Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMA Kelompok Kompetensi Profesional H 51
sedang.Mimik dan intonasi sangat mendukung peran yang dimainkan.
3. Penguasan Kelenturan Tubuh
Tubuh seorang pemain drama harus lentur atau elastis sehingga dalam memainkan peran tertentu tidak kelihatan
kaku. Untuk mencapai penguasaai tubuh yang elastis, perlu melakukan serangkaian gerakan seperti berlari cepat dalam
jarak dekat, bolak balik ke utara, selatan, timur, barat, ke segala penjuru. Berjalan dengan menggambarkan perasaan
sedih, jalan kepayahan membayangkan berjalan di padang pasir hingga jatuh bergulingan, dan seterusnya.
4. Penguasaan Pemahaman Watak Peran
Suatu peran menjadi hidup bila aktornya memiliki penguasaan pemahaman dan penghayatan watak peran yang tepat.
f. Mengenal Pementasan Drama
Sebagai sebuah seni pertunjukan, drama merupakan kerja kolektif yang memerlukan penonton kolektif pula. Disebut kerja kolektif
atau seni kolektif karena penggarapannya tidak dapat dilakukan sendiri. Pementasan drama merupakan hasil kerja sama antara
sutradara, pemeran, pekerja panggung, bahkan bersama penonton. Dalam sebuah pementasan, peran penonton tidak
dapat diabaikan. Saat ini banyak yang menyamakan antara teater dengan drama,
keduanya merujuk pada suatu pementasan lakon. Jika Anda lihat berdasarkan etimologisnya, kata `drama` merupakan terjemahan
dari draomai dalam bahasa Yunani yang berarti sesuatu yang telah diperbuat. Seperti halnya drama, istilah teater juga berasal
dari bahasa Yunani ‘theatron’ yang berarti tempat atau gedung tempat pertunjukan drama. Arti kata ini kemudian meluas menjadi
segala jenis tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak
52 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonsia SMA Kelompok Kompetensi Pedagogik H
audiens. Itulah sebabnya, pada saat ini istilah teater dipergunakan berdampingan dengan istilah drama. Padahal
sebenarnya istilah teater merujuk pada gedung pertunjukan, sedangkan istilah drama merujuk pada pertunjukannya.
Memang kini ada kecenderungan orang menyebut teater untuk menunjukkan gedung pertunjukan drama, sekaligus untuk
pertunjukan atau pementasanya. Namun untuk menyebut teks atau naskahnya, lebih banyak yang menyebutnya dengan istilah
naskah drama dibandingkan dengan naskah teater. Kalian bahkan mungkin lebih akrab dengan istilah teater untuk menyebut
pertunjukan drama. Drama pada dasarnya diciptakan untuk dipentaskan, bukan
berakhir hanya sampai pembacaan. Itu sebabnya drama dapat dimasukkan ke dalam seni sastra sekaligus seni pertunjukan.
Naskah maupun teks drama termasuk seni sastra, sedangkan pementasan drama mengandung unsur seni pertunjukan.
Dalam pementasan drama dialog bertugas sebagai alat penyampai pikiran dan perasaan tokoh kepada pembaca atau
penontonnya. Ketika berlatih berdialog ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan, antara lain:
1 Dialog harus diucapkan secara jelas Kejelasan vokal merupakan tuntutan utama bagi setiap
pemain. Bukan vokal yang keras dan nyaring yang harus dikuasai setiap pemain, namun vokal yang jelas yang menjadi
tujuan utama. Ketidakjelasan pengucapan akan berdampak menghapus sebagian alur cerita. Yang harus Anda sadari
ialah dialog harus terdengar oleh penonton sehingga dapat dipahami maknanya.
2 Wajar dan menarik Dialog tidak boleh dibuat-buat sehingga menimbulkan kesan
tidak wajar.
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMA Kelompok Kompetensi Profesional H 53
3 Mendukung nilai gerak Pemakaian variasi tekanan, jeda, dan tempo pengucapan,
akan mendukung nilai gerakan yang dilakukan tokoh. Antara vokal atau dialog dengan gerak tokoh tidak boleh berjalan
sendiri-sendiri, harus saling mengisi. 4 Mampu menampilkan karakter tokoh
Vokal pemain harus mampu menampilkan karakter tokoh sesuai tuntutan cerita.
Pementasan drama didukung oleh beberapa unsur yang saling berkaitan, antara lain:
1 Naskah Menentukan naskah yang akan dipilih untuk dipentaskan,
bukanlah hal yang mudah. Anda mungkin mendapat kesulitan ketika harus menyesuaikan jumlah pemain denganjumlah
pemain. Masih banyak lagi yang lain, misalnya: durasi pementasan, ketidakbiasaan berakting, dan lain-lain.
2 Sutradara Menentukan sutradara di kalangan sesama pemain juga dapat
menimbulkan kendala. Yang harus Anda sadari adalah belum tentu ada yang sudah berpengalaman bermain drama, apalagi
yang pernah menjadi sutradara. Namun apabila sudah ditunjuk satu orang untuk menyutradarai, semua pemain harus
membantunya untuk belajar menyutradarai. Jangan merasa iri hati. Di sinilah kesempatan untuk belajar serta berkreasi.
3 Pemain Para pemain drama harus terus berlatihlah mengucapkan dan
menghafal dialog sebelum dapat menghayati perannya. Dialog yang diucapkan akan memunculkan karakter trokoh.
4 Pekerja panggung Sebaiknya dibedakan antara pekerja panggung dengan
pemain, agar konsentrasi masing-masing dapat lebih terpusat.