Upaya peningkatan minat belajar PKn siswa kelas V SDN Kledokan melalui penerapan model kooperatif tipe
Jigsaw II
seperti langkah-langkah di atas berhasil meningkatkan minat belajar dan prestasi
belajar. Sesuai dengan yang dijelaskan oleh Lie dalam Rusmawan 2010:218 berpendapat bahwa penerapan model kooperatif teknik
Jigsaw II
menunjukkan siswa memperoleh prestasi yang lebih baik selain itu siswa juga memiliki sikap yang lebih baik saat mengikuti proses
pembelajaran. Untuk lebih jelasnya peningkatan hasil belajar meliputi peningkatan minat dan prestasi belajar dapat dilihat pada pembahasan
berikut ini.
4.2.1. Minat Belajar Siswa
Dari hasil penerapkan model kooperatif tipe
Jigsaw II
yang dilakukan di SD Negeri Kledokan memperoleh dua data terkait variabel
minat. Kedua data tersebut adalah hasil pengamatan minat belajar siswa dan hasil kuesioner minat belajar siswa. Berikut ini merupakan
rekapitulasi data minat yang diperoleh dari siklus I dan siklus II: Tabel 35. Rekapitulasi data minat belajar siklus I dan II
No Siswa
Minat Kondisi Awal Minat Siklus I
Minat Siklus II Skor
Kriteria Skor
Kriteria Skor
Kriteria 1.
62 Sedang
73 Tinggi
71 Tinggi
2. 61
Sedang 69
Tinggi 76
Tinggi 3.
64 Sedang
74 Tinggi
80 Tinggi
4. 55
Rendah 73
Tinggi 79
Tinggi 5.
55 Rendah
75 Tinggi
74 Tinggi
6. 64
Sedang 74
Tinggi 79
Tinggi 7.
58 Sedang
71 Tinggi
74 Tinggi
8. 55
Rendah 68
Tinggi 74
Tinggi 9.
63 Sedang
78 Tinggi
86 Sangat Tinggi
No Siswa
Minat Kondisi Awal Minat Siklus I
Minat Siklus II Skor
Kriteria Skor
Kriteria Skor
Kriteria 10.
65 Sedang
83 Sangat Tinggi 86
Sangat Tinggi 11.
59 Sedang
78 Tinggi
85 Sangat Tinggi
12. 59
Sedang 74
Tinggi 86
Sangat Tinggi 13.
63 Sedang
68 Tinggi
81 Sangat Tinggi
14. 65
Sedang 73
Tinggi 79
Tinggi 15
62 Sedang
74 Tinggi
88 Sangat Tinggi
16. 62
Sedang 82
Sangat Tinggi 91 Sangat Tinggi
17. 55
Rendah 66
Tinggi 81
Sangat Tinggi 18.
64 Sedang
79 Tinggi
84 Sangat Tinggi
19. 65
Sedang 72
Tinggi 78
Tinggi 20.
58 Sedang
78 Tinggi
89 Sangat Tinggi
21. 59
Sedang 72
Tinggi 79
Tinggi 22.
58 Sedang
73 Tinggi
82 Sangat Tinggi
23. 53
Rendah
Tidak masuk
24. 63
Sedang 72
Tinggi 86
Sangat Tinggi 25.
63 Sedang
78 Tinggi
81 Sangat Tinggi
26. 54
Rendah 76
Tinggi 82
Sangat Tinggi 27.
58 Sedang
65 Sedang
75 Tinggi
28. 59
Sedang 76
Tinggi 83
Sangat Tinggi 29.
56 Sedang
73 Tinggi
30. 59
Sedang 73
Tinggi 76
Tinggi 31.
56 Sedang
67 Tinggi
82 Sangat Tinggi
32. 62
Sedang 78
Tinggi 88
Sangat Tinggi 33.
61 Sedang
73 Tinggi
79 Tinggi
Rerata 60
Sedang 74
Tinggi 81
Sangat Tinggi Berdasarkan rekapitulasi data diatas dapat dilihat bahwa terjadi
peningkatan rata-rata minat belajar dengan menerapkan model kooperatif tipe
Jigsaw II
yang dilakukan di SD Negeri Kledokan. Peningkatan rata- rata minat belajar siswa dapat dilihat dari kenaikan skor akhir rata-rata
minat belajar siswa dari kondisi awal yaitu 60 minat sedang meningkat menjadi 74 minat tinggi pada akhir siklus I.
Meskipun terjadi peningkatan rata-rata minat belajar siswa di akhir siklus I, hal tersebut dinilai belum memenuhi target yang diharapkan di
akhir siklus. Peningkatan rata-rata minat belajar siswa juga terjadi di akhir siklus II. Skor minat belajar siswa di akhir siklus II mengalami
peningkatan menjadi 81 minat sangat tinggi dari rata-rata kondisi awal minat yang hanya 60. Peningkatan minat belajar tersebut dinilai sudah
mencapai target yang diharapkan pada akhir siklus II yaitu 80. Skor akhir minat siswa yang diperoleh pada siklus II dikategorikan bahwa siswa
menunjukkan minat belajar yang tinggi. Berdasarkan data hasil pengamatan minat belajar dapat dilihat
bahwa seluruh siswa mengalami peningkatan minat di akhir siklus I. Kondisi awal minat terdapat 6 siswa yang dikategorikan pada minat
rendah dan 27 siswa dikategorikan pada minat sedang. Pada akhir siklus I tidak terdapat satupun siswa yang dikategorikan minat rendah, terdapat
satu siswa yang dikategorikan minat belajar sedang yaitu siswa nomor 27. Rata-rata minat siswa dikategorikan pada minat belajar tinggi, bahkan
terdapat 2 siswa yang dikategorikan pada minat belajar sangat tinggi. Siswa yang dimaksud adalah siswa nomor 10 dan 16. Hal ini disebabkan
siswa sangat antusias dan aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan diskusi kelompok.
Di akhir siklus II terdapat 14 siswa yang dikategorikan ke dalam minat belajar yang tinggi hal ini dikarenakan siswa sudah menyadari
bahwa pentingnya kerjasama dalam kelompok, karena itu kegiatan diskusi
dalam kelompok
Jigsaw II
menjadi lebih menarik dan lebih menumbuhkan minat siswa. Bahkan di akhir Siklus II ini terdapat 17 siswa yang
dikategorikan minat belajar sangat tinggi. Berdasarkan hasil analisis data peningkatan minat belajar siswa
menunjukkan ada peningkatan minat belajar siswa disetiap siklus. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa upaya peningkatan
minat belajar PKn siswa kelas V SDN Kledokan melalui penerapan model kooperatif tipe
Jigsaw II
berhasil meningkatkan minat belajar siswa. Peningkatan minat belajar siswa dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 7. Grafik peningkatan skor rerata minat belajar siswa
4.2.2. Prestasi Belajar Siswa