No Siswa Nilai
Tuntas Tidak
Tuntas
18. 70
V 19.
90 V
20. 70
V 21.
85 V
22. 75
V 23.
65 V
24. 75
V 25.
55 V
26. 65
V 27.
65 V
Jumlah 1710
7 20
Rerata
63 -
-
Persentase -
26 74
Berdasarkan data diatas dapat ditarik kesipulan, dari 27 siswa terdapat 74 20 siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM 75, dan
hanya terdapat 26 7 siswa yang dinyatakan tuntas dalam materi tersebut. Nilai rerata dari seluruh siswa yang ada di kelas tersebut hanya
63 masih dibawah nilai KKM yaitu 75.
4.1.2. Siklus I
4.1.2.1.Perencanaan Tindakan
Sebelum melakukan
tindakan, terlebih
dahulu peneliti
mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dan akan digunakan dalam penelitian. Dalam perencanaan di siklus I ini peneliti
mempersiapkan materi mengenai keputusan bersama, membuat silabus dan RPP, menyiapkan lembar pengamatan minat siswa, lembar kuesioner
minat dan tes prestasi belajar yang sudah diuji validitas, serta menentukan jadwal pelaksanaan.
4.1.2.2.Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan belajar mengajar siklus I tindakan 1 dilaksanakan pada hari Jumat, 22 Maret 2013 dengan berpedoman pada RPP yang
sebelumnya sudah disiapkan oleh peneliti. Materi yang akan dipelajari pada pertemuan kali ini adalah mengenal keputusan bersama.
Pembelajaran dilaksanakan dengan model kooperatif tipe
Jigsaw II
. Kegiatan awal yang dilakukan adalah apersepsi, guru memberikan
pertanyaan “apakah ada diantara kalian yang pernah mengambil keputusan?”. Kemudian guru mengaitkan apersepsi dengan materi yang
akan dipelajari pada pertemuan kali ini yaitu mengenai keputusan bersama.
Selanjutnya guru memberikan penjelasan secara singkat garis besar materi yang akan dipelajari pada pertemuan kali ini yaitu pengertian
keputusan bersama, bentuk-bentuk keputusan bersama, hal-hal yang harus diperhatikan dalam musyawarah, manfaat musyawarah dan tata cara
musyawarah. Kegiatan dialnjutkan dengan pembagian kelompok kecil, kelas dibagi menjadi 6 kelompok kelompok A, B, C, D, E, dan F setiap
kelompok terdiri dari 5 siswa A1, A2, A3, A4, dan A5. Masing-masing anggota dalam satu kelompok mendapatkan sub bab materi yang berbeda-
beda sesuai dengan nomor yang diperolehnya. Anggota kelompok yang mendapatkan nomor 1 memperoleh materi mengenai “pengertian
keputusan bersama”, nomor 2 “bentuk-bentuk keputusan bersama”, nomor 3 “hal-hal yang harus diperhatikan dalam musyawarah”, nomor 4 “manfaat
musyawarah” dan nomor 5 “tata cara musyawarah”. Setiap anggota kelompok diminta untuk mendalami materi yang didapatnya dengan
berdiskusi bersama siswa dari kelompok lain yang mendapatkan materi sama kelompok ahli. Kegiatan diskusi dibantu dengan pertanyaan yang
ada dalam LKS dan ringkasan materi. Setelah diskusi dalam kelompok ahli selesai siswa kembali ke
kelompok asal dan dilanjutkan dengan
sharing
kepada teman satu kelompok secara bergantian sesuai dengan materi masing-masing sehingga
diperoleh satu kesatuan materi yang utuh. Siswa dipersilahkan untuk saling tanya jawab di dalam kelompok agar seluruh anggota kelompok
benar-benar memahami keutuhan materi. Siswa juga dipersilahkan untuk bertanya jawab kepada guru jika masih ada materi yang belum dimengerti.
Kegiatan belajar mengajar siklus I tindakan 2 dilaksanakan pada Senin, 25 Maret 2013 dengan berpedoman pada RPP yang sebelumnya
sudah disiapkan oleh peneliti. Pada pertemuan ke dua ini pembelajaran juga dilaksanakan dengan model kooperatif tipe
Jigsaw II
. Materi pembelajaran masih melanjutkan pertemuan yang sebelumnya yaitu
mengenai keputusan bersama. Kegiatan awal yang dilaksanakan adalah apersepsi dengan
memberikan pertanyaan “siapa yang dapat menjelaskan pengertian musyawarah?” kegiatan ini bertujuan untuk menguji ingatan siswa
mengenai materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Setelah itu kegiatan belajar mengajar dilanjutkan dengan penjelasan secara
singkat mengenai materi “keputusan bersama” yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya untuk membantu siswa mengingat kembali.
Kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab antara siswa dengan guru mengenai materi “keputusan bersama” untuk menindak lanjuti jika masih
ada materi yang belum jelas. Jika terdapat pertanyaan dari siswa kelompok lain dipersilahkan untuk membantu menjawab apabila seluruh siswa tidak
dapat menjawab kemudian guru membantu memberikan jawaban dan menindak lanjutinya. Setelah tidak ada pertanyaan lagi dari siswa kegiatan
dilanjutkan dengan mengerjakan soal evaluasi dan mengisi lembar kuesioner minat siswa.
4.1.2.3.Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan pada siklus I merupakan pengamatan untuk mengamati proses pembelajaran dan hasil belajar. Pengamatan hasil
belajar meliputi pengamatan peningkatan minat belajar dan prestasi belajar siswa. Minat belajar siswa diukur dengan kuesioner minat siswa dan
pengamatan minat siswa. Prestasi belajar siswa diukur dengan soal objektif dan rubrik penilaian. Berikut ini adalah data yang diperoleh pada
siklus I: a
Pengamatan Proses Pembelajaran Dari hasil pengamatan proses pembelajaran menunjukkan
bahwa pelaksanaan proses pembelajaran sudah berjalan sesuai dengan yang direncanakan di RPP. Meskipun sudah berjalan sesuai dengan
yang direncanakan, namun masih terdapat beberapa kendala. Kendala
yang dialami antara lain waktu pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan setelah pelajaran olahraga membuat siswa terlihat seperti
kepanasan sehingga siswa tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan maksimal. Selain itu juga terdapat kendalah terhadap penataan bangku
yang cukup mengganggu aktivitas siswa. b
Pengamatan Hasil Belajar 1
Minat Belajar Pengamatan minat belajar siswa diperoleh dua data yaitu
dari hasil lembar pengamatan dan dari angket yang disebarkan kepada siswa, berikut ini adalah rangkuman data hasil pengamatan
minat belajar: Tabel 27. Capaian Minat belajar siswa siklus I
No Siswa Pengamatan Kuesioner
Rerata Keterangan
Minat
1. 60
86 73
Tinggi 2.
60 79
69 Tinggi
3. 80
68 74
Tinggi 4.
60 85
73 Tinggi
5. 70
80 75
Tinggi 6.
75 73
74 Tinggi
7. 65
76 71
Tinggi 8.
60 76
68 Tinggi
9. 80
76 78
Tinggi 10.
85 81
83 Sangat Tinggi
11. 60
96 78
Tinggi 12.
70 78
74 Tinggi
13. 65
71 68
Tinggi 14.
75 71
73 Tinggi
15 65
84 74
Tinggi 16.
80 84
82 Sangat Tinggi
17. 65
68 66
Tinggi
No Siswa Pengamatan Kuesioner
Rerata Keterangan
Minat
18. 70
88 79
Tinggi 19.
60 84
72 Tinggi
20. 75
81 78
Tinggi 21.
65 79
72 Tinggi
22. 75
70 73
Tinggi 23.
Tidak masuk 24.
65 79
72 Tinggi
25. 80
75 78
Tinggi 26.
65 88
76 Tinggi
27. 60
70 65
Sedang 28.
80 71
76 Tinggi
29. 65
80 73
Tinggi 30.
75 70
73 Tinggi
31. 60
74 67
Tinggi 32.
70 86
78 Tinggi
33. 75
70 73
Tinggi Rerata
74 Tinggi
Dari tabel di atas didapat gambaran bahwa dari 32 siswa terdapat 1 siswa yag dikategorikan minat sedang, 29 siswa
dikategorikan minat belajar tinggi dan 2 siswa dikategorikan minat belajar sangat tinggi. Rerata skor akhir minat siswa di siklus I
adalah 74 termasuk ke dalam kategori minat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan minat siswa masih belum
memuaskan karena skor akhir minat siswa masih belum memenuhi target di akhir siklus yaitu 80.
Peningkatan minat siswa yang belum memenuhi target mungkin disebabkan karena siswa terlihat masih malu-malu saat
berdiskusi dengan kelompok mereka, selain itu juga terdapat
kelompok yang hanya bergantung pada salah satu anggota kelompok saat mengerjakan lembar kerja siswa.
2 Prestasi Belajar
Pada akhir siklus pertama ini peneliti juga memberikan soal evaluasi di akhir siklus yang akan digunakan untuk mengukur
peningkatan prestasi siswa dalam belajar PKn materi “keputusan
bersama”. Berikut ini adalah data yang diperoleh dari hasil evaluasi siswa di akhir siklus pertama:
Tabel 28. Capaian Prestasi belajar siswa siklus I
No Siswa Nilai
Tuntas Tidak
Tuntas
1. 57
V 2.
66 V
3. 71
V 4.
51 V
5. 55
V 6.
63 V
7. 53
V 8.
51 V
9. 80
V 10.
82 V
11. 63
V 12.
73 V
13. 77
V 14.
78 V
15 77
V 16.
86 V
17. 65
V 18.
76 V
19. 69
V 20.
81 V
21. 62
V 22.
81 V
23. Tidak masuk
24. 77
V 25.
83 V
26. 62
V
No Siswa Nilai
Tuntas Tidak
Tuntas
27. 60
V 28.
83 V
29. 53
V 30.
81 V
31. 51
V 32.
82 V
33. 75
V
Jumlah 2224
15 17
Rerata
70 -
-
Persentase -
47 53
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat perolehan skor prestasi siswa di siklus I. Dari 32 siswa terdapat 47 15 siswa
yang mendapatkan nilai di bawah KKM 75, dan terdapat 537 17 siswa yang dinyatakan tuntas dalam materi tersebut. Jumlah siswa
yang dinyatakan tuntas belum memenuhi target di akhir siklus yaitu sebanyak 65. Untuk nilai rerata dari seluruh siswa yang ada
di kelas tersebut 70 juga belum memenuhi target di akhir siklus yaitu 75. Hal ini mungkin dikarenakan siswa kurang mendalami
materi dikarenakan jumlah soal LKS yang terlalu banyak, ini yang justru membuat siswa terburu-buru untuk mengerjakan soal yang
lainya dan kurang berkonsentrasi untuk memahami materi yang terkandung di dalamnya.
Untuk melihat peningkatan prestasi belajar siswa, peneliti juga menggunakan perolehan poin berdasarkan kriteria pensekoran
Jigsaw II
. Pada siklus I pensekoran tersebut dicari berdasarkan selisih skor dasar yang diambil dari nilai siswa pada KD
sebelumnya dan skor kuis yang diambil dari skor tes evaluasi
diakhir siklus I. Dari selisih skor tersebut dapat ditentukan berapakah skor kemajuan yang didapat setiap siswa. Berikut ini
adalah pensekoran peningkatan prestasi individu dan kelompok berdasarkan kriteria pensekoran
Jigsaw II.
Tabel 29. Peningkatan poin prestasi siswa siklus I dalam proses
Jigsaw II
No Siswa
Nilai Dasar
Nilai Kuis
Peningkatan nilai
Poin Keterangan
1.
72 57
-15
5
Tidak meningkat 2.
68 66
-2
10
Tidak meningkat 3.
70 71
1
20
Meningkat 4.
65 51
-14
5
Tidak meningkat 5.
66 55
-11
5
Tidak meningkat 6.
70 63
-7
10
Tidak meningkat 7.
67 53
-14
5
Tidak meningkat 8.
60 51
-9
10
Tidak meningkat 9.
77 80
3
20
Meningkat 10.
75 82
7
20
Meningkat 11.
74 63
-11
5
Tidak meningkat 12.
67 73
6
20
Meningkat 13.
75 77
2
20
Meningkat 14.
85 78
-7
10
Meningkat 15.
70 77
7
20
Meningkat 16.
79 86
7
20
Meningkat 17.
69 65
-4
10
Tidak meningkat 18.
82 76
-6
10
Tidak meningkat 19.
80 69
-11
5
Tidak meningkat 20.
75 81
6
20
Meningkat 21.
80 62
-18
5
Tidak meningkat 22.
76 81
5
20
Meningkat 23.
55
Tidak masuk 24.
79 77
-2
10
Tidak meningkat 25.
78 83
5
20
Meningkat 26.
69 62
-7
10
Tidak meningkat 27.
68 60
-8
10
Tidak meningkat 28.
74 83
9
20
Meningkat 29.
68 53
-15
5
Tidak meningkat 30.
70 81
11
30
Meningkat 31.
70 51
-19
5
Tidak meningkat 32.
78 82
4
20
Meningkat 33.
69 75
6
20
Meningkat
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat kemajuan prestasi belajar setiap individu. Dari 32 siswa yang mengikuti siklus I
terdapat 47 15 siswa yang mengalami peningkatan prestasi dan terdapat 53 16 siswa yang prestasinya tidak mengalami
peningkatan. Dari poin kemajuan yang diperoleh siswa juga dapat dilihat
kemajuan kelompok. Hal ini dilakukan untuk melihat kelompok yang sudah mengalami kemajuan dan mana kelompok yang belum
mengalami kemajuan. Selain itu hal ini juga dilakukan untuk memberikan pengakuan kelompok agar siswa lebih termotifasi
dalam belajar. Berikut ini adalah poin kemajuan kelompok dan pemberian penghargaan setiap kelompok:
Tabel 30. Peningkatan poin prestasi kelompok siklus I dalam proses
Jigsaw II
kelompok siswa
kemajuan individu
kemajuan kelompok
pengakuan kelompok
A No 14
10 13
Good Team No 10
20 No 5
5 No 20
20 No 6
10
B No 18
10 10
Good Team No 19
5 No 1
5 No 4
5 No 30
30 No 7
5 C
No 24 10
17 Great Team
No 32 20
No 12 20
No 28 20
kelompok siswa
kemajuan individu
kemajuan kelompok
pengakuan kelompok
No 8 10
No 15 20
D No 16
20 12
Good Team No 23
Tidak masuk
No 17 10
No 11 5
No 9 20
No 29 5
E No 13
20 15
Good Team No 3
20 No 25
20 No 31
5 No 26
10
F No 22
20 13
Good Team No 27
10 No 2
10 No 21
5 No 33
20 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kelompok C yang
memperoleh kemajuan tertinggi yaitu 17 poin sehingga berhak mendapat penghargaan sebagai
Great Team.
Kelompok A, B, D, E, dan F termasuk kelompok
“Good Team”. Dari semua kelompok “Good Team”, kelompok yang memperoleh poin kemajuan paling
rendah adalah kelompok B.
4.1.2.4.Refleksi
Refleksi yang dilakukan pada pelaksanaan siklus I mencakup dua hal yaitu refleksi proses pembelajaran dan hasil belajar. Berikut ini adalah
hasil refleksi siklus I:
a Refleksi Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran mengalami kendala pada waktu pelaksanaan yang dilakukan setelah pelajaran olahraga sehingga
membuat siswa kepanasan dan sulit untuk mengikuti pembelajaran dengan maksimal. Strategi untuk mengatasi permasalahan adalah
dengan mengganti waktu pembelajaran pada jam pertama pada hari senin setelah upacara bendera sehingga siswa mudah berkonsentrasi.
Penataan bangku yang terlalu sempit juga membuat siswa kesulitan dalam bergerak atau berpindah kelompok
kelompok ahli dan asal.
Strategi untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menata meja dan kursi dengan jarak yang lebih berjauhan dan
meletakan meja yang tidak terpakai di belakang sehingga siswa memiliki ruang gerak yang cukup.
b Refleksi Hasil Belajar
Refleksi hasil belajar dibagi menjadi dua yaitu refleksi minat dan prestasi. Berikut ini adalah refleksi hasil belajar:
1 Minat Belajar
Minat belajar siswa sudah mengalami peningkatan di akhir siklus I. Meskipun minat belajar siswa sudah mengalami
peningkatan namun belum berhasil mencapai target siklus I. hal ini dikarenakan terjadi kendala saat pelaksanaan siklus I. Kendala
yang dialami adalah pada saat diskusi kelompok terdapat kelompok yang hanya bergantung pada salah satu anggota kelompok. Hal ini
menunjukan minat siswa dalam mendalami materi belum maksimal. Strategi untuk mengatasi permasalahan ini adalah
dengan cara memberikan pengarahan kepada para siswa untuk mau bekerjasama karena untuk mendapatkan keutuhan materi seluruh
anggota kelompok harus saling bekerjasama. 2
Prestasi Belajar Prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan di akhir
siklus I. Rerata kelas telah mencapai target siklus I yang diinginkan, namun persentase siswa yang mencapai KKM belum
mencapai target yang ditentukan. Hal ini terjadi dikarenakan terdapat kendala yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Kendala yang dialami adalah siswa sepertinya masih malu dalam berdiskusi kelompok. Hal ini menyebabkan siswa kurang maksimal
dalam mendalami materi. Strategi untuk mengatasi permasalahan adalah dengan cara memberikan pengarahan kepada siswa untuk
lebih percaya diri saat mengikuti pembelajaran. Karena peningkatan minat belajar dan prestasi belajar siswa masih
belum mencapai target akhir siklus II yang diharapkan maka pembelajaran akan dilanjutkan pada siklus II. Pembelajaran pada siklus II
akan mengalami beberapa perbaikan untuk lebih dapat meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa. Perbaikan yang dilakukan sebagai
strategi untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada siklus II yaitu dengan menata ruangan kelas agar siswa mudah berpindah kelompok,
menganti jam pelajaran pada jam pertama, dan pengelolaan kelompok yang lebih baik.
4.1.3. Siklus II