penguasaan konsep dan nilai-nilai sesuai dengan tujuan dari penerapan pembelajaran
Jigsaw II
yang juga tujuan pembelajaran lebih kepada penguasaan konsep. Selain itu pendidikan kewarganegaraan juga dapat
digolongkan ke dalam lingkup ilmu sosial.
Jigsaw II
cocok diterapkan pada KD 4.1 Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama karena pada KD
tersebut tujuan pembelajarannya lebih kepada penguasaan konsep dan nilai-nilai. Materi KD 4.1 merupakan materi deskripsi yang cukup panjang
sehingga akan lebih mudah dipelajari apabila dilakukan pembelajaran dengan
Jigsaw II
karena nantinya materi yang panjang tesebut akan di bagi-bagi menjadi sub bab materi sehingga akan mempermudah siswa
dalam mempelajarinya.
2.2. Penelitian-penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1 Ambarwati 2012 melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan
Minat dan Prestasi Belajar menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Materi Sistem Pemerintahan pada Siswa Kelas
IV SD Kanisius Totongan Semester 2 Tahun Pelajaran 20112012”. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan minat dan prestasi
belajar siswa. Hal ini dibuktikan dari skor rerata minat siswa pada kondisi awal 9,91 mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 11,84
dan meningkat pada siklus II menjadi 14,34. Untuk prestasi belajar pada kondisi awal terdapat 30,43 siswa yang mencapai KKM dengan
nilai rerata kelas 60,65. Pada siklus I meningkat menjadi 86,95 dengan rerata kelas 71,73 dan mengalami peningkatan di akhir siklus
II menjadi 91,30 siswa yang mencapai KKM dengan nilai rerata kelas 73,56.
2 Isnandar 2012 melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan
Minat dan Prestasi Belajar menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw Materi Perjuangan dalam Mempertahankan
Kemerdekaan Indonesia pada Siswa Kelas VB SD Karitas Ngangklik Yogyakarta Tahun Pelajaran 20112012. Hasil penelitian menunjukkan
terjadi peningkatan minat dan prestasi belajar siswa di setap siklusnya. Skor awal minat belajar siswa adalah 37,87 minat belajar sedang
pada siklus I meningkat menjadi 64,42 minat belajar sedang dan pada siklus II menjadi 76,50 minat belajar tinggi. Prestasi belajar siswa
meningkat dari kondisi awal hanya 29,3 yang tuntas, meningkat pada siklus I menjadi 62,5 dan menjadi 83,3 pada akhir siklus II.
3 Nastiti 2012 melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Minat
dan Prestasi Belajar melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Materi Koperasi pada Siswa Kelas IV SD Kanisius Wirobrajan
Semester 2
Tahun Pelajaran
20112012 ”. Hasil penelitian
menunjukkan terjadi peningkatan minat dan prestasi belajar siswa. Hal tersebut dibuktikan dari hasil pengamatan minat kondisi awal 7,8
kriteria minat rendah naik di siklus I menjadi 11,48 kriteria minat cukup dan di akhir siklus II menjadi 13,5 kriteria minat tinggi.
Prestasi belajar juga mengalami peningkatan dari kondisi awal hanya 48,6 siswa yang mencapai KKM, meningkat pad siklus I menjadi
79,31 dan 86,20 pada siklus II. 4
Setyawati 2010 melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas IV dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Kondisi awal siswa hanya 13 atau 50 siswa yang tuntas, setelah dilakukan siklus I sebanyan 13
siswa atau 61,53 siswa yang mencapai ketuntasan. Sedangkan pada siklus II 20 siswa atau 76,9 siswa yang mencapai ketuntasan.
5 Sulianto, Joko dkk 2012 melakukan penelitian dengan judul
“Peningkatan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw
dalam Materi Bilangan Bulat Kelas IV Semester II SD Negeri Sumberejo I Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak Tahun Ajaran
20112012”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw
kelas IV semester II SD Negeri Sumberejo I tahun ajaran 20112012. Hasil penelitian menunjukan pada siklus I nilai terendah 10
dan tertinggi 100 dengan rata-rata 56,67. Siswa yang mencapai KKM sebanyak 36,7 11 siswa siswa yang tidak mencapai KKM 63,3
19 siswa. Pada siklus II nilai terendah 50 dan tertinggi 100 dengan rata-rata 70. Siswa yang mencapai KKM sebanyak 63,3 11 siswa
siswa yang tidak mencapai KKM 36,7 19 siswa. Pada siklus III nilai terendah 60 dan tertinggi 100 dengan rata-rata 78,33. Siswa yang
mencapai KKM sebanyak 90 27 siswa siswa yang tidak mencapai KKM 10 3 siswa. Dari data tersebut disimpulkan bahwa melalui
pembelajaran
Jigsaw
dapat meningkatkan hasil belajar dan siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran.
6 Widhiawatie dan Taat 2012 melakukan penelitian dengan judul
“Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik
Jigsaw
Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Mata Pelajaran Ips Kelas VIII C
SMP N 2 Ngaglik”. Hasil yang diperoleh dari hasil angket siklus I
64,7, siklus II 66,4 dan siklus III 67,6. Hasil obserfasi siklus I 58,3, siklus II 75 dan siklus III 83,3. Dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif teknik jigsaw dikolaborasikan dengan presentasi secara acak dan memberikan gambaran-gambaran
permasalahan dapat meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
Gambar 1. Literature map penelitian-penelitian sebelumnya
2.3. Kerangka Berpikir