Nomor Absen Siswa
SKOR SOAL KE JSi
1 2
3 4
5 6
7 8
12 2
1 1
1 1
5 5
5 21
13 2
1 1
1 1
2 1
4 13
14 2
1 1
1 2
2 5
4 18
16 3
5 3
5 5
2 5
5 33
17 3
5 5
5 3
4 5
5 35
19 2
3 1
1 1
2 1
1 12
20 1
1 1
1 2
4 1
1 12
Ket : JSi = Jumlah Skor Setiap Siswa
Tabel 4.11 Anilisis Instrumen Test Akhir Limas
SOAL KE 1
2 3
4 5
6 7
8
r-korelasi item 0,790
0,796 0,488
0,749 0,802
0,491 0,716
0,727 t-tabel
2,131 r-tabel
0,482 VALIDITAS
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
VAR item 0,779
2,433 1,882
2,117 1,220
2,308 3,933
3,860 ∑VAR item
18,53676471 VAR TOTAL
67,02941176 REABILITAS
0,826803736 Kriteria
Reabilitas Sangat
Tinggi
Jadi dapat disimpulkan bahwa dari kedelapan soal semuanya valid. Kedelapan soal itu memiliki reabilitas yang sangat
tinggi. Sehingga instrumen test akhir pokok bahasan limas layak dan tepat digunakan pada subjek penelitian.
2. Analisis Hasil Belajar
Setelah instrumen test akhir dapat dinyatakan valid dan reabilitas maka instrumen dapat peneliti gunakan untuk mengetahui hasil
belajar siswa. Berikut adalah skor total dan kriteria hasil belajar setiap siswa pada masing-masing metode pembelajaran.
Tabel 4.12 Skor dan Kriteria Hasil Belajar Matematika Siswa
Nomor Absen Siswa
Metode Konvensional Pokok Bahasan Prisma
Metode Kooperatif TGT Pokok Bahasan Limas
Skor Kriteria
Skor Kriteria
01 40
Kurang
72,5
Baik
02 7,5
Sangat Kurang
65
Cukup
03 72,5
Baik
75
Baik
04 35
Sangat Kurang
60
Cukup
05 22,5
Sangat Kurang
27,5
Sangat Kurang
06 92,5
Sangat Baik
85
Sangat Baik
07 82,5
Sangat Baik
95
Sangat Baik
08 20
Sangat Kurang
37,5
Sangat Kurang
09 57,5
Cukup
82,5
Sangat Baik
10 30
Sangat Kurang
42,5
Kurang
11 52,5
Kurang
50
Kurang
12 50
Kurang
80
Sangat Baik
13 62,5
Cukup
62,5
Baik
14 32,5
Sangat Kurang
60
Cukup
15 15
Sangat Kurang
55
Kurang
16 87,5
Sangat Baik
87,5
Sangat Baik
17 25
Sangat Kurang
57,5
Cukup
18 50
Kurang
72,5
Baik
20 17,5
Sangat Kurang
67,5
Baik Rata-Rata
44,8684 Kurang
65 Cukup
Varian 660,746
314,583
Dari tabel tersebut didapat bahwa pada pembelajaran konvensional untuk pokok bahasan prisma didapat rata-rata hasil belajar
siswa sebesar 44,87 sedangkan pada pembelajaran kooperatif TGT didapat rata-rata hasil belajar siswa sebesar 65. Dengan mengacu tabel
3.5 menunjukkan kriteria hasil belajar pada pembelajaran konvensional “kurang” sedangkan kriteria hasil belajar pada pembelajaran kooperatif
TGT “cukup”. Ditinjau dari numerik dan kriteria menunjukkan bahwa
hasil belajar matematika siswa pada pembelajaran kooperatif TGT lebih efektif dari pembelajaran konvensional.
Daerah Penerimaan H
1,64
Uji Rata-rata Hasil Belajar
Untuk menguji apakah rata-rata hasil belajar pembelajaran kooperatif TGT lebih efektif dari pada pembalajaran konvensional
digunakan uji rata-rata pihak kanan. Dengan hipotesis dirumuskan sebagai berikut :
H :
ʯ = x, artinya metode pembelajaran kooperatif tidak lebih baik dari pembelajaran konvensional
H
1
: ʯ x, metode pembelajaran kooperatif lebih baik dari
pembelajaran konvensional Dengan :
ʯ = rata-rata skor hasil belajar pada pembelajaran konvensional
x = rata-rata skor hasil belajar pada pembelajaran kooperatif TGT
Z tabel dengan derajat kebebasan sebesar 5 adalah 1,644854. Dengan gambar berikut :
Gambar 4.1 Grafik Uji Rata-Rata Hasil Belajar
Dengan rumus Z hitung yang telah dipaparkan pada BAB III yaitu :
Dengan ʯ = rata-rata skor hasil belajar pada pembelajaran
konvensional x = rata-rata skor hasil belajar pada pembelajaran kooperatif
TGT
=
Simpangan Baku N = Jumlah Responden
= 3,413796
Daerah Penolakan H artinya H
1
diterima
1,64 Z hitung 3,414
Kemudian dari perhitungan tersebut dibandingkan dengan Z tabel dengan derajat kebebasan 5. Setelah dibandingkan dengan Z tabel
menunjukkan bahwa Z hitung lebih besar dari pada Z tabel, sehingga didapat grafik sebagai berikut :
Gambar 4.2 Grafik Daerah Penerimaan Hipotesis Hasil Belajar
Dari gambar menunjukkan bahwa Z hitung berada dalam derajat kebebasan 5 . Sehingga Z hitung pada daerah penerimaan H
1
. Ini menunjukkan bahwa H
ditolak dan terima H
1
. Dari uji hipotesis ini disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada pembelajaran kooperatif
TGT lebih efektif dari pembelajaran konvensional.
3. Analisis Minat Belajar