24 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonsia SMA Kelompok Kompetensi Pedagogik H
dalam ranah pengetahuan sebatas pada menghasilkan prototipe atau idegagasan dalam bentuk konseptual.
c. Aspek Penilaian Keterampilan Cakupan penilaian dimensi keterampilan meliputi keterampilan peserta
didik dalam berpikir dan bertindak yang dipelajari di sekolah dan sumber lain. Keterampilan ini meliputi: keterampilan mencoba, mengolah,
menyaji, dan menalar. Dalam ranah konkret keterampilan ini mencakup aktivitas menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat. Dalam ranah abstrak, keterampilan ini mencakup aktivitas menulis, membaca, menganalisis, dan mengarang. Pada Kurikulum
2013 keterampilan ini mengacu pada KD dari KI-4 untuk setiap mata pelajaran. Sebagai contoh, untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia KD
4.2 Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang
akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan, ditekankan pada kompetensi abstrak yakni menyusun teks.
Contoh aspek penilaian keterampilan membaca puisi 1. Pemahaman isi puisi
2. Penghayatan 3. Ketepatan ekspresi
a. Pengucapanlafal b. Irama
c. Jeda batas penghentian pengucapan d. Mimik
e. Gerak-gerik kinestik
6. Prosedur Penilaian
Agar alat Penilaian yang dipergunakan telah memenuhi kevalidan dan reliabel, maka dalam mengembangkannya terdapat beberapa urutan kerja
yang harus dilakukan, yaitu: 1 menjabarkan kompetensi dasar ke dalam Indikator pencapaian hasil belajar, 2 menetapkan kriteria ketuntasan setiap
indicator, 3 penetapan teknik penilaian, 4 pemetaan standar kompetensi,
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMA Kelompok Kompetensi Pedagogik H 25
kompetensi dasar, indikator, kriteria ketuntasan, aspek penilaian dan teknik penilaian, 4 menyusun kisi-kisi, 5 menulis soal dan menyusun pedoman
penskoran, 6 memvalidasi soal, 7 merakit soal menjadi perangkat tes, 8 menguji coba dan menganalisis serta 9 memperbaiki tes sehingga menjadi
tes yang baik.
a. Menjabarkan Kompetensi Dasar ke dalam Indikator Pencapaian Hasil Belajar
Langkah awal yang harus dilakukan dalam mempersiapkan bahan ulanganujian agar bahan tersebut memiliki validitas, yaitu dengan
menentukan kompetensi dan materi yang akan diujikan. Pada alat Penilaian bentuk tes setelah kegiatan penentuan kompetensi dan materi
yang akan ditanyakan selesai dikerjakan, maka kegiatan berikutnya adalah menyusun indikator . Indikator merupakan ukuran, karakteristik, ciri-ciri,
pembuatan atau proses yang berkontribusimenunjukkan ketercapaian suatu kompetensi dasar. Indikator dirumuskan dengan menggunakan kata
kerja operasional
yang dapat
diukur, seperti:
mengidentifikasi, membedakan, menyimpulkan, menceritakan kembali, mempraktikkan,
mendemonstrasikan, dan mendeskripsikan. Indikator pencapaian hasil belajar
dikembangkan oleh
pendidik dengan
memperhatikan perkembangan dan kemampuan setiap peserta didik, keluasan dan
kedalaman kompetensi dasar, dan daya dukung sekolah, misalnya kemampuan guru dan sarana atau perasarana penunjang. Setiap
kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator pencapaian hasil belajar. Indikator-indikator pencapaian hasil belajar dari
setiap kompetensi dasar merupakan acuan yang digunakan untuk melakukan penilaian.
b. Menetapkan Kriteria Ketuntasan setiap indikator
Setelah menjabarkan kompetensi dasar menjadi beberapa indikator, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan kriteria ketuntasan setiap
indikator. Rentang persentase kriteria ketuntasan setiap indikator antara – 100. Kriteria ketuntasan ideal untuk masing-masing indikator
adalah 75. Namun, satuan pendidikan dapat menetapkan kriteria atau