pemaknaannya Husserl, dalam Hadiwijoyo.
Pelaksanaan penelitian yang berdasarkan metode fenomenologi sering dilaksanakan pada natural Setting, dimana subjek tidak bisa
dilepaskan pada konteks lingkungannya. Tujuannya adalah agar mampu mengungkap central phenomenonpada suatu proses atau kejadian tertentu.
Proses ini memungkinkan peneliti untuk menguraikan suatu fenomena atau konsep diuraikan melalui variabel-variabel yang menyertainya
Creswell, 1998. Dalam pendekatan metode fenomenologi terdapat beberapa proses
inti yang harus dilalui, antara lain, epoche, phenomenological reduction,