Mengarang Prosa Indonesia Uraian Materi

18 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonsia SMA Kelompok Kompetensi Pedagogik H mengembangkan sebuah tulisan. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan, di antaranya sebagai berikut: 1. Teknik Reportase deskripsi merupakan teknik ulasan dari peristiwa yang dilihat baik peristiwa dalam perjalanan maupun peristiwa pengalaman. Objek tempat dan konflik menjadi dasar untuk mengembangkannya menjadi sebuah tulisan prosa. 2. Teknik Evita merupakan teknik menulis prosa dengan melibatkan siswa secara langsung menjadi tokoh dalam suatu cerita yang akan ditulis. Langkah pertama memunculkan seorang tokoh bernama Evita yang dalam hal ini dijadikan sebagai objek konflik, langkah kedua siswa menjadi tokoh lain yang terlibat peristiwa dengan langsung mendialogkan dengan tokoh lain.Selanjutnya siswa diminta untuk mengungkapkan kembali peritiwa yang baru saja mereka dialogkan menjadi sebuah prosa. Terserah siswa akan memulai dari peristiwa mana yang penting dasar cerita mereka sesuai dengan konflik yang mereka dialogkan. 3. Teknik Kenangan Lama merupakan teknik menulis prosa dengan melibatkan memori kenangan yang paling berkesan dalam diri siswa. kemampuan menggali sesuatu yang pernah dialami dan keterampilan meramu konflik menjadi sebuah alur yang runtut merupakan satu modal besar bagi siswa. 4. Teknik Dia yang Malang merupakan teknik menulis prosa dengan menceritakan teman, sahabat, atau orang lain yang mengalami peristiwa tragis atau mengenaskan. Dalam teknik ini pigura cerita merupakan satu bagian yang menarik untuk masuk ke inti cerita. Maksudnya sebelum ke inti kemalangan, rangkaian alur diawali dengan peritiwa pertemuan dengan tokoh yang malang kemudian dia menceritakan, setelah itu akhiri dengan peristiwa perpisahan menggunakan latar yang sama saat pertemuan pertama.Jadi ending cerita berlatar sama dengan latar pertemuan. Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMA Kelompok Kompetensi Profesional H 19 Demikian empat teknik yang sangat mudah dilaksanakan sebagai dasar sebelum menulis. Jadi menulis prosa itu mudah. Selamat mencoba. Selain teknik di atas, menulis prosa juga dapat dilakukan berdasarkan jenisnya, yaitu: 1. Prosa Deskripsi Langkah-langkah yang dilakukan dalam menulis prosa deskripsi sebagai berikut. a. Rumuskan dahulu tujuan yang hendak dicapai oleh penulis; b. Amatilah dengan seksama objek yang dijadikan topik dalam penulisan tersebut; c. Buatlah perincian tentang apa yang didengar, dilihat, dan dirasakan oleh penulis mengenai objek tersebut,terutama yang berhubungan dengan tujuan penulisan; d. Supaya kekhususan menonjol, berilah penjelasan tambahan. Deskripsi menyajikan gambaran tentang suatu hal, suatu masalah atau suatu benda. Dengan kata lain karangan yang bercorak deskriptif isinya melukiskan suatu hal, suatu masalah, suatu peristiwa atau suatu benda. Deskripsi sering kita jumpai sebagai bagian dari suatu narasi, bila pengarang melukiskan wajah seorang pelaku, sosok seorang tokoh, bila pengarang menggambarkan kamar atau rumah tinggal para pelaku cerita, melukiskan keindahan pantai senja hari dan lainnya. Tetapi dapat saja deskripsi berupa karangan yang utuh yang membahas suatu tema. Untuk menyusun karangan deskripsi sebenarnya langkah-langkah yang kita tempuh sama saja dengan corak karangan yang lain seperti argumentasi, eksposisi dan persuasi. Langkah-langkahnya sebagai berikut: A. Merumuskan tujuan Tujuan penting sekali untuk kita rumuskan lebih dahulu, karena tujuan penulisan karangan merupakan pedoman dalam menyusun 20 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonsia SMA Kelompok Kompetensi Pedagogik H karangan selanjutnya. Tujuan juga menjadi pedoman dalam mencari data-data yang diperlukan untuk melukiskan masalah yang akan kita bahas dan kembangkan. Sebagai contoh kita dapat merumuskan tujuan, misalnya Memberi gambaran kepada pembaca khususnya para pelajar akan perlunya menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan sekitarnya. B. Mengumpulkan data Bila topik telah kita ketahui, tujuan telah kita rumuskan, selanjutnya kita mengumpulkan data yang diperlukan. Dalam deskripsi kita dapat mengumpulkan data melalui a penglihatan : apa yang kita lihat di sekitar kita. b pendengaran : apa yang kita dengar c apa yang kita rasakan dan apa yang kita alami Pengalaman pun akan membantu menambah data. Data yang terkumpul kita inventarisasi, kita seleksi dan kita susun dalam kerangka karangan. C. Kerangka karangan Langkah selanjutnya ialah membuat kerangka karangan. Seperti telah kita ketahui, kerangka karangan yang terinci dengan baik akan memudahkan kita menyusun sebuah karangan selanjutnya. Dengan kerangka yang baik kita dapat menyusun kerangka secara teratur, sistematis, tidak meloncat-loncat, terhindar dari pengolahan pokok pikiran sampai dua kali atau lebih dalam satu karangan. 2. Prosa Eksposisi Langkah-langkah dalam menulis prosa eksposisi: a. Menentukan topik yang akan disajikan; b. Menentukan tujuan eksposisi; c. Membuat kerangka yang lengkap dan sistematis. Isi kerangka karangan eksposisi ini harus sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh penulis; Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMA Kelompok Kompetensi Profesional H 21 d. Mengembangkan eksposisi sesuai dengan kerangka karangan . Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut, maka dalam mengembangkan eksposisi dapat memaknai pola sebagai berikut: a. Definisikan, apa itu? b. Klasifikasikanlah, ceritakan apa itu? c. Ilustrasikanlah dengan contoh, gambar, grafik dan sebagainya. d. Bandingkanlah atau pertentangkanlah dengan hal lain, apakah kesamaan atau perbedaannya? e. Analisislah, apa sebab dan akibatnya secara fungsional? 3. Prosa Argumentasi Adapun langkah-langkah dalam mengembangkan prosa argumentasi sebagai berikut. a. Menetapkan tujuan yang akan dicapai b. Mengumpulkan bahan, yakni kumpulan fakta dan kesaksian c. Menarik kesimpulan. Dalam menarik kesimpulan cara menghubung-hubungkan data harus hati-hati, penulis harus bekerja dengan penalaran yang sehat. Penalaran dalam mengambil kesimpulan dapat dilakukan secara induksi atau deduksi. Penalaran secara induksi maksudnya penalaran itu dimulai dengan mengemukakan bukti-bukti nyata, kemudian diakhiri dengan suatu kesimpulan, sedangkan kalau secara deduksi, penalaran, baru kemudian diikuti dengan bukti-bukti nyata. d. Penutup. Pada bagian ini penulis mengajak, mendorong dan meyakinkan pembaca agar mau menerima dan mengakui kebenaran argumentasi dari penulis. Sehingga pembaca mau dan mampu melaksanakan pendapat, gagasan atau saran dari penulis. 4. Prosa Narasi Adapun langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan tujuan yang ingin dicapai oleh penulis. 22 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonsia SMA Kelompok Kompetensi Pedagogik H b. Menetapkan atau memilih tema dan menyusun topik-topik atau pokok-pokok pikiran yang sesuai dengan tujuan. c. Mengelompokkan pokok-pokok pikiran menjadi tiga bagian, yaitu untuk bagian awal, bagian tengah, dan bagian akhir. d. Mengembangkan tiap-tiap bagian, yakni pada bagian awal penulis menuturkan pokok-pokok pikiran yang membawa dan menarik pembaca ke dalam narasi; pada bagian tengah penulis menuturkan informasi yang berkenaan dengan titik konflik itu terjadi. Pada bagian ini konflik didramatisasi sebagai informasi bagi pembaca untuk memahami narasi. Kemudian, pada bagian akhir adalah sebagai pembayangan yang akan terjadi atau sebagai bagian penjelasa konflik tersebut. 5. Prosa Persuasi a. Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menulis prosa persuasi, adalah sebagai berikut: b. Menentukan tujuan karangan. c. Menentukan tema karangan. d. Menyusun pokok-pokok pikiran yang akan dikembangkan. e. Mengembangkan pokok-pokok pikiran, dengan uraian yang jelas dan contoh-contoh yang nyata manfaat dari objek yang dijadika objek dalam tema karangan. f. Penutup. Disini penulis menyimpulkan hasil pegembangan pokok- pokok pikiran tadi, terutama hal-hal yang mendorong agar pembaca menjadilebih terbuka hatinya, sehingga mau mengikuti gagasan penulis Teknik Pembelajaran Apresiasi Prosa Pembelajaran apresiasi prosa dapat dilakukan sebagai berikut. 1. Guru memilih sebuah novel atau cerita pendek yang sesuai dengan usia murid, tingkat kelas, dan norma kehidupan. Mengingat waktu yang terbatas barangkali cukup dipilih sebuah cerpen yang cukup pendek, Guru harus membacanya dulu, mempelajari semua unsui- Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMA Kelompok Kompetensi Profesional H 23 unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik yang dijalin dalam cerpen tersebut sebaik-baiknya. Juga mencoba mencari informasi yang seluas-luasnya yang berhubungan dengan pengarang dan karya- karya pengarang tersebut. 2. Guru menyuruh murid membaca cerita pendek tersebut dengan serius Andaikata cerita pendek tersebut cukup panjang, barangkali bisa juga siswa disuruh membaca dulu di rumah schari sebelumnya sctclah selesai guru mengajukan pertanyaan, misalnya: Bagaimana kesan Anda terhadap cerpen tersebut? hal-hal apa saja yang anda peroleh setelah membaca prosa tersebut?. Kalau tidak ada yang menjawab, guru mcmberi pertanyaan penegasan: Menarikkah cerita tersebut? Jawaban siswa mungkin bermacam-macam menarik, tidak menarik, membosankan, tidak tahu, dsb. Dari jawaban ini guru mengajak siswa untuk menelaahnya lebih jauh lagi. 3. Guru membimbing siswa untuk menganalisis lebih jauh lagi mengenai unsur-unsur cerita tersebut, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Kegiatan ini dilakukan secara klasikal, dengan rnemanfaatkan interaksi guru-siswa, siswa-guru,dan siswa- siswa secara maksimal. Urutan penganalisisan dan jenis pertanyaan, pembimbingan dapat dilakukan sebagai berikut: a. plot alur certia tersebut b. tokoh-tokoh dengan wataknya masing-masing c. sudut pandang atau pusat cerita teresebut d. tema dan amanat dari cerita tersebut e. penggunaan bahasa dan gaya bahasa yang dilakukan f. unsur-unsur ektrinsik yang menunjang cerita tersebut 4. Setelah analisis selesai dilakukan, setiap siswa diminta menyusun pendapatnya mengenai cerita tersebut lengkap dengan alasannya. Satu dua siswa diminta membacakan pendapatnya di muka kelas. 24 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonsia SMA Kelompok Kompetensi Pedagogik H

D. Aktivitas Pembelajaran

Untuk mempelajari modul ini, Anda dapat melakukan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut. Pendahuluan 1. Peserta mendapatkan penjelasan tujuan pembelajaran, cakupan materi, dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran. 2. Peserta bertanya jawab tentang apresiasi sastra secara reseptif. 3. Peserta membentuk kelompok kerja yang beranggotakan 3 – 4 orang. Inti 1. Peserta berdiskusi tentang konsep apresiasi secara reseptif dan produktif, yang terkait dengan materi puisi, prosa, dan drama. 2. Melakukan apresiasi secara reseptif dan produktif. 3. Peserta melakukan penilaian terhadap hasil karya individu dan pementasan kelompok lain. 4. Peserta mendiskusikan hasil penilaian yang dilakukan. 5. Peserta dibimbing instruktur melakukan mengidentifikasi hambatan- hambatan yang dialami, menganalisis pemecahan masalah yang ditemukannya, dan menyimpulkan hasil diskusi. Penutup 1. Peserta mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat memahami bahan ajar. 2. Peserta mendengarkan umpan balik dan penguatan dari instruktur mengenai apresiasi dan kreasi sastra. 3. Peserta menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran.

E. Latihan TugasKasus

Isilah tabel LK berikut sesuai pembedahan bab pada kegiatan pembelajaran Teori dan Genre Sastra LK-01 s.d LK-10 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMA Kelompok Kompetensi Profesional H 25 LK –01 Menulis Prosa Indonesia Cuplikan Cerpen Uraian Kura-kura yang Sombong ... Kedua bangau itu secara bersamaan menyampaikan rencana mereka untuk untuk membawa kura- kura itu pergi. “Tapi ada satu hal yang harus kauingat betul, sahabatku,” kata sang bangau, “Jangan sampai engkau membuka mulutmu sela ma dalam perjalanan.” Kura-kurang menggigit erat dengan mulutnya bagian tengah tongkat. Kedua bangau terbang bersamaan. Orang- orang di tengah ladang berteriak, “Lihatlah, alangkah pintarnya kura- kura itu Anak gembala berteriak, “Lihatlah, alangkah pintarnya bangau-bangau itu Mereka membawa kura-kura itu terbang ke angkasa.” Mendengar teriakan anak-anak gembala itu, perasaannya tiba-tiba berontak, dan dengan kesal ia menggerutu. Maka dengan sepenuh tenaga, kura- kura itu pun berteriak, “Hai....” Begitu kura-kura membuka mulutnya,ia pun terjatuh meluncur ke bumi. Tamatlah riwayat sang kura-kura. Lanjutkan cuplikan cerpen ini dengan deskripsi suasana hati serta dialog kedua burung bangau, melihat sahabatnya terhempas ke bumi. LK-02 Jenis-jenis prosa dapat dibagi menjadi empat. Jelaskan LK-03 Unsur intrinsik prosa terdiri dari …. 26 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonsia SMA Kelompok Kompetensi Pedagogik H LK-04 Jenis penggambaran watak tokoh dapat dilakukan dengan tiga metode, yaitu …. LK-05 Jelaskan empat sudut pandang Point of View dalam prosa LK-06 Bentuk- bentuk prosa lama adalah …. LK-07 Bentuk- bentuk prosa baru adalah …. LK-08 Apresiasi sastra dilakukan melalui beberapa tahap kegiatan. Jelaskan Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMA Kelompok Kompetensi Profesional H 27 LK-09 Langkah-langkah yang dilakukan dalam menulis prosa deskripsi adalah …. LK-10 Jelaskan beberapa teknik yang dapat digunakan dalam menulis prosa

F. Rangkuman

Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme rhythm yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Jenis prosa terbagi empat yaitu: naratif, deskriptif, eksposisi, dan argumentasi. Unsur intrinsik dalam prosa adalah: tema, alurplot, tokoh, penokohan, latar setting, sudut pandang Point of View, gaya bahasa, dan amanat. Tahapan alur dalam prosa adalah; alur lurus, alur sorot balik, dan alur campuran. Jenis prosa ada dua yaitu prosa lama dan baru. Prosa lama terdiri dari: hikayat, sejarah tambo, kisah, dan dongeng. Prosa baru terdiri dari; roman, novel, cerpen, riwayat, kritik, resensi, dan esai. Langkah-langkah yang dilakukan dalam menulis prosa deskripsi sebagai berikut. 1. Rumuskan dahulu tujuan yang hendak dicapai oleh penulis;