Rangkuman Modul Bina SMA-SMK KK H Prof-Ped

30 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonsia SMA Kelompok Kompetensi Pedagogik H LK-03 1. Unsur intrinsik prosa terdiri dari: 2. Tema Yaitu suatu yang menjadi pokok masalah atau persoalan sebagai bahan karangan, yang diungkapkan dalam suatu cerita oleh pengarang. Tema prosa fiksi terutama novel dapat terdiri dari tema utama serta beberapa tema bawahan. Sedangkan untuk cerpen cerita pendek hanya memiliki tema utama saja. 3. AlurPlot Yaitu urutan atau kronologi peristiwa yang dilukiskan pengarang dalam suatu cerita rekaan, terjalin satu dengan yang lainnya. Alur dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut. Alur umum, tahap-tahapannya adalah sebagai berikut : 4. Eksposisi PerkenalanPengantar Eksposisi adalah proses penggarapan serta memperkenalkan informasi penting kepada para pembaca. Melalui eksposisi, seorang pengarang mulai melukiskan atau memaparkan suatu keadaan, baik keadaan alam maupun tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita tersebut, serta informasi-informasi yang akan diberikan pengarang kepada pembaca melalui uraian eksposisi tersebut. 5. Komplikasi adalah adanya masalah yang terjadi di antara para tokoh, baik tokoh dengan tokoh, tokoh dengan tempat, maupun tokoh dengan suasana yang terdapat dalam cerita rekaan. 6. Klimaks Puncak Ketegangan Klimaks adalah suatu permasalahan yang telah mencapai pada puncaknya meruncing. 7. Antiklimaks Ketegangan Menurunpeleraian Antiklimaks adalah suatu peristiwa yang ditandai dengan menurunnya tingkat permasalahan yang terjadi pada tokoh. Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMA Kelompok Kompetensi Profesional H 31 8. Resolusi Penyelesaian Resolusi adalah kejadian akhir yang merupakan penyelesaian permasalahan di atara para tokoh cerita. LK-04 Jenis penggambaran watak tokoh dapat dilakukan dengan tiga metode, yaitu: 1. Metode analitik, yaitu pemaparan secara langsung eksplisit watak atau tokoh dalam cerita, seperti; penyayang, penyabar, keras kepala, baik hati, pemarah, dan lain sebagainya. 2. Metode dramatik, yaitu metode penokohan yang dipergunakan pencerita dengan membiarkan para tokohnya untuk menyatakan diri mereka sendiri lewat kata-kata, dan perbuatan mereka sendiri, misalnya lewat dialog, jalan pikiran tokoh, perasaan tokoh, perbuatan, sikap tokoh, lukisan fisik, dan sebagainya. 3. Metode kontekstual, yaitu cara menyatakan watak tokoh melalui konteks verbal yang mengelilinginya. Jelasnya, melukiskan watak tokoh dengan jalan memberikan lingkungan yang mengelilingi tokoh, misalnya: kamarnya, rumahnya, tempat kerjanya, atau tempat di mana tokoh berada. Watak tokoh terdiri dari sifat, sikap, serta kepribadian tokoh. Penokohan dapat dilakukan melalui dimensi a fisik, b psikis, dan c sosial. LK-05 Ada empat macam sudut pandang, antara lain : 1. Pengarang sebagai orang pertama sebagai pelaku utama pengarang = aku; 2. Pengarang sebagai orang pertama sebagai pelaku sampingan; 3. Pengarang berada di luar cerita sebagai orang ketiga; dan 4. Kombinasi atau campuran, kadang-kadang di dalam dan kadang- kadang di luar cerita.