Tuturan 79 merupakan pertanyaan Karni Ilyas kepada Iskandar Sitompul. Karni Ilyas menanyakan pendapatnya kepada Iskandar Sitompul tentang indikasi
petrus jilid 2. Pertanyaan Karni Ilyas memiliki perlokusiefek kepada Iskandar sitompul encourage mendorong yaitu mendorong Iskandar Sitompul untuk
menjawab dan memberikan pendapatnya bahwa kejadian yang sudah terjadi bukan indikasi petrus jilid 2.
80. Konteks : dialog Karni Ilyas dengan Hendardi. Wujud Tuturan :
Karni Ilyas: “Bagaimana mengaburkan fakta orang TNI sendiri mengakui bahwa ini dilakukan oleh anggota, sebelas
anggota kopasus lagi?” Hendardi: “Ya itu kan artinya terpotong”
Tuturan 80 yang diungkapkan oleh Karni Ilyas dalam episode Premanisme: Perlukah Petrus Jilid 2? tersebut memiliki perlokusi encourage
mendorong yaitu mendorong lawan tuturnya untuk menjawab, dalam hal ini sedang berdiskusi dengan Hendardi dari Kontras. Karni Ilyas menanyakan
tentang fakta yang terjadi dalam kejadian LP Cebongan tetatpi Hendardi tidak mempercayai fakta tersebut sehingga Karni Ilyas terus bertanya untuk
meyakinkan Hendardi. 81. Konteks : dialog Karni Ilyas dengan Mahmud B.M.
Wujud Tuturan : Karni Ilyas: “Jadi tahun lalu itu didesentralisasi kan,
dibagikan di daerah-daerah? Sekarang lebih disentralisasi? Tahun lalu ada kejadian seperti ini ga?”
Mahmud B.M: “Tetap ada kejadian tetapi tidak separah apa yang terjadi saat ini.” 25-26, Ujian Nasional Amburadul
Tanggung Jawab Siapa?
Tuturan 81 merupakan pertanyan Karni Ilyas kepada Mahmud B.M. pada episode Ujian Nasional Amburadul Tanggung Jawab Siapa?. Tuturan Karni
Ilyas Ilyas tersebut memiliki perlokusi encourage mendorong yaitu mendorong Mahmud B.M. menjawab pertanyaan Karni Ilyas dengan lebih jelas. Karni Ilyas
menanyakan tentang sentralisasi pendistribusian soal ujian nasional tahun lalu dan menanyakan apakah kejadiannya sama atau tidak dengan ujian yang
amburadul pada tahun 2013.
82. Konteks : dialog Karni Ilyas dengan Retno. Wujud Tuturan :
Karni Ilyas: “Jadi ada empat saya dengar organisasi? Retno: Secara nasional betul.” 121-122, Ujian Nasional
Amburadul Tanggung Jawab Siapa?
Tuturan 82 merupakan pertayaan Karni Ilyas kepada Retno pada epsode Ujian Nasional Amburadul Tanggung Jawab Siapa?. Tuturan Karni Ilyas
memiliki perlokusi encourage mendorong yaitu mendorong Retno untuk menjawab pertanyaan Karni Ilyas mengenai organisasi dalam bidang pendidikan
dan organisasi mana yang terbesar. Retno menjawab bahwa ada empat organisasi dan PGRI adalah organisasi yang paling besar diantara yang lain.
c. Get Hearer to Think About Membuat Lawan Tutur Berpikir tentang
83. Konteks : dialog Karni Ilyas dengan Agus Broto Susilo. Wujud Tuturan :
Karni Ilyas: “Pokoknya pasti lah gitu Baik, saya ke Broto Susilo, sosiologi hukum. Beliau ini kuliah angkatan saya tapi
dia jadi doktor. Ya yang ingin saya pertanyakan dari sosiologi hukum sejauh mana itu kita bernegara itu kan karena kita ga
bisa melidungi diri kita, kita perlu serahkan mandat atau sekelompok orang yang akhirnya membentuk negara,
mengadakan pemerintahan, aparat yang bisa mengamankan sebuah warga negara karena itulah kita membayar pajak ke
negara. Gaji kita dipotong tiap bulan agar kita aman. Lantas negara ini udah ga aman kalau kita lihat tadi tiap minggu
kalau saya lihat kaya gitu belum preman-preman berkuasa bahkan di daerah-daerah tambang saya dengar itu well well
wes bener bahkan agar aparat juga punya lahan masing- masing dan ini apa yang terjadi di negara ini secara sosiologi
hukum?” Agus Broto Susilo: “Bung Karni tadi karena kita teman
seangkatan saya ga mau manggil Bang, manggil Bung saja hahhaha. Fenomena hukum yang ada itu dapat dikaji
melalui tiga pendekatan ya.................” 191-192, Hukum Rimba di Negara Hukum
Tuturan 83 diungkapkan oleh Karni Ilyas kepada Agus Broto Susilo dalam episode Hukum Rimba di Negara Hukum menanyakan kepada Broto Susilo
tentang tanggapannya dari sudut pandang sosiologi hukum. Pertanyaan Karni Ilyas mempunyai efek atau perlokusi get hearer to think about membuat lawan
tutur berpikir tentang, dalam hal ini membuat Agus Broto Susilo berpikir tentang tanggapannya dari sudut pandang sosiologi hukum.
84. Konteks : dialog Karni Ilyas dengan agus Broto Susilo. Wujud Tuturan :
Karni Ilyas: “Ada ga faktor dari leader ya yang mencontohkan bahwa pelanggaran hukum hal yang biasa? Dan hukum
ditabrak juga dari aparat penegak hukum, melanggar hukum itu sehingga akhirnya rakyat me.. apa me.. mengambil
hukum ke tangannya sendiri-sendiri dan melaksankannya sendiri-sendiri. Ada ga analisisnya ke situ? Itu seorang hakim
agung di Amerika ya mengatakan namanya Louise Prdice 1900. Ada ga?”
Agus Broto Susilo: “Penegakan hukum itu ada dua faktor yang mempengaruhi ada faktor intern, ada faktor ekstern.
Faktor interennya misalnya hukumnya itu sendiri adil atau tidak, aparatnya bagaimana mati atau tidak, prasarana
aparatnya bagaimana lantas bidaya hukum masyarakat bagaimana karena kalau budaya hukum masyarakat
bertentangan dengan hukum yang akan ditegakkan juga percuma. Itu faktor intern yang ada di dalam hukum itu
sendiri................................................”195-196, Hukum
Rimba di Negara Hukum. Tuturan 84 Karni Ilyas memiliki perlokusi get hearer to think about
membuat lawan tutur berpikir tentang. Pertanyaan Karni Ilyas membuat agus Broto Susilo berpikir tentang faktor yang menyebabkan pelanggaran hukum dan
analisisnya dari sudut pandang sosiologi hukum menggunakan teori dari seorang ahli dari Amerika namanya Louise Prdice. Broto Susilo menjawab bahwa
penegakan hukum ada dua faktor yaitu dari faktor intern dan faktor ekstern dan selanjutnya menjelaskan menggunakan teori sosiologi hukum yang ada di
Indonesia.
85. Konteks : dialog Karni Ilyas dengan Retno. Wujud Tuturan :
Karni Ilyas: “Daerah lain ibu terima sebagai federasi serikat guru?”
Retno: “Oh ya banyak sekali.” 135-136, Ujian Nasional Amburadul Tanggung Jawab Siapa?
Tuturan 85 merupakan tuturan Retno dalam episode Ujian Nasional Amburadul Tanggung Jawab Siapa?. Retno pada awalnya menjawab
pertanyaan Karni Ilyas tentang daerah mana saja yang ada federasi sserikat guru, Retno menjawab banyak sekali. Jawaban Retno tersebut memiliki perlokusi
get hearer to think about membuat lawan tutur berpikir tentang, tuturan tersebut membuat Karni Ilyas berpikir tentang hal lain lalu menanyakan lagi kepada Retno
tentang jabatannya dalam federasi guru.
86. Konteks : dialog Karni Ilyas dengan Retno. Wujud Tuturan :