Analisis Kualitatif Validias LogisLogical Validiy
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMA Kelompok Kompetensi Pedagogik H 55
Soal Tingkat kesukaran
kelompok atas Tingkat kesukaran
kelompok bawah Daya pembeda soal D
8 0,80
0,10 0,70
9 0,00
1,00 -1,00
10 0,00
0,00 0,00
Soal nomor 1 dan nomor 10 berdaya pembeda 0. Hal ini berarti kedua soal tersebut tidak dapat menunjukkan adanya perbedaan kemampuan kelompok
atas dan bawah. Daya pembeda soal nomor 5 dan 9 bertanda negatif, yang menunjukkan bahwa kelompok bawah dapat menjawab benar soal tersebut
sedangkan kelompok atas yang skornya tinggi menjawab salah. Beradasarkan itu, soal nomor 1, 10, 5, dan 9 sebaiknya tidak dipakai
dibuang. Hal ini sesuai dengan pengklasifikasian daya pembeda oleh Crocker dan Algina 1986, yaitu:
3 Pola Jawaban Soal
Pola jawaban soal adalah distribusi peserta tes dalam hal menentukan pilihan jawaban pada soal bentuk pilihan ganda. Dari sekian pilihan jawaban
hanya terdapat satu yang benar atau yang paling benar kunci jawaban, sedangkan kemungkinan jawaban yang tidak benar dinamakan pengecoh.
Pengecoh berfungsi
sebagai pengidentifikasi
peserta tes
yang berkemampuan tinggi. Pengecoh dikatakan berfungsi efektif apabila banyak
dipilih oleh peserta tes yang berasal dari kelompok bawah dan paling sedikit dipilih oleh 5 peserta tes. Untuk melihat berfungsi tidaknya alternatif
jawaban sebagai pengecoh ditentukan oleh distribusi jawaban dan indeks daya pembeda.
4 Validitas
Pada sub bab sebelumnya telah dibahas bahwa daya pembeda soal item discrimination tidak lain merupakan validitas soal. Dalam sub ini akan
diuraikan lebih lanjut tentang validitas soal dengan cara lain.
0,40 -
1,00 soal diterimabaik
0,30 -
0,39 soal diterima tapi perlu diperbaiki
0,20 -
0,29 soal diperbaiki
0,00 -
0,19 soal tidak dipakaidibuang
56 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonsia SMA Kelompok Kompetensi Pedagogik H
Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauhmana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Hal senada dikatakan Anastasia 1988
bahwa validitas adalah suatu tingkatan yang menyatakan bahwa suatu alat ukur telah sesuai dengan apa yang diukur. Dengan kata lain, sebuah tes dikatakan
memiliki validitas jika prediktornya hasilnya sesuai dengan kriterium skor total tes, dalam arti memilki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium.
Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment. Persamaan yang digunakan adalah:
Untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut:
Masih ada teknik lain untuk menghitung validitas. Salah satu teknik yang biasa digunakan adalah teknik korelasi
biserial.
Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketetapan atau keajegan suatu tes apabila diteskan kepada subyek yang sama. Tes dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi atau terdapat
korelasi yang tinggi antara hasil tes pertama dengan hasil tes kedua apabila hasil N
XY – X Y
r = ------------------------------------------- √N X
2
– X
2
N Y
2
– Y
2
0.800 -
1.00 = sangat tinggi
0.600 -
0.800 = tinggi
0.400 -
0.600 = cukup
0.200 -
0.400 = rendah
0.00 -
0.200 = sangat rendah
M
p
– M
t
p r
bis
= -------------- x √ ---
SMP q r
bis
= koefisien korelasi biserial M
p
= rerata skor pada tes dari peserta tes yang memiliki jawaban benar M
t
= rerata skor total SMP
= standar deviasi skor total p
= proporsi peserta tes yang jawabannya benar pada soal tingkat kesukaran q
= 1 - p