c. Jenjang Karier
Jika dilihat dari jenjang kepangkatannya terdapat kalenggahan terdapat sebelas macam yang berhak disandang oleh
abdi dalam, baik Abdi Dalem Punakawan maupun Kaprajan. Adapun macan atau Jenis kepangkatan tersebut adalah jajar, bekel,
luruh , penewu, wedana, riyo bupati anom, bupati anom, bupati sepuh, bupati kliwon, bupati nayoko, dan Kanjeng Pangeran Haryo
KPH. Penetapan pangkat dan gelar itu merupakan hak prerogative sultan tepati dalam prosedur pelaksanaannya melalui dan diketahui
terlebih dahulu oleh adik sultan. Berbagai jenjang kepangkatan para Abdi Dalem tersebut dirinci dalam tabel berikut:
Berdasarkan tabel di atas, para Abdi Dalem mempunyai kesempatan menyandang pangkat dari jajar sampai KPH.Pada
umumnya masa magang calon Abdi Dalem berkisar antara 2-5 tahun dan masa ini dijadikan pertimbangan tentang kedisiplinan
serta kesetiaannya pada Keraton Yogyakarta.Kenaikan pangkat dari satu pangkat ke pangkat lainnya kurang lebih 4-5 tahun.Walaupun
demikian jika Sultan sedang berkenan, maka kepangkatan seorang Abdi Dalem
dapat dipercepat maupun melompat Sudaryanto, 2008.
d. Gelar
Para Abdi Dalem selain berhak menyandang suatu pangkat tertentu juga mempunyai hak untuk mendapatkan gelar nama yang
diselaraskan dengan bidang pekerjaan atau keahliannya. Pemberian gelar nama ini diberikan kepada Abdi Dalem atas nama Sultan yang
diketahui dan ditandatangani oleh kepala bagian kerjanya Kawedanan atau tepas dan Parentah Hageng Kraton
Sudaryanto, 2008.
e. Tanah Magersari
Tanah magersari dapat diberikan oleh Keraton Yogyakarta kepada Abdi Dalem sebagai balas jika Abdi Dalem keraton
mempunyai kontribusi yang besar bagi keraton.Namun manfaat berupa pemberian tanah magersari ini sudah jarang dilakukan oleh
Keraton karena untuk mendapatkan atau memakai tanah magersari ini biasanya diperhitungkan atau melalui pertimbangan khusus
Sultan yang berkuasa pada saat itu Sudaryanto, 2008.
C. Teori Justifikasi Sistem
Teori Justifikasi sistem System Justification Theory adalah teori sosial yang mencoba menjelaskan fenomena sosial yang ada pada
masyarakat timur, terlebih asia. Teori sosial ini berkembang atas kebutuhan yang terjadi pada penelitian-penelitan sosial yang dilakukan di
daerah timur. Pada teori justifikasi sistem mencoba untuk menjelaskan sistem sosial yang tidak equal antara kelompok superior dengan interior.
Ketidaksamaan antara hal dan kewajiban pada mesyarakat menurut teori justifikasi tidak diperdebatkan apalagi diusahakan untuk setara, alih-alih
malah kelompok interior berusaha untuk memelihara situasi ketimpangan tersebut Josh, 2009.
Sistem justifikasi memberi gambaran bahwa ada rasionalisasi atau penjelasan terhadap sistem yang tidak setara yang sudah ada menyangkut
hubungan antar kelompok. Kelompok yang berstatus rendah dapat menerima posisi interior sebagai sesuatu yang sah dan menjadi skema
kognisi. Pengakuan tersebut tidak hanya diterima secara pasif, namun dinilai sebagai status quo yang dinilai sudah stabil. Perbedaan status
merupakan sesuatu yang alami, tidak dapat dihindari dan hasil dari proses yang diakui sehingga segala upaya untuk menentang ketidaksamaan dapat
merusak tatanan yang ada.