Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

Gambar 1. Literature map penelitian-penelitian sebelumnya

2.3. Kerangka Berpikir

Kompetensi Dasar KD “4.1. mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama ” kelas V merupakan materi yang cukup sulit selain dikarenakan materi yang cukup banyak. Apabila pembelajaran materi ini dilakukan dengan model konvensional akan mematikan minat siswa. Siswa akan bosan dalam mengikuti pembelajaran sehingga akan berdampak pada kesulitan siswa dalam memahami materi tersebut, hal ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang tidak dapat mencapai KKM yaitu sebanyak 74 dari 27 siswa yang tidak tuntas 20 siswa tidak tuntas. Nilai rerata pada kelas tersebut 63 masih dibawah nilai KKM yaitu 75. Oleh karena itu Sulianto dkk. 2012 peningkatan hasil belajar, mata pelajaran Matematika, menggunakan tipe Jigsaw. Widhiawatie dan Wulandari 2012 peningkatan minat belajar, mata pelajaran IPS, menggunakan tipe Jigsaw. Nastiti 2012 peningkatan minat dan prestasi belajar, mata pelajaran PKn, menggunakan tipe Jigsaw. Setyawati 2010 peningkatan prestasi belajar, mata pelajaran IPA, menggunakan tipe Jigsaw, Isnandar 2012 peningkatan minat dan prestasi belajar, mata pelajaran IPS, menggunakan tipe Jigsaw. Ambarwati 2012 peningkatan minat dan prestasi belajar, mata pelajaran PKn, menggunakan tipe Jigsaw. Yang perlu diteliti peningkatan minat dan prestasi belajar, mata pelajaran PKn, menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw II seharusnya guru dapat lebih kreatif serta dapat menumbuhkan keaktivan siswa dalam belajar. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II akan menyajikan proses pembelajaran yang menyenangkan dan dapat menumbuhkan minat siswa dalam proses belajar mengajar, karena materi yang banyak tersebut nantinya akan dibagikan kepada seluruh siswa dalam satu kelompok kecil part learning. Setelah siswa mendalami materi yang diperolehnya masing-masing nantinya akan dipresentasikan kedalam kelompok sehingga dalam kelompok tersebut akan menjadi satu kesatuan materi yang utuh. Hal ini diharapkan akan membuat suasana pembelajaran akan lebih menyenangkan karena siswa tidak hanya mendengarkan guru yang ceramah dan juga dapat melatih tanggung jawab siswa terhadap materi yang diperolehnya. Peneliti memilih pembelajaran tipe Jigsaw II ini dikarenakan peneliti ingin mencoba memberikan solusi terhadap kegiatan pembelajaran. Dengan pembelajaran yang dapat menimbulkan minat siswa diharapkan siswa semakin termotivasi dalam belajar, sehingga prestasi belajar siswa pun akan meningkat. Dengan menerapkan pembelajaran tipe Jigsaw II pada pembelajaran PKn, diharapkan minat dan prestasi belajar siswa SD N Kledokan kelas V akan meningkat.

2.4. Hipotesis Tindakan