Metode Analisis Data Verifikasi Data

5. Setelah proses wawancara selesai, peneliti membuat verbatim berdasarkan rekaman yang sudah didapatkan. 6. Verbatim yang telah jadi kemudiaan diverivikasi dengan cara memperlihatkan hasil verbatim yang sudah jadi kepada partisipan penelitian.

F. Metode Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dan diinterpretasi mengunakan modifikasi metode Stevick-Colaizzi-Keen dari Moutakas 1994. Tahap- tahapnya antara lain: 1. Memulai dengan deskripsi pengalaman peneliti terhadap phenomenon. 2. Mencari pernyataan mengenai bagaimana individu mengalami phenomenon tersebut, membuat daftar dari pernyataan- pernyataan horizonalization dan memberlakukan tiap pernyataan dengan seimbang, kemudian mengembangkan daftar pernyataan yang tidak berulang nonrepetitive atau tidak tumpang tindih overlapping 3. Pernyataan kemudian dikelompokan ke dalam unit-unit makna meaning unit kemudian membuat daftar dari unit-unit ini dan menuliskan deskripsi terkstural dari pengalaman, yaitu tentang apa yang terjadi dan disertai contoh- contoh verbatim. 4. Peneliti merefleksikan berdasarkan deskripsi yang telah dibuatnya dan mengunakan imaginative variations atau deskripsi struktural, mencari semua makna melalui perspektif yang divergen, memperkaya kerangka pemahaman dari phenomenon dan membuat deskripsi tentang bagaimana phenomenon dialami. 5. Peneliti kemudian membuat deskripsi keseluruhan dari makna dan esensi dari pengalaman. 6. Dari deskripsi tekstural-struktural individu, berdasarkan pengalaman tiap partisipan, peneliti membuat composite textural-struktural description dari makna-makna dan esensi- esensi pengalaman, mengintegrasikan semua deskripsi tekstrual-struktural individu menjadi deskripsi yang universal dari pengalamanyang mewakili kelompok partisipan secara kseluruhan.

G. Verifikasi Data

Verifikasi data dilakukan dengan membagikan salinan deskripsi secara tekstural struktural dari pengalaman responden Humphrey, dalam Moustakas, 1994. Tiap responden diminta untuk secara seksama memeriksa deskripsi tersebut, sehingga mereka dapat memberikan masukan maupun pembetulan. Peneliti merevisi kembali pernyataaan sintesisnya. Proses merevisi kembali sintesis ini disebut sebagai intersubjective validity , yaitu menguji kembali testing out pemahaman peneliti dengan pemahan subjek melalui interaksi yang timbale balik back-and-forth Creswell, 1998. 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN