menganti jam pelajaran pada jam pertama, dan pengelolaan kelompok yang lebih baik.
4.1.3. Siklus II
4.1.3.1.Perencanaan Tindakan
Persiapan yang dilakukan peneliti pada siklus II tidak jauh berbeda dengan siklus I peneliti mempersiapkan materi mengenai keputusan
bersama, membuat silabus dan RPP, menyiapkan lembar pengamatan minat siswa, lembar kuesioner minat dan tes prestasi belajar yang sudah
diuji validitas, serta menentukan jadwal pelaksanaan.
4.1.3.2.Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan belajar mengajar siklus II tindakan 1 dilaksanakan pada hari Senin, 8 April 2013 dengan berpedoman pada RPP yang sebelumnya
sudah disiapkan oleh peneliti. Materi yang akan dipelajari pada siklus II ini melanjutkan materi dari siklus I yaitu mengenai keputusan bersama.
Pembelajaran dilaksanakan dengan model kooperatif tipe
Jigsaw II
. Pada siklus II ini peneliti mengubah penataan meja dan kursi dengan jarak yang
cukup berjauhan hal ini dilakukan agar siswa tidak berdesak-desakan saat berpindah kelompok dan beraktivitas di dalam kelompok. Pelaksanaan
siklus II ini dilakukan pada pagi hari setelah selesai upacara bendera, hal ini dilakukan agar kondisi siswa masih segar saat mengikuti pelajaran
dibandingkan pada pelaksanaan siklus I yang dilakukan pada siang hari. LKS yang digunakan pada siklus II ini soal yang digunakan untuk
membantu siswa dalam berdiskusi jumlahnya dikurangi hal ini dilakukan
berdasarkan perbaikan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan pada siklus I.
Kegiatan awal yang dilakukan mengulang materi yang sudah dipelajari sebelumnya kemudian mengaitkanya dengan materi yang akan
dipelajari. Sebelum masuk kegiatan inti guru memberikan pengarahan kepada siswa untuk lebih mau bekerjasama dalam kelompok masing-
masing agar siswa dapat belajar dengan maksimal serta memperoleh nilai yang maksimal baik bagi siswa yang belum mencapai nilai KKM pada
siklus I maupun yang sudah tuntas mencapai KKM pada siklus I. Selanjutnya guru memberikan penjelasan secara singkat garis besar
materi yang akan dipelajari pada pertemuan kali ini yaitu sikap yang harus dikembangkan dalam bermusyawarah, pengertian suara terbanyak
voting
, hal-hal yang harus diperhatikan dalam
voting
, dan macam-macam
voting
. Kegiatan dilanjutkan dengan pembagian kelompok kecil, kelas dibagi menjadi 6 kelompok kelompok A, B, C, D, E, dan F setiap
kelompok terdiri dari 5 siswa A1, A2, A3, A4, dan A5. Masing-masing anggota dalam satu kelompok mendapatkan sub bab materi yang berbeda-
beda sesuai dengan nomor yang diperolehnya. Anggota kelompok yang mendapatkan nomor 1 memperoleh materi men
genai “sikap yang harus dikembangkan dalam bermusyawarah
”, nomor 2 “pengertian suara terbanyak
voting
”, nomor 3 “hal-hal yang harus diperhatikan dalam
voting
”, nomor 4 “
voting
terbuka ” dan nomor 5 “
voting
tertutup ”. Setiap
anggota kelompok diminta untuk mendalami materi yang didapatnya
dengan berdiskusi bersama siswa dari kelompok lain yang mendapatkan materi sama kelompok ahli. Kegiatan diskusi dibantu dengan pertanyaan
yang ada dalam LKS dan ringkasan materi. Setelah diskusi dalam kelompok ahli selesai siswa kembali ke
kelompok asal dan dilanjutkan dengan sharing kepada teman satu kelompok secara bergantian sesuai dengan materi masing-masing sehingga
diperoleh satu kesatuan materi yang utuh. Siswa dipersilahkan untuk saling tanya jawab di dalam kelompok agar seluruh anggota kelompok
benar-benar memahami keutuhan materi. Siswa juga dipersilahkan untuk bertanya jawab kepada guru jika masih ada materi yang belum dimengerti.
Kegiatan belajar mengajar siklus II tindakan 2 dilaksanakan pada Jumat, 12 April 2013 dengan berpedoman pada RPP yang sebelumnya
sudah disiapkan oleh peneliti. Materi yang akan dipelajari pada pertemuan kali ini adalah mengenal keputusan bersama. Pada pertemuan ke dua ini
pembelajaran juga dilaksanakan dengan model kooperatif tipe
Jigsaw II
. Kegiatan awal yang dilaksanakan adalah apersepsi dengan
memberikan pertanyaan “siapa yang dapat menjelaskan pengertian suara terbanyak atau
voting
?” kegiatan ini bertujuan untuk menguji ingatan siswa mengenai materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
Setelah itu kegiatan belajar mengajar dilanjutkan dengan penjelasan secara singkat mengenai materi “keputusan bersama” yang
sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya untuk membantu siswa mengingat kembali. Kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab antara siswa
dengan guru mengenai materi “keputusan bersama” untuk menindak lanjuti jika masih ada materi yang belum jelas. Jika terdapat pertanyaan
dari siswa kelompok lain dipersilahkan untuk membantu menjawab apabila seluruh siswa tidak dapat menjawab kemudian guru membantu
memberikan jawaban dan menindak lanjutinya. Setelah tidak ada pertanyaan lagi dari siswa kegiatan dilanjutkan dengan mengerjakan soal
evaluasi dan mengisi lembar kuesioner minat siswa.
4.1.3.3.Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan siklus I yaitu pengamatan untuk mengamati proses pembelajaran dan hasil belajar.
Pengamatan hasil belajar meliputi pengamatan peningkatan minat belajar dan prestasi belajar siswa. Minat belajar siswa diukur dengan kuesioner
minat siswa dan pengamatan minat siswa. Prestasi belajar siswa diukur dengan soal objektif dan rubrik penilaian. Berikut ini adalah data yang
diperoleh pada siklus II: a
Pengamatan Proses Pembelajaran Dari hasil pengamatan proses pembelajaran menunjukkan
bahwa pelaksanaan proses pembelajaran sudah berjalan sesuai dengan yang direncanakan di RPP. Kendala yang dihadapi pada siklus I sudah
teratasi hanya saja pada siklus II ini waktu pembelajaran lima menit melebihi batas waktu yang direncanakan.
b Pengamatan Hasil Belajar
1 Minat Belajar
Pengamatan minat belajar siswa diperoleh dua data yaitu dari hasil lembar pengamatan dan dari angket yang disebarkan
kepada siswa, berikut ini adalah rangkuman data hasil pengamatan minat belajar:
Tabel 31. Capaian Minat belajar siswa siklus II
No Siswa
Pengamatan Kuesioner
Rerata Keterangan
Minat
1. 70
71 71
Tinggi 2.
75 76
76 Tinggi
3. 80
80 80
Tinggi 4.
75 84
79 Tinggi
5. 75
74 74
Tinggi 6.
85 74
79 Tinggi
7. 70
79 74
Tinggi 8.
80 69
74 Tinggi
9. 85
86 86
Sangat Tinggi 10.
85 86
86 Sangat Tinggi
11. 80
90 85
Sangat Tinggi 12.
80 93
86 Sangat Tinggi
13. 85
78 81
Sangat Tinggi 14.
85 74
79 Tinggi
15 80
96 88
Sangat Tinggi 16.
90 91
91 Sangat Tinggi
17. 80
83 81
Sangat Tinggi 18.
75 94
84 Sangat Tinggi
19. 70
85 78
Tinggi 20.
90 88
89 Sangat Tinggi
21. 70
89 79
Tinggi 22.
80 84
82 Sangat Tinggi
23. Tidak masuk
24. 85
86 86
Sangat Tinggi 25.
80 83
81 Sangat Tinggi
26. 80
84 82
Sangat Tinggi
No Siswa
Pengamatan Kuesioner
Rerata Keterangan
Minat
27. 80
70 75
Tinggi 28.
80 85
83 Sangat Tinggi
29. Tidak masuk
30. 80
71 76
Tinggi 31.
80 84
82 Sangat Tinggi
32. 80
95 88
Sangat Tinggi 33.
80 79
79 Tinggi
Rerata 81
Sangat Tinggi Dari tabel di atas didapat dijelaskan bahwa dari 31 siswa
terdapat 14 siswa yang dikategorikan minat belajar tinggi dan terdapat 17 siswa yang dikategorikan minat belajar sangat tinggi.
Rerata skor akhir minat siswa di siklus II adalah 81. Hal ini menunjukkan bahwa minat siswa mengalami peningkatan dari
siklus I yaitu 74 termasuk ke dalam kategori tinggi. Skor akhir minat siswa sudah memenuhi target di akhir siklus kedua yaitu 81.
Skor akhir minat siswa di siklus II adalah 81 termasuk ke dalam kategori minat sangat tinggi.
Kendala yang dialami pada siklus I sudah teratasi pada siklus II ini. Pada siklus II seluruh siswa sudah terlibat dalam
kegiatan berdiskusi bersama kelompok. Siswa tidak hanya bergantung kepada salah seorang siswa saja, selain itu sepertinya
siswa sudah lebih berani dan tidak malu-malu saat berdiskusi. 2
Prestasi Belajar Pada akhir siklus kedua ini peneliti juga memberikan soal
evaluasi di akhir siklus yang akan digunakan untuk mengukur
peningkatan prestasi siswa dalam belajar PKn materi “keputusan
bersama”. Berikut ini adalah data yang diperoleh dari hasil evaluasi siswa di akhir siklus kedua:
Tabel 32. Capaian Prestasi belajar siswa siklus II
No Siswa Nilai
Tuntas Tidak Tuntas
1. 67
V 2.
78 V
3. 71
V 4.
72 V
5. 66
V 6.
79 V
7. 67
V 8.
68 V
9. 85
V 10.
82 V
11. 80
V 12.
80 V
13. 88
V 14.
79 V
15 80
V 16.
84 V
17. 68
V 18.
75 V
19. 85
V 20.
84 V
21. 79
V 22.
80 V
23. Tidak masuk
24. 85
V 25.
77 V
26. 89
V 27.
77 V
28. 83
V 29.
Tidak masuk 30.
74 V
31. 71
V 32.
83 V
33. 74
V
Jumlah 2410
21 10
Rerata 78
- -
Persentase -
68 32
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 32 siswa terdapat terdapat 32 10 siswa yang mendapatkan nilai dibawah
KKM 75, dan terdapat 68 21 siswa yang dinyatakan tuntas dalam materi tersebut. Jumlah siswa yang dinyatakan tuntas sudah
mencapai target di akhir siklus kedua yaitu sebanyak 65. Untuk nilai rerata dari seluruh siswa yang ada di kelas tersebut 78 sudah
memenuhi target di akhir siklus kedua yaitu mendapatkan nilai rerata 75. Hal ini mungkin dikarenakan permasalahan yang muncul
pada siklus I sudah teratasi sehingga siswa menjadi lebih fokus dalam pembelajaran dan berdiskusi baik dalam kelompok ahli
maupun kelompok asal. Untuk melihat peningkatan prestasi belajar siswa, peneliti
juga menggunakan perolehan poin berdasarkan kriteria pensekoran
Jigsaw II
. Pada siklus II pensekoran tersebut dicari berdasarkan selisih skor dasar yang diambil dari skor tes evaluasi diakhir siklus
I dan skor kuis yang diambil dari skor tes evaluasi diakhir siklus II. Dari selisih skor tersebut dapat ditentukan berapakah skor
kemajuan yang didapat setiap siswa. Berikut ini adalah pensekoran peningkatan prestasi individu dan kelompok berdasarkan kriteria
pensekoran
Jigsaw II:
Tabel 33. Peningkatan poin prestasi siswa siklus II dalam proses
Jigsaw II
No Siswa
Nilai Dasar
Nilai Kuis
Peningkatan nilai
Poin Keterangan
1. 57
67 10
20 Meningkat
2. 66
78 12
30 Meningkat
3. 71
71 20
Tidak meningkat 4.
51 72
21 30
Meningkat 5.
55 66
11 30
Meningkat 6.
63 79
16 30
Meningkat 7.
53 67
14 30
Meningkat 8.
51 68
17 30
Meningkat 9.
80 85
5 20
Meningkat 10.
82 82
20 Tidak meningkat
11. 63
80 17
30 Meningkat
12. 73
80 7
20 Meningkat
13. 77
88 11
30 Meningkat
14. 78
79 1
20 Meningkat
15. 77
80 3
20 Meningkat
16. 86
84 -2
10 Tidak meningkat
17. 65
68 3
20 Meningkat
18. 76
75 -1
10 Tidak meningkat
19. 69
85 16
30 Meningkat
20. 81
84 3
20 Meningkat
21. 62
79 17
30 Meningkat
22. 81
80 -1
10 Tidak meningkat
23. Tidak masuk
24. 77
85 8
20 Meningkat
25. 83
77 -6
10 Tidak meningkat
26. 62
89 27
30 Meningkat
27. 60
77 17
30 Meningkat
28. 83
83 20
Tidak meningkat 29.
Tidak masuk 30.
81 74
-7 10
Tidak meningkat 31.
51 71
20 30
Meningkat 32.
82 83
1 20
Meningkat 33.
75 74
-1 10
Tidak meningkat Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat kemajuan prestasi
belajar setiap individu. Dari 31 siswa yang mengikuti siklus II terdapat 71 22 siswa yang mengalami peningkatan prestasi dan
terdapat 29 9 siswa yang prestasinya tidak mengalami peningkatan.
Dari poin kemajuan yang diperoleh siswa juga dapat dilihat kemajuan kelompok. Hal ini dilakukan untuk melihat kelompok
yang sudah mengalami kemajuan dan mana kelompok yang belum mengalami kemajuan. Selain itu hal ini juga dilakukan untuk
memberikan pengakuan kelompok agar siswa lebih termotifasi dalam belajar. Berikut ini adalah poin kemajuan kelompok dan
pemberian penghargaan setiap kelompok: Tabel 34. Peningkatan poin prestasi kelompok siklus I dalam
proses
Jigsaw II
kelompok siswa
kemajuan individu
kemajuan kelompok
pengakuan kelompok
A No 14
20 24
Super Team No 10
20 No 5
30 No 20
20 No 6
30
B No 18
10 22
Super Team No 19
30 No 1
20 No 4
30 No 30
10 No 7
30
C No 24
20 22
Super Team No 32
20 No 12
20 No 28
20 No 8
30 No 15
20 D
No 16 10
20 Great Team
No 23
Tidak masuk
No 17 20
kelompok siswa
kemajuan individu
kemajuan kelompok
pengakuan kelompok
No 11 30
No 9 20
No 29
Tidak masuk
E No 13
30 24
Super Team No 3
20 No 25
10 No 31
30 No 26
30
F No 22
10 22
Super Team No 27
30 No 2
30 No 21
30 No 33
10 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kelompok D yang
memperoleh kemajuan terendah yaitu 20 poin sehingga berhak mendapat penghargaan sebagai
Great Team.
Kelompok A, B, C, E, dan F mengalami kemajuan sehingga dikategorikan kelompok
“
Super
Team”. Dari semua kelompok “
Super Team
”, kelompok yang memperoleh poin kemajuan paling tinggi adalah kelompok A
dan E yang sama-sama mendapatkan poin kemajuan 24.
4.1.3.4.Refleksi
Refleksi yang dilakukan pada pelaksanaan siklus II tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan pada siklus I, yaitu mencakup dua hal
yaitu refleksi proses pembelajaran dan hasil belajar. Berikut ini adalah hasil refleksi siklus I:
a Refleksi Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus II ini dinilai sudah baik dan sesuai dengan yang direncanakan di RPP walaupun waktu
pelaksanaanya lima menit melebihi waktu yang direncanakan. Siswa juga terlihat lebih maksimal dalam mengikuti pembelajaran mungkin
ini dikarenakan pembelajaran dilakukan pada jam pertama setelah upacara bendera. Pergerakan siswa saat pembelajaran juga dinilai
sudah lancar hal ini mungkin dikarenakan siswa tidak terhalang dengan penataan meja dan kursi yang berjarak terlalu sempit.
b Refleksi Hasil Belajar
Refleksi hasil belajar dibagi menjadi dua yaitu refleksi minat dan prestasi. Berikut ini adalah refleksi hasil belajar:
1 Minat Belajar
Minat belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan. Selain itu permasalahan yang terjadi pada siklus I sudah tidak
nampak lagi pada siklus II. Kelebihan pada siklus II menurut saya seluruh siswa sudah terlibat dalam kegiatan berdiskusi bersama
kelompok. Siswa tidak hanya bergantung kepada salah seorang siswa saja, hal ini disebabkan karena siswa sudah menyadari jika
mereka tidak sungguh-sungguh berdiskusi dalam kelompok ahli akan menyebabkan kelompok asalnya tidak dapat mengerjakan
LKS yang diberikan guru. Siswa sudah dapat menjalankan tanggung jawab untuk mendalami sub bab yang diperolehnya.
2 Prestasi Belajar
Prestasi belajar siklus II meningkat sesuai dengan yang diharapkan . hal ini mungkin terjadi karena pada saat berdiskusi
bersama kelompok sudah nampak siswa yang bertanya, berpendapat serta bersama-sama memecahkan kesulitan yang
dihadapai. kegiatan ini menunjukkan bahwa siswa mau mengembangkan pengetahuan terkait dengan materi yang
dipelajari yaitu tentang keputusan bersama. Hal ini mungkin yang menyebabkan kenapa prestasi belajar siswa dapat meningkat.
Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian siklus II skor akhir minat belajar dan prestasi belajar siswa sudah mengalami peningkatan. Karena
peningkatan minat belajar dan prestasi belajar siswa sudah mencapai target yang diharapkan di akhir siklus yaitu minat belajar 81 termasuk kategori
tinggi. Prestasi belajar diperoleh nilai rerata siswa 78 serta persentase ketuntasan 67,7 maka peneliti memutuskan untuk menghentikan
penelitian pada siklus II.
4.2. Pembahasan