Tindak Tutur Langsung Tidak Literal

Searle. Searle mengklasifikasi tindak tutur ilokusi menjadi lima jenis tuturan yaitu, representatif, direktif, komisif, ekspresif dan deklarasi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian ini berupa tuturan pada cerpen ‘Ilona’ karya Leila S. Chudori. Hasil dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut : 24 tuturan yang merupakan tindak tutur ilokusi. Dengan rincian ; 7 tuturan representatif, 3 tuturan direktif, 3 tuturan komisif, 6 tuturan ekspresif, dan 5 tuturan deklarasi. Yang ketiga adalah penelitian yang dilakukan oleh Mangatur Sinaga, Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang berjudul Tindak Tutur dalam Dialog Indonesia Lawyers Club. Penelitian ini mendeskripsikan bentuk tuturan lokusi, ilokusi, perlokusi serta maksim yang terdapat di dalam tayangan Indonesia Lawyers Club episode Hukum untuk Kaum Sendal Jepit HKSJ, Setelah Angie, Anas Dibidik SAAD, dan Angie oh Angie AA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut, terdapat delapan tindak lokusi, dua puluh tiga tindak ilokusi dan enam tindak perlokusi di dalam episode Hukum untuk Kaum Sendal Jepit HKSJ. Di dalam Setelah Angie, Anas Dibidik SAAD terdapat lima tindak lokusi, tiga puluh satu tindak ilokusi, empat tindak perlokusi. Di Dalam episode Angie oh Angie AA terdapat sembilan tindak lokusi, dua puluh sembilan tindak ilokusi, dan lima tindak perlokusi. Di dalam tindak tutur ilokusi terdapat enam maksim, yakni maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan atau pujian, maksim kesederhanaan atau kerendahan hatim maksim kecocokan atau kesepakatan, dan maksim kesimpatian. Sementara itu, di dalam tindak tutur perlokusi terdapat lima maksim, yakni maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan atau pujian, maksim kesederhanaan atau kerendahan hati, dan maksim kecocokan atau kesepakatan. Dari penelitian-penelitian yang relevan tersebut ada persamaan dan perbedaan dengan penelitian ini. Persamaan penelitian ini dengan penelitian- penelitian di atas adalah sama-sama meneliti tindak tutur dengan kajian pragmatik dan permasalahan yang dikaji hampir serupa. Perbedaan- perbedaaan dengan penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut, yang pertama adalah penelitian berjudul A Pragmatics Analysis of the Police Character in Anthony E. Zuiker’s CSI Film Series Bodies in Motion. mengkaji tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi, perbedaannya hanya terdapat pada subjek penelitian ini adalah penelitian ini hanya fokus kepada tokoh utama dalam sebuah film. Yang kedua perbedaannya hanya terletak pada subjeknya yaitu jika penelitian dengan judul Analisis Tindak Tutur Ilokusi Pada Cerpen “Ilona” Karya Leila S. Chudori menggunakan novelnya dalam penelitian ini akan dibahas tindak tutur dalam sebuah acara diskusi di mana semua anggota yang mengikuti diskusi akan menjadi subjek penelitian. Yang ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Mangatur Sinaga mengkaji tindak tutur dalam Indonesia Lawyers Club, perbedaanya terletak pada waktu pengambilan sumber data dan judulnya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Mangatur Sinaga tidak hanya mengkaji tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi tetapi juga mengkaji tentang pelanggaran maksim kerjasama yang terdapat di dalam Indonesia Lawyers Club.

J. Kerangka Pikir

Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teori pragmatik. Data tersebut berupa tuturan-tuturan yang ada dalam acara Indonesia Lawyers