Makna Hidup Meaning of Life

Dari uraian di atas maka pemaknaan dapat dikatakan sebagai hasil inti sari pengamalan-pengalaman hidup seorang individu.

c. Makna Hidup Meaning of Life

Menurut pendapat Frankl dalam Bastaman, 1996, makna hidup merupakan sesuatu yang dianggap penting, benar dan didambakan serta memberikan nilai khusus bagi seseorang. Bila makna hidup ini ditemukan dan dipenuhi maka seseorang akan merasakan hidup berarti dan berharga dan akhirnya akan menimbulkan kebahagiaan happiness. Dari uraian di atas maka pemaknaan dapat dikatakan sebagai hasil inti sari pengamalan-pengalaman hidup seorang individu dalam usahanya untuk menemukan eksistensinya.

2. Makna Hidup Meaning of Life

Menurut Yallom dalam Bastaman 1996, pengertian makna hidup secara langsung mengarah pada pencarian tujuan hidup, yaitu hal-hal yang perlu atau ingin dicapai dan dipenuhi oleh manusia dalam perjalanan hidupnya.Keterikatan di antara makna hidup dan tujuan hidup tak dapat dipisahkan sehingga untuk tujuan praktis maka kedua pengertian tersebut tidak dapat dibedakan Bastaman, 1996. Makna hidup menurut Frankl dalam Sukmono, Djohan dan Ellyawati, 2000 tidak hanya bersumber dari agama atau realisasi nilai- nilai keagamaan, tetapi juga bisa melalui nilai-nilai etis dan pengalaman-pegalaman kehidupan seseorang. Makna hidup cenderung bersifat khas dan unik bagi setiap individu, sehingga makna hidup dari setiap orang dapat berbeda-beda. Bahkan individu dapat menarik pemaknaan yang berbeda dari berbagai momen kehidupannya. Sebagimana dikonsepkan oleh Frankl dalam Alfian dan Suminar, 2003 makna hidup memiliki beberapa karakteristik, diantaranya: - Makna hidup bersifat unik dan personal, sehingga tidak dapat diberikan oleh siapapun, melainkan harus ditemukan sendiri. - Makna hidup bersifat spesifik dan kongkrit, hanya dapat ditemukan dalam pengalaman dan kehidupan nyata sehari- hari, serta tidak selalu harus dikaitkan dengan tujuan idealistis maupun renungan filosofis. - Makna hidup member pedoman dan arah terhadap kegiatan- kegiatan yang dilakukan . - Makna hidup juga diakui sebagai sesuatu yang bersifat mutlak, semesta dan paripurna Frankl mengemukakan tiga cara untuk menemukan makna hidup dalam berbagai situasi kehidupan yaitu 1 dengan memberikan sesuatu yang berkenaan dengan hasil kreasi atau pekerjaan, 2 dengan mengalami sesuatu atau berdinamika dengan orang lain, dan 3 pemgambilan sikap dari penderitaan yang dialami. Dalam prosesnya individu berpengang pada nilai-nilai tertentu sebagai pedoman untuk menemukan makna dan menyederhanakan pengambilan keputusannya. Nilai –nilai yang dijadikan pedoman tersebut menurut Frankl dapat dibagi menjadi 3 kategori nilai yaitu nilai kreatif, nilai pengalaman, dan nilai sikap Schutlz, 1991. Individu dalam menemukan makna dari pengalaman hidupnya dapat merealisasikan 3 nilai tersebut yaitu: 1 nilai-nilai kreatif, yang diwujudkan dalam aktivitas yang kreatif dan produktif, 2 nilai-nilai eksperensial atau penghayatan, melalui sikap terbuka, menerima diri atau menyerahkan diri kepada pengalaman-pengalaman kehidupan, dengan cara menemukan keindahan, kebenaran lewat cinta, 3 nilai- nilai bersikap, yaitu ketika individu menunjukkan keberanian dan kemuliaan menghadapi penderitaan Schutlz, 1991. Pada akhirnya individu yang menemukan makna dalam kehidupannya akan mencapai keadaaan transendensi diri. Ketika individu mentransendensikan diri, individu tersebut akan melihat dirinya yang otentik, yang membuat pilihan, yang unik dan istimewa menegaskan tanggung jawabnya Rakhmat dalam Setiawati, 2001. Uraian tentang ciri-ciri dan komponen kehidupan bermakna diatas dapat disimpulkan bahwa kebermaknaan hidup adalah penghayatan individu terhadap hal-hal yang dianggap penting, diyakini kebenarannya dan memberikan nilai khusus, serta dapat dijadikan tujuan dalam hidupnya, dalam prosesnya ditinjau dari sudut pandang dirinya sendiri dalam rangka mencapai kebahagiaan dan kepuasan batin.

3. Pemaknaan terhadap Pekerjaan