Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMA Kelompok Kompetensi Profesional H 9
e. Latar Setting yaitu gambaran lingkungan yang ditentukan oleh tempat lokasiperistiwa, misalnya di rumah sakit, daerah wisata,
daerah transmigran dan sebagainya. waktu kejadian seperti tahun kejadian, musim hujan, masa perang, saat upacara, masa panen,
periode sejarah, dan sebagainya, dan suasana kejadian di dalam cerita. Misalnya rasa aman, suasana damai, kondisi gawat, suasana
gembira, berduka atau berkabung, kacau, galau, dan sebagainya
f. Sudut Pandang Point of View yaitu status atau kedudukan si pengarang
dalam cerita. Ada empat macam sudut pandang, antara lain :
1 Pengarang sebagai orang pertama. Pengarang dalam hal ini adalah pelaku utama tokoh akuan;
2 Pengarang sebagai orang pertama pelaku sampingan; 3 Pengarang berada di luar cerita sebagai orang ketiga;
4 Kombinasi atau campuran, kadang-kadang di dalam dan kadang- kadang di luar cerita.
g. Gaya Bahasa yaitu cara yang
digunakan pengarang
untuk mengungkapkan maksud dan tujuannya baik dalam bentuk kata,
kelompok kata, atau kalimat. Gaya bahasa atau majas ibarat kendaraan bagi seorang pengarang yang akan membawanya ke mana
arah tujuan yang ingin dicapainya. Gaya bahasa atau majas merupakan faktor dominan dalam karya prosa fiksi.
h. Amanat yaitu pesan-pesan yang disampaikan pengarang melalui cerita yang ditulisnya. Pengarang menyampaikan amanatnya secara
eksplisit dan implisit Amanat eksplisit adalah amanat pengarang yang disampaikan tertulis dalam karangancerita sehingga pembaca dapat
dengan mudah menemukan amanat, sedangkan amanat implisit adalah amanat yang disampaikan pengarang secara tersirat
tersembunyi dalam cerita. pembaca agak sulit menemukan amanat implisit dalam cerita. pembaca harus membaca keseluruhan isi cerita
tersebut.
10 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonsia SMA Kelompok Kompetensi Pedagogik H
Unsur ekstrinsik prosa yakni unsur-unsur yang berasal dari luar karya sastra, unsur-unsur ekstrinsik ini meliputi: nilai-nilai dalam cerita agama,
budaya, politik, ekonomi; latar belakang kehidupan pengarang; dansituasi sosial ketika cerita itu diciptakan.
4. Jenis Prosa
Berdasarkan jenisnya, prosa dapat dikelompokan menjadi prosa lama dan prosa baru.
Prosa lama merupakan karya sastra yang belum
mendapat pengaruh dari kebudayaan barat. Pada awalnya prosa lama berbentuk lisan karena pada masa itu belum ditemukan alat tulis-
menulis. Namun, sekarang prosa lama juga dapat ditemukan dalam bentuk tulisan seperti hikayat, sejarah, kisah, dan dongeng. Adapun
pengertian bentuk-bentuk prosa lama tersebut adalah: a. Hikayat merupakan cerita yang berisi tentang kehidupan para dewi,
dewa, pangeran, raja, dan lain-lain. Cerita-cerita yang ada di dalam hikayat bersifat fiksi dan tidak masuk akal. Contohnya adalah Hikayat
Hang Jebat, Hikayat Nabi Sulaiman, Hikayat Raja Bijak, dan lain-lain. Sejarah Tambo adalah salah satu bentuk prosa lama yang bercerita
tentang peristiwa-peristiwa tertentu. Sejarah sastra lama berbeda dengan sejarah yang ditulis pada masa kini. Kebanyakan sastra lama
sejarah disampaikan dengan menambahkan penyedap atau bumbu- bumbu cerita sehingga terdengar lebih menarik, sedangkan sejarah
yang ditulis pada masa kini sama persis dengan kejadian sebenarnya dan dapat dibuktikan dengan fakta. Contoh bentuk prosa lama
sejarah adalah Sejarah Melayu yang ditulis oleh Tun Sri Lanang pada tahun 1612.
c. Kisah adalah prosa lama yang berbentuk cerita-cerita pendek. Biasanya kisah bercerita tantang sebuah perjalanan, pengalaman
atau petualangan orang-orang dahulu. Salah satu contoh prosa lama kisah adalah Kisah Raja Abdullah menuju Kota Mekah.
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMA Kelompok Kompetensi Profesional H 11
d. Dongeng Salah satu bentuk prosa lama yang sangat populer. Bentuk prosa lama ini bercerita tentang khayalan-khayalan masyrakat pada
zaman dahulu. Ragam dan bentuk dongeng pun berbeda-beda sesuai dengan isinya. Bentuk-bentuk dongeng antara lain:
1 Myth Mitos Mite atau Myth adalah dongeng yang bercerita tentang
kepercayan terhadap alam gaib atau benda-benda magis. Contoh: Ratu Pantai Selatan, Batu Menangis, asal-usul kuntilanak, dan
lain-lain. 2
Legenda
Bentuk dongeng ini bercerita tentang riwayat atau asal-usul terjadinya sesuatu. Contohnya adalah Legenda Tangkuban
Perahu, Legenda Pulau Jawa, dan lain-lain. 3 Fabel
Fabel merupakah bagian dari jenis cerita rakyat. Cerita rakyat dikenal sebagai cerita yang mengandung unsur fantasi dan
berkembang secaraleluhur di masyarakat. Fabel sering disebut sebagai cerita binatang karena pelaku utamanya terdiri atas para
binatang. Fabel ditulis dengan pesan tertentu, dengan tujuan memberi pelajaran hidup kepada pembaca melalui perilaku
binatang yang menjadi tokoh cerita. Dalam fabel tidak tertutup kemungkinan adanya tokoh manusia serta benda-benda lain yang
dapat berlaku seperti manusia. Fabel bercerita tentang kehidupan sehari-hari. Di Indonesia binatang yang sering menjadi
tokohutama fabel terutama kancil. Selain bersifat menghibur, cerita rakyat juga merupakan sarana
untuk mengetahui: 1 asal-usul nenek moyang, 2 jasa atau teladan pendahulu kita, 3 hubungan kekerabatan atau silsilah, 4
asal mula suatu tempat, 5 adat-istiadat, dan 6 sejarah benda pusaka Pusat Bahasa, 2003:26. Pada umumnya para pengarang
cerita rakyat tidak diketahui namanya atau bersifat anonim. Menurut jenisnya, cerita rakyat dapat dibagi menjadi: mite, legenda, dan
fabel.
12 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonsia SMA Kelompok Kompetensi Pedagogik H
4 Sage Bentuk
dongeng ini
menceritakan tentang
kisah-kisah kepahlawanan, keberanian, maupun kisah kesaktian seseorang.
Contohnya Ciung Winara, Patih Gadjah Mada, Calon Arang, dan lain-lain.
5 Jenaka atau Pandir Dongeng jenaka atau pandir menceritakan tentang orang-orang
bodoh yang bernasib sial. Dongeng ini biasanya bersifat humor dan menghibur pendengarnya dengan kelucuan-kelucuan yang
ada di dalam cerita. Contoh: Dongeng Abunawas, Dongeng Si Pandir, dan lain-lain.
6 Mite Mite berhubungan dengan kepercayaan masyarakat tentang dewa-
dewi dan kejadian gaib atau misteri. Contoh mite yang terkenal yaitu cerita tentang Nyai Loro Kidul.
7 Legenda merupakan cerita yang berhubungan dengan seorang tokoh, peristiwa sejarah, tempat, atau kejadian alam. Legenda berisi
perpaduan antara kenyataan faktual dengan mitos atau khayalan. Contoh legenda antara lain yaitu kisah Tangkuban Perahu.
Prosa Baru adalah bentuk prosa yang muncul setelah mendapat
pengaruh dari budaya-budaya asing atau barat. Bentuk prosa ini muncul setelah prosa lama dianggap telah kuno. Bentuk-bentuk prosa baru
antara lain: 1. Roman
Roman adalah prosa baru yang menceritakan tentang kehidupan seseorang, dimulai dari lahir hingga kematiannya. Prosa ini
menyajikan suatu aspek kehidupan masyarakat secara utuh dan menyeluruh serta memiliki banyak alur yang bercabang-cabang.
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMA Kelompok Kompetensi Profesional H 13
Salah satu contoh roman adalah Layar Terkembang karya Sultan Takdir Ali Syahbana.
2. Novel Bentuk prosa baru ini menceritakan sebuah cerita atau kisah yang
panjang. Novel menceritakan sebagian kehidupan seseorang sebagai tokoh utama yang mengandung beberapa konflik. Konflik-
konflik tersebutlah yang mengubah kehidupan pelaku utamanya. Contohnya adalah Novel Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Ave Maria,
dan lain-lain. 3. Cerpen
Cerpen adalah salah satu bentuk prosa baru yang cukup populer. Prosa baru ini menceritakan sebuah pengalaman atau sebgaian
kecil kisah pelaku utamanya. Perbedaan cerpen dengan novel adalah konflik. Pada cerpen hanya satu konflik dan tidak
meyebabkan perubahan sikap pada tokoh utama, sedangkan pada novel banyak ditemukan konflik. Contoh cerpen antara lain
Robohnya Surau Kami karya A.A Navis, Keluarga Gerilya karya Pramoedya Ananta, dan lain-lain.
Cerpen dipelopori oleh Nathaniel Hawthorne dan Edgar Allan Poe, dan mulai berkembang di Amerika Serikat pada abad ke-19. Di
Indonesia M. Kasim dianggap sebagai pelopor cerpen dengan terbitnya cerpen Teman Duduk pada tahun 50-an. Ayip Rosidi
menyingkat kata ‘cerita pendek’ menjadi cerpen, dan istilah itu populer hingga saat ini. Menurut Eddy 1991:46 ciri utama sebuah
cerpen meliputi: 1 hanya mengungkap satu masalah tunggal atau satu ide pusat, 2 menunjukkan adanya kebulatan cerita, serta 3
memusatkan perhatian pada satu tokoh utama dan pada satu situasi tertentu.
Karena waktu penceritaannya yang pendek, maka cerpen hanya berisi satu episode kehidupan manusia. Sebagai karya imajinatif,
hal yang diceritakan belum tentu pernah terjadi tetapi mungkin saja dapat terjadi, karena cerpen dibuat berdasarkan kenyataan