Tim pementasan Uraian Materi

48 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonsia SMA Kelompok Kompetensi Pedagogik H Tim ini berperandalam menjual karya seni drama. Sukses tidaknya acara pementasan dengan indikasi jumlah penonton yang banyak, keuntungan finansial minimal balik modal, apresiasi penonton, sound sistem, lighting yang bagus bergantung pada tim ini.

d. Teknik Pementasan Drama

Dalam mementaskan atau bermain drama perlu memahami berbagai teknik. Menurut Rendra 1978 ada beberapa teknik yang perlu diperhatikan dalam mementaskan drama Teknik tersebut yaitu:

1. Teknik Muncul

Cara pemain memunculkan diri pada saat tampil pertama kalinya di atas pentas dalam satu drama babak, atau adegan. Pemunculan tersebut memberi kesan pada para penonton sesuai peran yang dimainkan. Jika memerankan seorang ustadz, dia harus memperlihat diri sebagaimana layaknya ustadz, berpakaian muslim dengan tutur kata yang lemah lembut sesuai dan prilaku kelihatan sopan dan santun kepada siapa pun.

2. Teknik memberi Isi

Pengucapan suatu kalimat dengan penekanan makna tertentu melalui tempo, nada, dinamik, misalnya : DIA sangat baik padaku bukan saya atau mereka Dia SANGAT baik padaku bukan kurang atau cukup Dia sagat BAIK padaku bukan tidak baik Dia sangat baik PADAKU bukan orang lain tapi padaku Teknik ini harus terpadu dengan teknik jasmaniah seperti mimik, sikap, gerak anggota badan lainnya gestur Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMA Kelompok Kompetensi Profesional H 49 3. Teknik Pengembangan Teknik membuat drama bergerak dinamis menuju klimaks atau drama tidak datar. Teknik terbagi atas beberapa teknik yang intinya menyangkut penggunan pengucapan dan jasmaniah, a Teknik pengembangan pengucapan: seperti menaikkan volume suara atau sebaliknya, menaikkan tinggi nada suara atau sebaliknya, menaikkan kecepatan tempo suara atau sebaliknya b Teknik pengembangan jasmaniah, yakni:  Menaikkan posisi jasmaniah, dari duduk menjadi berdiri lalu berjongkok dan seterusnya  Dengan cara memalingkan kepala, tubuh atau seluruh tubuh  Dengan cara berpindah tempat dari kiri ke kanan , dari belakang ke depan, dan sebagainya.  Dengan cara menggerakan anggota badan tanpa berubah tempat seperti menggerakkan kaki atau jari  Dengan ekspresi wajah mimik untuk mencerminkan emosi tertentu, misalnya mata sendu, muram untuk mengekspresikan kesedihan dan sebagainya. 4. Teknik Timing Teknik ini merupakan ketepatan hubungan antara gerakan jasmaniah dengan kata-kata atau kalimat yang diucapkan dalam waktu yang singkat atau sekejap, misalnya: a. Bergerak sebelum mengucapkan kata-kata tertentu, seperti menepuk kepala “aku lupa, maaf’ b. Bergerak sambil mengucapkan sesuatu seperti menepuk kepala sambil mengucapkan “Aku lupa, maaf” c. Bergerak setelah mengucapkan sesuatu seperti “Aku lupa, maaf” lalu menepuk kepala. 50 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonsia SMA Kelompok Kompetensi Pedagogik H 5. Teknik Penonjolan Penonjolan isi merupakan teknik dimana seorang pemain harus memahami pada bagian mana suatu kalimat yang perlu ditonjolkan pada saat diucapkan. Seterusnya pada bagian mana dalam suatu adeganbabak yang perlu ditonjokan. Hal ini agar penonton dapat menikmati pementasan dengan penuh keharuan. e. Dasar-Dasar Pementasan Drama Sebelum bermain drama, Junaedi 1989 dan Ramelan 1982 mengemukakan beberapa dasar-dasar pementasan yang perlu dikuasai dengan baik supaya pementasan dapat menarik simpati penonton. Dasar-dasar tersebut sebagai berikut.

1. Penguasaan Vokal

Seorang calon pemain drama harus menguasai pelafalan bunyi konsonandan vokal sesuai artikulasinya secara tepat dan sempurna. Disertai suara yang jelas dan keras.. Penguasaan vokal ini biasanya di tempat terbuka untuk mengulang-ulang vokal tertentu sampai sempurna pengucapannya.

2. Penguasaan Mimik-Intonasi Dasar

Seorang calon pemain harus menguasai mimik dasar seperti mimik sedih, gembira, marah. Mimik marah biasa ditandai dengan mata melotot, muka kemerah-merahan, kening berkerut, mimik sedih ditandai dengan wajah muram, pandangan mata sayu, dan mulut tertutup, sedang mimik gembira ditandai muka yang bercahaya, mata bersinar, dan mulut terseyum. Di samping mimik harus pula menguasai intonasi dasar sedih tempo lambat-nada rendah- tekanan lembut intonasi marah tempo cepat nada tinggi, tekanan keras dan intonasi gembira tempo-nada-tekanan bersifat