Aspek Penilaian Uraian Materi 1. Pengertian Penilaian, Pengukuran, Tes, dan Evaluasi

Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMA Kelompok Kompetensi Pedagogik H 25 kompetensi dasar, indikator, kriteria ketuntasan, aspek penilaian dan teknik penilaian, 4 menyusun kisi-kisi, 5 menulis soal dan menyusun pedoman penskoran, 6 memvalidasi soal, 7 merakit soal menjadi perangkat tes, 8 menguji coba dan menganalisis serta 9 memperbaiki tes sehingga menjadi tes yang baik.

a. Menjabarkan Kompetensi Dasar ke dalam Indikator Pencapaian Hasil Belajar

Langkah awal yang harus dilakukan dalam mempersiapkan bahan ulanganujian agar bahan tersebut memiliki validitas, yaitu dengan menentukan kompetensi dan materi yang akan diujikan. Pada alat Penilaian bentuk tes setelah kegiatan penentuan kompetensi dan materi yang akan ditanyakan selesai dikerjakan, maka kegiatan berikutnya adalah menyusun indikator . Indikator merupakan ukuran, karakteristik, ciri-ciri, pembuatan atau proses yang berkontribusimenunjukkan ketercapaian suatu kompetensi dasar. Indikator dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur, seperti: mengidentifikasi, membedakan, menyimpulkan, menceritakan kembali, mempraktikkan, mendemonstrasikan, dan mendeskripsikan. Indikator pencapaian hasil belajar dikembangkan oleh pendidik dengan memperhatikan perkembangan dan kemampuan setiap peserta didik, keluasan dan kedalaman kompetensi dasar, dan daya dukung sekolah, misalnya kemampuan guru dan sarana atau perasarana penunjang. Setiap kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator pencapaian hasil belajar. Indikator-indikator pencapaian hasil belajar dari setiap kompetensi dasar merupakan acuan yang digunakan untuk melakukan penilaian.

b. Menetapkan Kriteria Ketuntasan setiap indikator

Setelah menjabarkan kompetensi dasar menjadi beberapa indikator, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan kriteria ketuntasan setiap indikator. Rentang persentase kriteria ketuntasan setiap indikator antara – 100. Kriteria ketuntasan ideal untuk masing-masing indikator adalah 75. Namun, satuan pendidikan dapat menetapkan kriteria atau 26 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonsia SMA Kelompok Kompetensi Pedagogik H tingkat pencapaian indikator 75 atau 75 . Sudut pandang yang digunakan dalam penetapan adalah tingkat kemampuan akademis peserta didik, kompleksitas indikator dan daya dukung pendidik serta ketersediaan sarana dan prasarana.

c. Penetapan Teknik Penilaian

Penetapan teknik penilaian mempertimbangkan ciri indikator. Apabila tuntutan indikator melakukan sesuatu, maka teknik penilaiannya adalah unjuk kerja performance dan apabila tuntutan indikator berkaitan dengan pemahaman konsep, maka teknik penilaiannya adalah tertulis. d. Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Kriteria Ketuntasan, Aspek penilaian dan Teknik Penilaian Contoh: Pemetaan standar kompetensi, kompetensi dasar, Indikator, kriteria ketuntasan, aspek, dan teknik penilaian Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas Semester : X 1 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator KK Aspek Teknik Penilaian T er tu lis Un juk Ke rja P ro d u k P ro y ek S ika p P o rt o fo lio Menulis Mengungkap- kan pikiran, dan perasaan melalui kegiatan menulis puisi Menulis puisi lama dengan memperhati kan bait, irama, dan rima  Peserta didik dapat menulis puisi dengan memperhatika n bait  Peserta didik dapat menulis puisi dengan memperhatika n irama  Peserta didik dapat menulis puisi dengan memperhatika 75 70 Menulis √ √ √ Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMA Kelompok Kompetensi Pedagogik H 27 n rima. 70

e. Penyusunan Kisi-kisi

Kisi-kisi test blue-print atau table of specification merupakan rancangan khusus tentang kompetensi dan aspekprilaku yang akan diukur dan menjadi dasar penyusunan soal. Tujuan penyusunannya adalah untuk menentukan ruang lingkup dan tekanan penilaian yang setepat-tepatnya, sehingga dapat menjadi petunjuk dalam menulis soal. Ada beberapa persyaratan yang harus dilakukan dalam membuat kisi-kisi agar kisi-kisi yang dibuat merupakan kisi-kisi yang baik. Persyaratan tersebut di antaranya: 1. Kisi-kisi harus dapat mewakili isi silabuskurikulum atau materi yang telah diajarkan secara tepat dan proporsional. 2. Komponen-komponennya diuraikan secara jelas dan mudah dipahami. 3. Materi yang hendak ditanyakan dapat dibuatkan soalnya. Wujud kisi-kisi dapat berbentuk format atau matriks yang isinya tergantung pada bentuk alat penilaian yang dipergunakan. Berikut contoh masing-masing format atau matriks. Contoh format kisi-kisi tes tertulis dan unjuk kerja FORMAT KISI-KISI SOAL TES PRESTASI BELAJAR Jenis Sekolah : Alokasi waktu : Mata Pelajaran: Jumlah Soal : Kelas : Bentuk Soal : 28 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonsia SMA Kelompok Kompetensi Pedagogik H No. Kompetensi Dasar Bahan Semester Materi Indikator No Soal

f. Penulisan Butir Soal dan Pedoman Penskorannya

Penulisan soal merupakan suatu kegaiatan yang sangat penting dalam penyiapan bahan ulanganujian. Setiap butir soal yang ditulis harus berdasarkan rumusan indikator yang sudah disusun di dalam kisi-kisi dan bentuk soal yang dipakai. Penggunaan bentuk soal yang tepat, sangat bergantung pada perilaku yang akan diukur. Penulisan butir soal harus diimbangi dengan pedoman penskorannya. Pedoman penskoran sangat diperlukan, terutama untuk soal bentuk essai, agar subjektivitas korektor dapat diperkecil. Pedoman penskoran merupakan petunjuk yang menjelaskan tentang kriteria jawaban atau aspek yang dinilai sesuai dengan butir soal yang telah dirumuskan 7. Penyusunan Instrumen Penilaian Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Untuk melengkapi perangkat pembelajaran Bahasa Indonesia dengan suatu model, diperlukan jenis-jenis penilaian yang sesuai. Pada uraian berikut disajikan beberapa contoh penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan pada pembelajaran bahasa Indonesia. Anda dapat mengembangkan lagi sesuai dengan topik dan kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik. a. Penilaian Kompetensi Sikap Sikap bermula dari perasaan suka atau tidak suka yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatuobjek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh