F. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 7 pertemuan mulai tanggal 11 Mei 2013 sampai dengan 28 Mei 2013.
2. Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII SMP Budi Mulia yang terletak di Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman DI
Yogyakarta. Pada awalnya sekolah ini berdiri dengan nama SMP Santo
Yusup Pada tahun 1956 yang berada di komplek Gereja Klepu. Sekolah ini masuk sore hari menempati gedung SMP Kanisius Klepu
dibawah naungan Yayasan Pengurus Gereja dan Papa Miskin PGPM. Pada bulan Juli 1980 SMP Santo Yusup dipindahkan di
Padon, Sendangrejo, Minggir, menempati gedung SPG Albertus yang sekarang dijadikan asrama. Kepala Sekolah saat itu Ibu Fr. Muryati.
Pada tahun 1983, SMP Santo Yusup dan SPG Albertus diambil alih oleh Yayasan Budi Mulia dan kemudian berganti nama
menjadi SMP Budi Mulia Minggir dan SPG Budi Mulia. Kepala Sekolah dipimpin oleh Br. Benediktus Dwi Sutanto. Pada tahun 1985,
SMP Budi Mulia dibuatkan gedung baru bersebelahan dengan SPG Budi Mulia yang ditempati sampai sekarang.
G. Prosedur Penelitian
1. Penyusunan Proposal
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengajukan proposal yang berisikan mulai dari BAB I, BAB II, dan BAB III.
Pelaksanaan penelitian ini dapat dilaksanakan dengan persetujuan dosen pembimbing. Peneliti secara berkala terus melakukan konsultasi
dan bimbingan dengan dosen pembimbing untuk menyusun proposal, sampai akhirnya dapat dipastikan bahwa penelitian ini akan menjawab
permasalahan sekolah yang akan diteliti.
2. Persiapan Penelitian
a. Observasi
Observasi kelapangan
dilakukan peneliti
secara bersamaan dengan penyusunan proposal penelitian. Observasi ini
dilakukan peneliti agar mendapatkan data yang lengkap dan tepat agar penelitian berjalan sesuai rencana. Peneliti tidak hanya
menggali informasi dari guru mata pelajaran matematika tetapi juga siswa yang menjadi subjek penelitian.
b. Izin
Sebelum melaksanakan observasi, peneliti terlebih dahulu meminta izin kepada guru mata pelajaran dan kepala
sekolah SMP Budi Mulia Minggir Sleman secara lisan. Setelah mendapatkan izin, peneliti mengajukan surat permohonan ke
sekretariat jurusan untuk dibuatkan surat izin penelitian, yang nanti akan diberikan kesekolah. Peneliti melakukan observasi dan
penyusunan proposal sambil menunggu surat izin penelitian selesai dibuatkan.
c. Pembuatan Instrumen
Instrumen merupakan bentuk kesiapan peneliti untuk melaksanakan penelitian. Dalam hal ini peneliti membuat
instrumen sebagai berikut : 1
Menyiapkan Rencana Proses Pembelajaran RPP 2
Menyusun konsep skenario pembelajaran model TGT 3
Menyusun lembar angket minat belajar siswa. 4
Menyiapkan soal tugas kelompok. 5
Menyusun lembar soal tes akhir. 3.
Pelaksanaan Penelitian Penelitian terdiri dari 7 pertemuan. Yang dilakukan lebih
kurang selama dua minggu. Pada minggu pertama pembelajaran materi luas dan volume prisma dengan menggunakan motode konvensional.
Pada minggu kedua pembelajaran materi luas dan volume limas
dengan menggunakan motode TGT. Dimana pada masing-masing metode yaitu pada setiap akhir minggu dilakukan tes akhir
pembelajaran. Diakhir pelaksanaan pembelajaran penelitian peneliti membagikan angket untuk mengetahui minat belajar matematika
siswa. Selain tes akhir dan angket minat belajar, peneliti dan guru melakukan pengamatan untuk memperkuat data minat belajar dan hasil
belajar siswa. 4.
Analisa Data Setelah mendapatkan data berupa lembar angket minat
belajar dan hasil tes akhir. Peneliti menganalisis dan mengevaluasi hasil lembar angket dan hasil tes akhir tersebut.
5. Penarikan Kesimpulan
Setelah melakukan analisis data peneliti mencoba menarik kesimpulan. Dimana kesimpulan ini akan menunjukkan apakah model
pembelajaran TGT efektif digunakan dikelas VIII SMP Budi Mulia Minggir Sleman pada pokok bahasan luas dan volume bangun ruang
prisma dan limas.
H. Bentuk data