1 Tes
Instrumen tes merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang dengan memebrikan
sejumlah pertanyaan yang harus dijawab atau diberikan tanggapan. Instrumen tes cenderung digunakan untuk mengukur ranah kognitif.
2 Non Tes
Instrumen non tes terdiri dari tujuan dan kisi-kisi instrumen. Adapun tujuan dari instrumen tes yang digunakan oleh peneliti
digunakan untuk mengukur aspek afektif dan psikomotorik. Pengumpulan data non tes dilakukan dengan mengamati interaksi
siswa saat proses pembelajaran dan interaksi siswa dalam kelompok.
3.4.3. Instrumen Penelitian
Instrumen untuk pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu untuk mengukur minat belajar dan prestasi belajar.
3.4.3.1.Minat Belajar
Instrumen untuk mengukur tingkat minat siswa dalam penelitian ini diukur menggunakan lembar pengamatan minat dan kuesioner minat.
1 Pengamatan minat belajar digunakan unruk mengamati siswa ketika
kegiatan pembelajaran berlangsung di kelas serta interaksi siswa dalam kelompok. Instrumen pengamatan disusun dengan mengembangkan
indikator minat belajar siswa menjadi pernyataan. Setiap indikator minat belajar siswa dikembangkan menjadi lima pernyataan. Sehingga
jumlah pernyataan dalam instrumen pengamatan berjumlah 20 pernyataan.
2 Kuesioner minat belajar disusun dengan cara mengembangkan
indikator minat belajar siswa menjadi pernyataan. Pernyataan dalam kuesioner dibuat dengan kalimat positif dan kalimat negatif. Peneliti
menyediakan empat pilihan jawaban untuk setiap pernyataan. Kuesioner digunakan untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya dari
siswa tersebut, kuesioner ini diisi oleh siswa sendiri.
Instrumen pengamatan minat dan kuesioner minat siswa dibuat bersama-sama dengan teman payung Jigsaw II yang memperoleh mata
pelajaran PKn.
3.4.3.2.Instrumen Prestasi Belajar
Instrumen untuk mengukur prestasi belajar siswa dalam penelitian ini diukur menggunakan tes dan non tes.
1 Tes
Instrumen penelitian tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa. Peneliti akan menggunakan 20 soal objektif
yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar. Tes dilakukan pada akhir siklus I dan akhir siklus II. Jumlah soal yang akan
digunakan pada setiap siklus masing-masing sebanyak 20 butir soal. Instrumen tes lebih mengarah untuk mengukur aspek kognitif.
2 Non Tes
Penilaian non tes dilakukan dengan pengamatan selama proses pembelajaran. Penilaian tersebut dilakukan dengan mengamati siswa
saat berdiskusi dan presentasi. Penilaian dilakukan dengan menggunakan rubrik yang disusun berdasarkan indikator aspek afektif
dan psikomotorik.
3.4.3.3.Kisi-kisi Instrumen Penelitian
1 Instrumen Minat Belajar
Untuk memperoleh data dari variabel minat belajar, maka
dikembangkan instrumen berikut ini.
a
Pengamatan Minat
Berikut ini adalah kisi-kisi dari lembar pengamatan minat siswa.
Tabel 5. Kisi-kisi lembar pengamatan minat
No. Indikator
Nomor Jumlah
1. Menunjukkan ekspresi rasa
senang 1a, 1b, 1c, 1d, 1e
5 2.
Menunjukkan perhatian terhadap pelajaran
2a, 2b, 2c, 2d, 2e 5
3. Merespon pertanyaan atau
materi 3a, 3b, 3c, 3d, 3e
5 4.
Keterlibatan siswa dalam diskusi kelompok
4a, 4b, 4c, 4d, 4e 5
Jumlah 20
b
Angket Minat
Peneliti menggunakan kuesioner dengan bentuk terstruktur dengan menyediakan beberapa alternatif jawaban. Sesuai yang
dijelaskan oleh Arifin 2009:166 yang menjelaskan bahwa “bentuk
jawaban tertutup yang berarti kuesioner yang setiap pertanyaanya sudah tersed
ia berbagai alternatif jawaban”. Berikut ini adalah kisi-kisi dari kuesioner minat siswa.
Tabel 6. Kisi-kisi instrumen kuesioner minat
No. Indikator
Nomor Jumlah
Item positif
Item negatif
1. Menunjukkan ekspresi rasa senang
1, 3, 11 2, 4
5 2.
Menunjukkan perhatian terhadap pelajaran
5, 6 7, 8,
13 5
3. Merespon pertanyaan atau materi
9, 14 10, 12,
20 5
4. Keterlibatan siswa dalam diskusi
kelompok 16, 19
15, 17, 18
5 Jumlah
20 2
Instrumen Prestasi Belajar a
Tes Instrumen penelitian tes merupakan salah satu instrumen yang
digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa. Tes yang akan dilakukan terdiri dari 20 soal objektif yang akan digunakan untuk
mengukur hasil belajar. Tes dilakukan pada akhir siklus I dan akhir siklus II. Berikut ini adalah kisi-kisi soal tes Siklus I dan Siklus II
sebelum dilakukan validasi:
Tabel 7. Kisi-kisi soal pilihan ganda siklus I dan siklus II sebelum uji coba
No Standar
kompetensi Kompetensi
dasar Materi
pokok Indikator
Nomor soal Jumlah
1. 4.
Menghargai keputusan
bersama 4.1
Mengenal bentuk-bentuk
keputusan bersama
Keputusan Bersama
Menjelaskan pengertian keputusan bersama.
1, 17, 23, 29 4
Menjelaskan pengertian musyawarah 4, 21, 27, 28, 30 5
Menyebutkan hal-hal yang harus diperhatikan dalam musyawarah
3, 6, 7, 8, 13, 14, 16, 19, 20, 22, 24
11 Menyebutkan manfaat musyawarah
2, 5, 11, 18, 26 5
Menjelaskan tata cara musyawarah 9, 10, 12, 15, 25
5 Jumlah
30 2.
4. Menghargai
keputusan bersama
4.1 Mengenal
bentuk-bentuk keputusan
bersama Keputusan
Bersama Menjelaskan sikap yang harus
dikembangkan saat bermusyawarah 2, 3, 4, 28, 34, 35
6 Memahami prinsip-prinsip
musyawarah dan mufakat 1, 5, 8, 19, 21
5 Menjelaskan pengertian voting
6, 7, 9, 10, 11, 20, 22, 25, 27, 30, 33
11 Menyebutkan hal-hal yang harus
diperhatikan dalam voting 12, 14, 23, 26, 29
5 Memahami cara mengambil
keputusan bersama melalui suara terbanyak voting
13,15, 16, 17, 18, 24, 31, 32,
8 Jumlah
35
Materi tes diambil dari materi pelajaran PKn kelas V dengan materi: Memahami keputusan bersama. Tes disusun dalam
bentuk tes objektif, untuk setiap soal bila jawaban benar maka diberi skor 1 dan bila jawaban salah atau tidak menjawab diberi skor 0.
Kemudian akan dilakukan validasi dengan menunjukkan soal kepada siswa angkatan sebelumnya. Diambil 20 soal yang valid untuk
digunakan sebagai instrumen tes. Instrumen soal evaluasi yang akan digunakan dalam setiap
siklus dicari indeks kesukarannya. Masidjo 1995:189 menjelaskan bahwa indeks kesukaran adalah hasil perbandingan antara jawaban
benar yang diperoleh dengan jawaban benar yang seharusnya diperoleh. Berikut ini adalah rumus untuk menghitung tingkat
kesukaran soal:
Keterangan: IK = indeks kesukaran
B = jumlah jawaban benar yang diperoleh siswa dari suatu item N = jumlah seluruh siswa
Skor maksimal = besar skor yang dituntut oleh suatu jawaban benar dari suatu item
Dari penghitungan indeks kesukaran kemudian soal dapat dikategorikan ke dalam soal sukar, sedang dan mudah. Berikut ini
adalah pengkategorian tingkat kesukaran soal menurut Mardap 2004:21:
Tabel 8: kategori tingkat kesukaran soal
Nilai P Kategori
P 0,3 Sukar
0,3 ≤ P ≤ 0,7 Sedang
P 0,7 Mudah
b Non tes
Penilaian non tes dilakukan berdasarkan indikator penelitian yang dikembangkan ke dalam rubrik penilaian. Indikator penilaian non
tes terdiri dari indikator aspek afektif dan indikator aspek psikomotorik. Berikut ini adalah indikator aspek afektif dan
psikomotorik: Tabel 9. Indikator afektif dan psikomotorik
No. Afektif
Psikomotorik
1. Menunjukkan ekspresi rasa
senang Merespon pertanyaan atau
materi 2.
Menunjukkan perhatian terhadap pelajaran
Keterlibatan siswa dalam diskusi kelompok
3.4.4. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen